300 Dokter-Perawat RS Hasan Sadikin Jalani Tes Corona

Rabu, 25 Maret 2020 - 15:55 WIB
300 Dokter-Perawat RS Hasan Sadikin Jalani Tes Corona
300 Dokter-Perawat RS Hasan Sadikin Jalani Tes Corona
A A A
BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mulai melaksanakan rapid test Corona. Kemarin, Rabu (25/3/2020), kurang lebih 300 tenaga kesehatan dan karyawan menjalani pemeriksaan darah. Tes massal untuk dokter, perawat, pengemudi, hingga satpam di RS rujukan utama pasien Corona tersebut dilakukan untuk memastikan terpapar atau tidaknya mereka oleh COVID-19.

Rapid diagnostic test (RDT) Corona yang digelar Pemprov Jabar ini sengaja diprioritaskan bagi mereka yang berada di ring satu penanganan pasien corona atau zona merah. Selain itu, pemeriksaan darah juga diutamakan bagi tenaga kesehatan yang melakukan kontak jarak dekat cukup lama dengan pasien Corona. (Baca : Bermutasi Menjadi 40 Varian, Virus Corona Lebih Menular)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Berli Hamdani mengatakan, tes corona di RSHS Bandung ini menjadi langkah awal dalam rangkaian tes lain yang akan digelar secara masif oleh Pemprov Jabar. "Kami telah menyerahkan kurang lebih 300 unit test kit. Jumlah yang diberikan itu menyesuaikan dengan jumlah orang yang akan diperiksa," kata Berli.

Selain tes bagi karyawan RSHS Bandung yang termasuk kategori A, Pemprov Jabar juga akan melakukan tes bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP). Sementara rencana rapid test berkonsep drive-thru bagi warga kategori B dan C sedang tengah dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota, berkaitan dengan sarana-prasarana, alat, maupun tenaga kesehatan.

"Rapid test ini diharapkan dapat menjaring kasus-kasus maupun orang yang berisiko terinfeksi, sehingga bisa diambil langkah dalam penanggulangan COVID-19," ucap Berli. (Baca : Bupati Cellica Positif Corona, Pejabat Pemkab Karawang Mengurung Diri di Rumah)

Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Nucki Nursjamsi Hidayat mengungkapkan, rapid test tersebut memprioritaskan para dokter. Mereka terdiri atas dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter patologi klinik, dan dokter anak. Selain itu, dokter peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) setiap KSM (Kelompok Staf Medis).

Berikutnya, tes dilakukan terhadap para perawat mulai dari Ruang Rawat Inap Khusus, ruang Isolasi Instalasi Gawat Darurat, dan ruang Isolasi Instalasi Rawat Jalan. Selain tenaga kesehatan, ada tiga satpam yang diperiksa setelah membantu memobilisasi pasien positif Corona dan melakukan kontak jarak dekat dalam pengamanan pasien.

"Petugas forensik yang memandikan jenazah terkonfirmasi positif, juga petugas penunjang lain, seperti Tata Usaha di area ring 1, termasuk petugas kebersihan," tutur Nucki.

RSHS Bandung sudah menyiapkan lima lantai Gedung Anggrek untuk sarana penanganan pasien Corona. Pasien Corona yang sudah terkonfirmasi ditempatkan di lantai satu yang berkapasitas sekitar 40-60 orang. "Untuk yang belum terkonfirmasi ditempatkan di dua lantai, berkapasitas sekitar 100 orang. Satu lantai lain untuk staf," imbuhnya.

Nucki memastikan RSHS Bandung terus berupaya meningkatkan pelayanan sebagai garda terdepan dalam menangani virus Corona di Jabar, terutama dalam merawat pasien.ā€¯Masalahnya, sarana ada, SDM ada, kami perlu bantuan ventilator. Saat ini kurang enam sampai tujuh ventilator," katanya.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7472 seconds (0.1#10.140)