Menegangkan, Evakuasi Penumpang Pesawat Suspect Corona di Bandara Ahmad Yani
A
A
A
SEMARANG - Beberapa saat sebelum landing, pilot pesawat Angkasa Air nomor penerbangan AA 123 melaporkan kepada Approach Control Service (APP) Bandara Internasional Ahmad Yani bahwa terdapat penumpang yang sakit dengan gejala demam, batuk, dan sesak napas di dalam pesawat tersebut. Berdasarkan informasi, penumpang tersebut pernah transit atau singgah di China.
Kemudian, pihak Air Traffic Control (ATC) melanjutkan informasi tersebut kepada pihak bandara dan dilanjutkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Saat pesawat tersebut mendarat, pihak bandara, maskapai, KKP, beserta stakeholder terkait lainnya melakukan verifikasi di dalam pesawat.
Petugas mengevakuasi suspect dari pesawat ke ruang isolasi sementara, mengevakuasi penumpang, pilot, dan kru pesawat ke ruang karantina. Selanjutnya, dilakukan desinfeksi di ruangan pesawat, barang bawaan, dan bagasi penumpang, ruang isolasi dan Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh petugas.
Setelah diperiksa di ruang isolasi, suspect dirujuk ke rumah sakit rujukan yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI, yaitu RSUP dr Kariadi.
Penumpang dan kru pesawat yang sudah diperiksa namun belum terdeteksi tertular dibagikan Health Allert Card (kartu kewaspadaan dini) agar apabila di kemudian hari muncul gejala tersebut dapat dilacak jalur penularannya.
Kejadian di atas merupakan Simulasi Penanggulangan Pandemi Novel Corona Virus di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih kesiapan para personel yang terlibat dan prosedur penanganan jika terdapat penumpang yang terkena virus berbahaya.
Kegiatan ini dihadiri oleh General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, perwakilan Pemerintah Kota Semarang, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, maskapai, ground handling serta stakeholder terkait lainnya.
“Pihak bandara beserta stakeholder terkait lainnya sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Selain kegiatan simulasi, di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang juga telah dilakukan sebagai upaya preventif dan peningkatan kewaspadaan penyebaran penyakit Novel Corona Virus (nCoV) dari China," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, Kamis (30/1/2020).
Upaya ini dilakukan untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan para pengguna jasa bandar udara di lingkungan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Terlebih bandara ini merupakan pintu gerbang dan bandara kebanggaan masyarakat Jawa Tengah.
"Dengan adanya simulasi di bandara ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada para pengguna jasa dan masyarakat pada umumnya, sehingga tidak perlu merasa khawatir, karena para petugas yang ada di bandara telah siap melakukan penjagaan dan penanganan terhadap risiko penyebaran virus berbahaya di lingkungan bandara," ujar Hardi.
Kemudian, pihak Air Traffic Control (ATC) melanjutkan informasi tersebut kepada pihak bandara dan dilanjutkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Saat pesawat tersebut mendarat, pihak bandara, maskapai, KKP, beserta stakeholder terkait lainnya melakukan verifikasi di dalam pesawat.
Petugas mengevakuasi suspect dari pesawat ke ruang isolasi sementara, mengevakuasi penumpang, pilot, dan kru pesawat ke ruang karantina. Selanjutnya, dilakukan desinfeksi di ruangan pesawat, barang bawaan, dan bagasi penumpang, ruang isolasi dan Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh petugas.
Setelah diperiksa di ruang isolasi, suspect dirujuk ke rumah sakit rujukan yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI, yaitu RSUP dr Kariadi.
Penumpang dan kru pesawat yang sudah diperiksa namun belum terdeteksi tertular dibagikan Health Allert Card (kartu kewaspadaan dini) agar apabila di kemudian hari muncul gejala tersebut dapat dilacak jalur penularannya.
Kejadian di atas merupakan Simulasi Penanggulangan Pandemi Novel Corona Virus di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih kesiapan para personel yang terlibat dan prosedur penanganan jika terdapat penumpang yang terkena virus berbahaya.
Kegiatan ini dihadiri oleh General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, perwakilan Pemerintah Kota Semarang, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, maskapai, ground handling serta stakeholder terkait lainnya.
“Pihak bandara beserta stakeholder terkait lainnya sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Selain kegiatan simulasi, di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang juga telah dilakukan sebagai upaya preventif dan peningkatan kewaspadaan penyebaran penyakit Novel Corona Virus (nCoV) dari China," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, Kamis (30/1/2020).
Upaya ini dilakukan untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan para pengguna jasa bandar udara di lingkungan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Terlebih bandara ini merupakan pintu gerbang dan bandara kebanggaan masyarakat Jawa Tengah.
"Dengan adanya simulasi di bandara ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada para pengguna jasa dan masyarakat pada umumnya, sehingga tidak perlu merasa khawatir, karena para petugas yang ada di bandara telah siap melakukan penjagaan dan penanganan terhadap risiko penyebaran virus berbahaya di lingkungan bandara," ujar Hardi.
(zil)