3 Dokter dan 2 Perawat Pasien DBD di Sikka NTT Ikut Terjangkit DBD
3 Dokter dan 2 Perawat Pasien DBD di Sikka NTT Ikut Terjangkit DBD
A
A
A
NUSA TENGGARA TIMUR - Wabah Deman Berdarah Dengue (DBD) yang melanda Kabupaten Sikka, NTT sebulan terakhir ini menyebabkan sebanyak 224 warga terserang DBD dan dua orang meningal. Penderita DBD diprediksi terus meningkat.
Dari data yang dihimpun Humas Protokol Setda Sikka, hingga Minggu (26/1) malam, sudah sebanyak 224 warga terserang DBD.
Demikian disampaikan oleh Kabag Humas Protokol Setda Sikka, Very Awales kepada SINDOnews, Senin (27/1/2020) pagi.
Dikatakan Very Awales, dari 224 warga yang terserang DBD, terdapat 3 orang dokter dan 2 orang perawat yang turut terkena DBD.
Lanjutnya, 3 dokter dan 2 perawat yang terkena DBD ini adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan yang merawat pasien DBD di Puskesmas Magepanda, Kecamatan Magepanda.
"Menurut informasi dari Dinas Kesehatan, 3 dokter dan 2 perawat terkena DBD sejak 2 hari yang lalu dan saat ini sudah menjalani perawatan insentif di RSUD TC.Hilers," ungkap Very Awales.
Menurutnya, pada Senin (27/1) pagi juga telah diadakan rapat koordinasi di ruangan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga guna membicarakan terkait penanganan DBD yang terjadi di Sikka dengan total pasien sebayak 224, termasuk 3 dokter yang merawat pasien DBD dan 2 perawat di Sikka.
Pada kesempatan rapat, Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga meminta semua instansi untuk terlibat aktif bersinergi menangani KLB DBD. Baik dengan aksi nyata sosialisasi di lapangan maupun bergotong royong membersihan lingkungan.
Wakil Bupati Romanus Woga juga meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki akses jalan di Jembatan Dagemage 1 yang rubuh beberapa waktu lalu dengan membangun jembatan darurat.
Mengingat pasien DBD terbanyak dari Kecamatan Magepanda yang saat dirujuk ke Maumere mesti melewati jembatan Dagemage 1.
"Tinggalkan ego sektoral untuk berantas DBD. Ini tidak hanya tugas Dinas Kesehatan. Seluruh OPD wajib terlibat," tegas Wabup Romanus Woga.
Diperkirakan pasien DBD di Sikka akan terus bertambah. pemerintah, melalui dinas kesehatan telah melakukan foging di lokasi penderita DBD terbayak di Kecamatan Magepanda.
Dari data yang dihimpun Humas Protokol Setda Sikka, hingga Minggu (26/1) malam, sudah sebanyak 224 warga terserang DBD.
Demikian disampaikan oleh Kabag Humas Protokol Setda Sikka, Very Awales kepada SINDOnews, Senin (27/1/2020) pagi.
Dikatakan Very Awales, dari 224 warga yang terserang DBD, terdapat 3 orang dokter dan 2 orang perawat yang turut terkena DBD.
Lanjutnya, 3 dokter dan 2 perawat yang terkena DBD ini adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan yang merawat pasien DBD di Puskesmas Magepanda, Kecamatan Magepanda.
"Menurut informasi dari Dinas Kesehatan, 3 dokter dan 2 perawat terkena DBD sejak 2 hari yang lalu dan saat ini sudah menjalani perawatan insentif di RSUD TC.Hilers," ungkap Very Awales.
Menurutnya, pada Senin (27/1) pagi juga telah diadakan rapat koordinasi di ruangan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga guna membicarakan terkait penanganan DBD yang terjadi di Sikka dengan total pasien sebayak 224, termasuk 3 dokter yang merawat pasien DBD dan 2 perawat di Sikka.
Pada kesempatan rapat, Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga meminta semua instansi untuk terlibat aktif bersinergi menangani KLB DBD. Baik dengan aksi nyata sosialisasi di lapangan maupun bergotong royong membersihan lingkungan.
Wakil Bupati Romanus Woga juga meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk memperbaiki akses jalan di Jembatan Dagemage 1 yang rubuh beberapa waktu lalu dengan membangun jembatan darurat.
Mengingat pasien DBD terbanyak dari Kecamatan Magepanda yang saat dirujuk ke Maumere mesti melewati jembatan Dagemage 1.
"Tinggalkan ego sektoral untuk berantas DBD. Ini tidak hanya tugas Dinas Kesehatan. Seluruh OPD wajib terlibat," tegas Wabup Romanus Woga.
Diperkirakan pasien DBD di Sikka akan terus bertambah. pemerintah, melalui dinas kesehatan telah melakukan foging di lokasi penderita DBD terbayak di Kecamatan Magepanda.
(pur)
Explore More