Cegah Tertular Virus Corona, Begini Tips dari Dekan Fakultas Kedokteran UNS

Senin, 27 Januari 2020 - 18:16 WIB
Cegah Tertular Virus Corona, Begini Tips dari Dekan Fakultas Kedokteran UNS
Cegah Tertular Virus Corona, Begini Tips dari Dekan Fakultas Kedokteran UNS
A A A
SOLO - Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Solo Reviono berbagi tips guna mencegah terkena virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCov)

Virus corona merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan. Virus ini memiliki kedekatan dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Reviono menjelaskan, penularan virus corona ini sangat cepat karena melalui manusia ke manusia. Sehingga masyarakat harus mengetahui gejala apa saja yang dirasakan jika terkena virus corona ini. (Baca juga: Tanpa Uji Sampel, RSUD Sele B Solu Sorong Nyatakan WNA China Negatif Corona)

Untuk gejalanya meliputi batuk, demam, kesulitan bernapas serta ada riwayat kontak dengan pasien positif terkena virus corona serta yang bersangkutan melakukan bepergian ke luar negeri. "Jika ada yang mengalami gejala seperti itu, maka segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan atau rumah sakit supaya bisa segera di cek dan memperoleh tindakan medis," katanya di Kampus UNS Solo, Senin (27/1/2020).

Meski demikian, kata dia, masyarakat tidak perlu panik. Terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena virus corona. Di antaranya yaitu dengan sering melakukan cuci tangan pakai sabun, gunakan masker, konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah, menjaga kebugaran tubuh, menghindari sumber infeksi, rajin olahraga dan istirahat cukup, jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak. (Baca juga; Diduga Terjangkit Corona, Pria Asal China Diisolasi di RSHS Bandung)

Selain itu, lanjut Reviono, jika sedang flu jangan keluar rumah supaya tidak jadi sumber infeksi. "Selalu cuci tangan ketika habis bepergian itu sangat penting. Karena tangan kita kan sering menyentuh pegangan pintu, pegangan tangga, dan lainnya dikhawatirkan tangan kita terkena virus," katanya.

Di Indonesia belum ada yang terjangkit virus corona ini. Pihak pemerintah juga telah siaga dalam menyikapi hadirnya virus corona ini, yaitu dengan menutup penerbangan dari dan ke China serta memasang alat detektor panas tubuh di berbagai bandara. "Jadi kalau ada yang terkena virus corona, maka suhu tubuh meningkat. Sehingga di beberapa bandara memasang alat ini untuk mendeteksi yang terinfeksi virus corona," ujarnya.

Dia menambahkan, kasus virus corona di Wuhan, China telah menelan korban jiwa mencapai puluhan orang yang kebanyakan merupakan orangtua dengan penyakit peryerta. Sedangkan 80% penderita sembuh karena tidak ada penyakit penyerta dan usia tergolong masih muda. 80% pasien di China ini sembuh dengan sendirinya karena memang belum ada vaksin khusus virus corona. Sebagai contoh jika kita terkena flu, tidak minum obat pun bisa sembuh karena virus dengan umurnya bisa mati sendiri.

Di dalam tubuh manusia terdapat interferon yaitu berupa protein alami yang diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus. "Kalau produksi interferon cukup maka virus bisa terkendali pertumbuhannya dan mati sendiri. Namun kalau sudah berusia tua dan ada penyakit yang disertai, produksi interferon tidak cukup dan virus bisa tumbuh terus," pungkasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6402 seconds (0.1#10.140)