Cerita Perawat yang Tertular Virus Corona dan Berhasil Sembuh
Cerita Perawat yang Tertular Virus Corona dan Berhasil Sembuh
A
A
A
SEMARANG - Seorang perawat di sebuah rumah sakit swasta Kota Semarang Jawa Tengah turut terpapar virus corona atau Covid-19. Selama 14 hari, perempuan ini menjalani observasi di ruang isolasi untuk memulihkan kondisinya.
Perawat ini bernama Sutan Baity asal Kaliwungu Kendal Jawa Tengah. Dia menyampaikan, awal penularan diduga saat melakukan perawatan kepada pasien di rumah sakit tempatnya bekerja. Mendadak kondisi kesehatannya menurun dan tenggorokan sakit.
"Kalau awal penularan saya ada riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di rumah sakit (tempat bekerja). Awalnya enggak ada rasa apa-apa, cuman pilek saja, terus tenggorokan enggak enak,” terang Baity, Selasa (31/3/2020).
Dia khawatir, karena sakit yang dirasakan mirip dengan gejala corona yang sering disosialisasikan ke masyarakat. Sebagai petugas medis, Baity melakukan langkah antisipasi dengan memeriksakan kesehatannya.
"Kan lagi booming Covid-19, saya agak paranoid daripada nanti positif dan menular keluarga, saya inisiatif ya udah periksa saja. Ternyata pas diperiksa di rumah sakit saya kerja hasilnya itu infeksi virus, cuman belum tahu itu virus apa,” terang gadis berkerudung itu.
Perempuan lajang itu pun dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro untuk mendapatkan perawatan intensif. Dia segera dimasukkan ke ruang isolasi agar tak menularkan ke orang lain. Hingga pada hari ini Selasa (31/3/2020), dia bersama tiga pasien lain dinyatakan sembuh dari paparan virus corona.
Cerita berbeda disampaikan Muyin, pemuda asal Rembang Jateng. Dia menduga awal penularan Covid-19 saat bekerja di Bali. Ketika tiba di kampung halaman, dia merasakan sesak napas dan batuk parah.
"Jadi saya pulang kerja dari Bali. Sampai rumah terasa sesak dan panas dingin, batuk. Kemudian dibawa ke rumah sakit di Rembang tapi tidak bisa menangani. Terus dibawa ke rumah sakit sini Semarang," pungkasnya.
Perawat ini bernama Sutan Baity asal Kaliwungu Kendal Jawa Tengah. Dia menyampaikan, awal penularan diduga saat melakukan perawatan kepada pasien di rumah sakit tempatnya bekerja. Mendadak kondisi kesehatannya menurun dan tenggorokan sakit.
"Kalau awal penularan saya ada riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di rumah sakit (tempat bekerja). Awalnya enggak ada rasa apa-apa, cuman pilek saja, terus tenggorokan enggak enak,” terang Baity, Selasa (31/3/2020).
Dia khawatir, karena sakit yang dirasakan mirip dengan gejala corona yang sering disosialisasikan ke masyarakat. Sebagai petugas medis, Baity melakukan langkah antisipasi dengan memeriksakan kesehatannya.
"Kan lagi booming Covid-19, saya agak paranoid daripada nanti positif dan menular keluarga, saya inisiatif ya udah periksa saja. Ternyata pas diperiksa di rumah sakit saya kerja hasilnya itu infeksi virus, cuman belum tahu itu virus apa,” terang gadis berkerudung itu.
Perempuan lajang itu pun dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro untuk mendapatkan perawatan intensif. Dia segera dimasukkan ke ruang isolasi agar tak menularkan ke orang lain. Hingga pada hari ini Selasa (31/3/2020), dia bersama tiga pasien lain dinyatakan sembuh dari paparan virus corona.
Cerita berbeda disampaikan Muyin, pemuda asal Rembang Jateng. Dia menduga awal penularan Covid-19 saat bekerja di Bali. Ketika tiba di kampung halaman, dia merasakan sesak napas dan batuk parah.
"Jadi saya pulang kerja dari Bali. Sampai rumah terasa sesak dan panas dingin, batuk. Kemudian dibawa ke rumah sakit di Rembang tapi tidak bisa menangani. Terus dibawa ke rumah sakit sini Semarang," pungkasnya.
(nag)
Explore More