Ditabrak kapal tanker, 7 nelayan selamat

Selasa, 03 Januari 2012 - 13:53 WIB
Ditabrak kapal tanker, 7 nelayan selamat
Ditabrak kapal tanker, 7 nelayan selamat
A A A
Sindonews.com - Tujuh nelayan asal Tanjung Balai, Sumatera Utara yang menjadi korban tabrakan kapal tanker di Selat Malaka, berhasil dievakuasi ke Banda Aceh.

Kapal Badan SAR Nasional Provinsi Aceh, berhasil mendekati Tug Boat MV. Limin Swordfist yang menyelamatkan mereka di perairan sekira dua mil dari Pelabuhan Ulee Lhue, Banda Aceh untuk proses evakuasi. Tujuh korban itu adalah Nasrul (32), Samsul Anwar (39), Sudarman (26), Andi Rahmat (33), Arifin (40), Najri (26), dan Mulqan (30).

Menurut Nasrul, peristiwa tanker menabrak perahu mesin (boat) mereka terjadi pada Jumat dinihari lalu dalam hujan yang sangat deras. "Kami sudah empat hari di laut," katanya pada wartawan di Banda Aceh, Selasa (3/1/2012).

Tiba-tiba, lanjut dia, sebuah kapal berbadan besar atau tanker melaju dengan kecepatan tinggi mendekati perahu mereka. Sisi kapal menghantam dan seketika badan perahu pecah. Tanker itu langsung melanjutkan perjalanannya. "Kami ada yang terpental, ada yang melompat. Beruntung kami semua dapat meraih bak fiber tempat ikan yang terapung," cerita Nasrul.

Dalam pekat malam disertai hujan, mereka terkatung-katung di perairan hanya dengan berpegang pada fiber. "Ada sembilan jam lamanya. Kemudian kami melihat kapal dan merekalah (awak tug boat) yang menolong kami" tutur Nasrul.

Menurut Kapten Tug Boat MV Limin Swordfist, Sinarta, pihaknya menghampiri korban setelah melihat para nelayan yang terapung melambai-lambaikan tangan tanda minta pertolongan. "Awalnya kami ragu untuk mendekat. Karena isu ada perompak laut di perairan itu," sebutnya. "Setelah kami teliti, saat itu kami yakin mereka korban tenggelam kapal," lanjut Sinarta.

Saat ditemukan, kondisi fisik para nelayan itu lemah, awak tug boat yang sedang berlayar menarik tongkang dari Batam menuju India itu kemudain memberi pertolongan. "Kami mengontak SAR, dan kami disarankan untuk menyerahkan ke-SAR Aceh, dengan alasan perairan Aceh paling dekat dengan jalur kami lewati," ujar Sinarta.

Drama di laut berakhir, tujuh nelayan itu kini sudah mendarat dan dalam pengawalan tim SAR Aceh. Kapten Kapal SAR Aceh Supriadi mengatakan, malam ini ketujuh nelayan itu dipulangkan ke kampungnya setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di Banda Aceh.

Seperti diketahui, perahu mesin (boat) yang ditumpangi tujuh nelayan asal Sumatera Utara hancur dan tenggelam usai ditabrak kapal tanker yang melintas di Selat Malaka.

Para nelayan yang menumpangi boat tersebut sempat terkatung-katung di laut. Kapten Kapal Basarnas Aceh, Supriadi mengatakan, ketujuh korban merupakan nelayan asal Tanjung Balai, Asahan, Sumut. Mereka sempat terkatung-katung di perairan namun beruntung beberapa saat kemudian ada tug boat lewat.

"Korban diselamatkan oleh awak tug boat yang sedang berlayar dari Batam menuju India," katanya, Senin 2 Januari 2012.

Menurut Supriadi, peristiwa terjadi pada Sabtu lalu, di mana saat itu mereka sedang mencari ikan di Selat Malaka. Tiba-tiba sebuah kapal tanker meluncur dengan kecepatan tinggi dan menghantam boat.

Beruntung para nelayan lebih dulu terjun ke laut sebelum tanker menabrak boat, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Setelah timbul tenggelam di tengah laut, sebuah tug boat yang ditarik oleh kapal tongkang melintas. Mereka ditarik satu-satu ke dalam tug boat.

"Meski saat itu lebih dekat ke Pelabuhan Belawan, tetapi tug boat itu tidak mau balik arah lagi ke sana. Mereka memilih melanjutkan perjalanan dan mengevakuasi ke Banda Aceh," ujar Supriadi.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3176 seconds (0.1#10.140)