Di Tengah Pandemi Corona, Saatnya Perkuat Kerukunan Beragama
A
A
A
MANADO - Memasuki tahap minggu kedua pelaksanaan social distancing secara tidak langsung telah turut membantu sesama untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Meski semua sadari betapa sulit dan tertekan menghadapi tantangan berskala global.
“Ketika di satu sisi kita dibatasi untuk menafkahi hidup ini, kondisi-kondisi yang serba sulit ini tidak ada kata lain selain kita bersabar dan bertekun menghadapi ini karena ada hal yang jauh lebih berbahaya dan mengerikan bila diantara kita tertular COVID-19,” ujar Ketua Pelaksana Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulut, Pdt Lucky Rumopa kepada SINDOnews, Minggu (5/4/2020).
Menurutnya, tidak ada yang bisa menolong selain pertahanan medis dengan keterbatasan obat. Oleh sebab itu mari bersama-sama kita bertahan untuk kemenangan dari pada kita lalai untuk hancur.
“Virus ini tidak kenal suku, bangsa, ras dan agama karena ini meliputi satu atap bersama dalam kolong langit ini. Untuk itu kita jangan mempropagandakan atau mencari-cari kesalahan dan apalagi memanfaatkan virus Corona untuk saling mengolok-olok, membenci, menuduh apalagi melempar berita hoaks."
Hal itu lebih jahat dari kejahatan berat. Termasuk demi kepentingan sosial politik. Saatnya kita bergandengan tangan dan memanjatkan doa berdasarkan keyakinan kita masing masing semoga virus corona berangsur angsur pulih,” sambungnya.
Ditegaskan Pdt Lucky Rumopa, selain bergandengan tangan perkuat keimanan dalam menghadapi dampak COVID-19 juga diingatkan agar semakin memperkuat keyakinan sesuai ajaran masing-masing.
“Kita reduksi lagi kehidupan kerukunan umat beragama agar semakin erat,” kata pendeta yang masih aktif melayani di Jemaat GMIM Batusaiki.
“Ketika di satu sisi kita dibatasi untuk menafkahi hidup ini, kondisi-kondisi yang serba sulit ini tidak ada kata lain selain kita bersabar dan bertekun menghadapi ini karena ada hal yang jauh lebih berbahaya dan mengerikan bila diantara kita tertular COVID-19,” ujar Ketua Pelaksana Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulut, Pdt Lucky Rumopa kepada SINDOnews, Minggu (5/4/2020).
Menurutnya, tidak ada yang bisa menolong selain pertahanan medis dengan keterbatasan obat. Oleh sebab itu mari bersama-sama kita bertahan untuk kemenangan dari pada kita lalai untuk hancur.
“Virus ini tidak kenal suku, bangsa, ras dan agama karena ini meliputi satu atap bersama dalam kolong langit ini. Untuk itu kita jangan mempropagandakan atau mencari-cari kesalahan dan apalagi memanfaatkan virus Corona untuk saling mengolok-olok, membenci, menuduh apalagi melempar berita hoaks."
Hal itu lebih jahat dari kejahatan berat. Termasuk demi kepentingan sosial politik. Saatnya kita bergandengan tangan dan memanjatkan doa berdasarkan keyakinan kita masing masing semoga virus corona berangsur angsur pulih,” sambungnya.
Ditegaskan Pdt Lucky Rumopa, selain bergandengan tangan perkuat keimanan dalam menghadapi dampak COVID-19 juga diingatkan agar semakin memperkuat keyakinan sesuai ajaran masing-masing.
“Kita reduksi lagi kehidupan kerukunan umat beragama agar semakin erat,” kata pendeta yang masih aktif melayani di Jemaat GMIM Batusaiki.
(kri)