Tolak Tes Corona, Anggota DPRD: Kita Kan Menghindari Kerumunan
A
A
A
BLORA - Rombongan anggota DPRD Blora marah-marah saat diminta melakukan tes pemeriksaan untuk mencegah penularan virus corona. Mereka juga membentak petugas kesehatan hingga tak berkutik membantah.
Anggota DPRD Blora, Warsit, menyampaikan, dia bersama rombongan baru selesai melaksanakan kunjungan kerja dari Lombok NTB, Kamis 19 Maret malam. Mendadak, bus yang mereka tumpangi digiring masuk ke Terminal Padangan Jawa Timur.
"Bus kami dicegat disuruh ke terminal, kan saru, enggak etis. Umpamanya DPRD Blora ini terpapar, umpamanya terpapar, oleh corona kan kasihan daerah lain," kata Warsit, Jumat (20/3/2020).
Menurutnya, rombongan anggota DPRD Blora menggunakan armada bus, 2 mobil dinas, serta beberapa mobil pribadi. Semuanya diarahkan masuk ke terminal untuk menjalani pemeriksaan.
"Kita enggak tahu teknisnya bagaimana dia (Dinas Kesehatan) tahu bahwa di mobil itu adalah anggota dewan," lugasnya.
Sesampainya di terminal, para wakil rakyat ini langsung turun dari bus. Mereka mengaku terkejut karena banyak orang yang telah menunggu di area terminal. (Baca juga: Viral, Rombongan Wakil Rakyat Ngamuk Tolak Dites Kesehatan )
"Kita turun kaget, banyak orang segitu banyaknya. Katanya kita menghindari kerumunan. Orang salat jamaah saja, MUI menganjurkan di rumah, kenapa ini malah kumpul masyarakat banyak yang kita tidak tahu kondisi kesehatannya," terang Warsit.
"Kita kan tidak tahu kalau di terminal misal ada copet, siapa yang tanggung jawab? Jadi bukan kita enggak mau.
Politikus Partai Hanura itu menyesalkan tak ada koordinasi untuk pelaksanaan tes kesehatan tersebut. Setelah dengan nada tinggi menanyakan surat tugas petugas medis serta aturan, para wakil rakyat ini akhirnya tetap menjalani pemeriksaan medis.
"Akhirnya petugas kesehatan saya minta naik ke bus, dicek suhu tubuh. Setelah selesai normal. Suhu kita rata-rata 36,4. Setelah normal ya sudah kita pulang," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hermanto mengatakan, pemeriksaan kesehatan kepada para wakil rakyat itu sebagai upaya menekan penularan Covid-19. Apalagi, mereka baru selesai kunjungan kerja dari Lombok NTB.
Lilik juga menyatakan, pemeriksaan dilakukan di area Terminal Padangan Jawa Timur merupakan permintaan dari Ketua DPRD Blora. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Blora telah menyiapkan ruang pemeriksaan di RSUD Cepu bagi wakil rakyat yang baru tiba dari kunjungan kerja.
"Itu yang minta Ketua DPRD-nya, bukan saya, bukan kemauan saya. Kalau nggak bersedia ya sebenarnya enggak perlu marah, karena tujuan kita kan sebenarnya baik. Tidak ada masalah ya mungkin salah paham aja," lugas dia.
Anggota DPRD Blora, Warsit, menyampaikan, dia bersama rombongan baru selesai melaksanakan kunjungan kerja dari Lombok NTB, Kamis 19 Maret malam. Mendadak, bus yang mereka tumpangi digiring masuk ke Terminal Padangan Jawa Timur.
"Bus kami dicegat disuruh ke terminal, kan saru, enggak etis. Umpamanya DPRD Blora ini terpapar, umpamanya terpapar, oleh corona kan kasihan daerah lain," kata Warsit, Jumat (20/3/2020).
Menurutnya, rombongan anggota DPRD Blora menggunakan armada bus, 2 mobil dinas, serta beberapa mobil pribadi. Semuanya diarahkan masuk ke terminal untuk menjalani pemeriksaan.
"Kita enggak tahu teknisnya bagaimana dia (Dinas Kesehatan) tahu bahwa di mobil itu adalah anggota dewan," lugasnya.
Sesampainya di terminal, para wakil rakyat ini langsung turun dari bus. Mereka mengaku terkejut karena banyak orang yang telah menunggu di area terminal. (Baca juga: Viral, Rombongan Wakil Rakyat Ngamuk Tolak Dites Kesehatan )
"Kita turun kaget, banyak orang segitu banyaknya. Katanya kita menghindari kerumunan. Orang salat jamaah saja, MUI menganjurkan di rumah, kenapa ini malah kumpul masyarakat banyak yang kita tidak tahu kondisi kesehatannya," terang Warsit.
"Kita kan tidak tahu kalau di terminal misal ada copet, siapa yang tanggung jawab? Jadi bukan kita enggak mau.
Politikus Partai Hanura itu menyesalkan tak ada koordinasi untuk pelaksanaan tes kesehatan tersebut. Setelah dengan nada tinggi menanyakan surat tugas petugas medis serta aturan, para wakil rakyat ini akhirnya tetap menjalani pemeriksaan medis.
"Akhirnya petugas kesehatan saya minta naik ke bus, dicek suhu tubuh. Setelah selesai normal. Suhu kita rata-rata 36,4. Setelah normal ya sudah kita pulang," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hermanto mengatakan, pemeriksaan kesehatan kepada para wakil rakyat itu sebagai upaya menekan penularan Covid-19. Apalagi, mereka baru selesai kunjungan kerja dari Lombok NTB.
Lilik juga menyatakan, pemeriksaan dilakukan di area Terminal Padangan Jawa Timur merupakan permintaan dari Ketua DPRD Blora. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Blora telah menyiapkan ruang pemeriksaan di RSUD Cepu bagi wakil rakyat yang baru tiba dari kunjungan kerja.
"Itu yang minta Ketua DPRD-nya, bukan saya, bukan kemauan saya. Kalau nggak bersedia ya sebenarnya enggak perlu marah, karena tujuan kita kan sebenarnya baik. Tidak ada masalah ya mungkin salah paham aja," lugas dia.
(pur)