Antisipasi Virus Corona, KKP Banten Perketat Kapal Asing
A
A
A
SERANG - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banten memasang body thermal scanner (BTS) atau alat pemindai suhu badan di dermaga I Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Pemasangan dilakukan guna mengantisipasi menyebarnya virus corona.
Kepala KKP Kelas II Banten Wilpren Gultom mengatakan, pendeteksi suhu badan sudah dipasang sejak bulan Januari lalu. Namun, sejak adanya kasus virus corona di Indonesia semakin diperketat pengawasannya.
"Kita memperketat pemeriksaan kesehatan penumpang di pelabuhan untuk mencegah menyebarnya virus corona," kata Gultom saat dikonfirmasi. Rabu (4/3/2020).
Gultom menjelaskan, selain Body Thermal Scanner, KKP juga memanfaatkan 12 unit thermo gun dalam rangka penanganan kasus Corona. Thermo gun itu disebar kepada petugas pelabuhan-pelabuhan yang kerap dilintasi kapal dari luar seperti di Pelabuhan Bojonegara, Anyer, Labuan, Karangantu, Merak.
"Thermo gun digunakan juga untuk melakukan pemeriksan ABK kapal dari luar yang akan mau masuk wilayah Banten. Nah, itu yang kita patut curigai, dan kita lakukan pemeriksaan," terangnya.
Dia menambahkan, petugas pelabuhan harus berkoordinasi dan memberikan penangan khusus untuk penumpang yang memiliki kondisi suhu tubuhnya di atas 38 derajat serta memiliki gejala umum batuk, demam, sesak napas, dan memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit. "Kita nanti mintai keterangan riwayat perjalanannya kemana sebelumnya, apakah dari negara yang terjangkit," ujarnya.
Jika ditemukan adanya penumpang atau anak buah kapal yang terindikasi akan dirujuk ke Rumah Sakit yang sudah ditentukan oleh Kemenkes. Di Banten, dua rumah sakit rujukan pasien suspect corona yakni RSUD Tangerang dan RSDP Serang.
Kepala KKP Kelas II Banten Wilpren Gultom mengatakan, pendeteksi suhu badan sudah dipasang sejak bulan Januari lalu. Namun, sejak adanya kasus virus corona di Indonesia semakin diperketat pengawasannya.
"Kita memperketat pemeriksaan kesehatan penumpang di pelabuhan untuk mencegah menyebarnya virus corona," kata Gultom saat dikonfirmasi. Rabu (4/3/2020).
Gultom menjelaskan, selain Body Thermal Scanner, KKP juga memanfaatkan 12 unit thermo gun dalam rangka penanganan kasus Corona. Thermo gun itu disebar kepada petugas pelabuhan-pelabuhan yang kerap dilintasi kapal dari luar seperti di Pelabuhan Bojonegara, Anyer, Labuan, Karangantu, Merak.
"Thermo gun digunakan juga untuk melakukan pemeriksan ABK kapal dari luar yang akan mau masuk wilayah Banten. Nah, itu yang kita patut curigai, dan kita lakukan pemeriksaan," terangnya.
Dia menambahkan, petugas pelabuhan harus berkoordinasi dan memberikan penangan khusus untuk penumpang yang memiliki kondisi suhu tubuhnya di atas 38 derajat serta memiliki gejala umum batuk, demam, sesak napas, dan memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit. "Kita nanti mintai keterangan riwayat perjalanannya kemana sebelumnya, apakah dari negara yang terjangkit," ujarnya.
Jika ditemukan adanya penumpang atau anak buah kapal yang terindikasi akan dirujuk ke Rumah Sakit yang sudah ditentukan oleh Kemenkes. Di Banten, dua rumah sakit rujukan pasien suspect corona yakni RSUD Tangerang dan RSDP Serang.
(nag)