Di Papua Barat, 2 PDP dan 38 Orang Masuk dalam Status ODP Corona

Kamis, 19 Maret 2020 - 02:30 WIB
Di Papua Barat, 2 PDP dan 38 Orang Masuk dalam Status ODP Corona
Di Papua Barat, 2 PDP dan 38 Orang Masuk dalam Status ODP Corona
A A A
MANOKWAR - Satuan Gugus Tugas Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Provinsi Papua Barat menyatakan saat ini terdapat 2 orang di wilayah Sorong pasien dalam pengawasan (PDP). Tim Satgas COVID-19 Papua Barat, Dr Nurmawati menjelaskan sejak pandemi Corona ini menyebar dari Wuhan, Tiongkok, ke sejumlah negara di dunia, di Provinsi Papua Barat sudah ada 3 PDP. Seluruhnya berada di Sorong.

"Dari tiga PDP itu, sesuai hasil uji laboratorium satu menujukkan hasil negatif. Ia adalah warga negara China yang melakukan perjalanan wisata ke Raja Ampat," ujar dia dalam jumpa pers di Manokwari, Rabu (18/3/2020).

Sedangkan, dua pasien yang lain hasilnya belum diketahui hasilnya. Contoh spesimen dari dua pasien tersebut sudah dikirim untuk uji laboratorium.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP), kata Nurmawati, secara keseluruhan di Papua Barat sejauh ini sudah ada 38 orang. Sebanyak 27 berada di Manokwari, 9 di wilayah Sorong dan 2 di Teluk Wondama.

"Daerah lain belum melaporkan data ke kami," katanya seraya menjelaskan bahwa ODP ada orang atau masyarakat memiliki riwayat perjalanan di daerah terjangkit dan saat tiba memiliki gejala batu dan flu ringan.

Untuk Manokwari, dari 27 ODP tersebut 26 di antaranya telah selesai dari pemantauan selama 14 hari dan tidak ditemukan gejala COVID-19. Saat ini tersisa 1 orang dalam pemantauan. Sedangkan untuk 9 ODP di Sorong dan 2 ODP di Kabupaten Teluk Wondama masih menjalani karantina mandiri selama 14 hari sejak Selasa (17/3/2020).

Pada jumpa pers yang juga di hadiri Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, Kadis Kesehatan Otto Parorongan, Kadis Kominfo Frans P Instia, Juru Bicara Satgas COVID-19 ini berharap masyarakat yang selesai melakukan perjalanan melapor agar bisa lakukan identifikasi.

Sementara itu dari informasi yang didapatkan, 2 prajurit TNI juga mengalami gejala demam dan panas tinggi, setelah melakukan perjalanan dari Bali dan Makassar. Dimana kedua prajurit TNI tersebut kini telah diberangkatkan ke Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut.

Kadispen Komando Armada III, Kolonel (P) Abdul Kadir yang dikonfirmasi tidak menjelaskan secara detail informasi tersebut, namun menyarankan MNC Media Group untuk menanyakan langsung kepada pihak Kemenkes RI. "Agar menghubungi Kemenkes," ujar Abdul membalas pesan WhatsApp.

Selain itu, sebanyak 27 prajurit TNI yang melakukan kontak langsung dengan seorang suspect Corona, saat ini tengah dilakukan isolasi mandiri dan masiuk dalam status ODP. Dari informasi yang didapatkan, menyebutkan Panglima Armada III Sorong saat ini tengah diperiksa kesehatannya di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr Ramelan, Surabaya.

"Memang benar, Panglima Armada III menjalani pemeriksaan. Tapi hasilnya belum diumumkan, apakah terpapar atau tidak COVID-19. Mayor Diah akan konfirmasi ke karumkit. Untuk memberikan keterangan terkait hal ini. Itu mas infonya. Jadi kita masih menunggu info resmi yang dikeluarkan RSAL, Dr Ramelan," ungkap sumber resmi MNC Media Group di lingkungan TNI AL.

Satgas Penanggulangan Wabah Corona di Kota Sorong masih belum dapat memberikan keterangan terkait hal tersebut hingga berita ini diturunkan. "Kami serahkan kepada juru bicara untuk menjelaskan, akan kami sampaikan yah informasinya. SK Satgas juga kami masih revisi," ujar Wakil Wali Kota Sorong, Hj Pahima Iskandar yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas kepada wartawan di Kantor Wali Kota Sorong, Rabu (18/3/2020).
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7347 seconds (0.1#10.140)