Cegah Virus Corona, Warga Bukittinggi Tolak Kedatangan Wisatawan China
A
A
A
BUKITTINGGI - Puluhan warga yang menamakan diri warga Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, menggelar aksi penolakan kunjungan wisatawan asal china. Massa melakukan aksinya dengan cara memblokir pintu keluar hotel dimana tempat para wisatawan tersebut menginap.
Massa juga membawa spanduk bertuliskan penolakan sebagai bentuk mewaspadai penyebaran virsu corona. Selain di depan hotel, massa juga berjaga-jaga di objek wisata kawasan taman jam gadang, tempat rencana tujuan para rombongan wisatawan china tersebut.
Dalam aksi ini warga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak keamanan agar kegiatan wisata malam dibatalkan sehingga para wisatawan tidak diperbolehkan keluar hotel.
“Kita khawatir virus tersebut menyebar di daerah kita ini, jadi tadi diambil sebuah keputusan bahwa mereka tidak boleh keluar dari hotel. Mereka tidak boleh beraktifitas di luar hotel apapaun namanya, mau ke Jam Gadang, ke Ngarai, kita tidak ijinkan dan itu sudah diketahui oleh pihak keamanan. Seandainya mereka memaksakan diri keluar maka jangan salahkan massa aksi nanti, besok pagi kan mereka akan meninggalkan Bukittinggi,” kata Humas GNPF-Ulama Bukittinggi, Sutan Mangkuto dalam aksinya, Senin (27/1/2020).
Sebelumnya diberitakan, pada Minggu (26/1) dilaporkan sebanyak 155 warga negara asing asal China datang ke Indonesia untuk berwisata disaat negri tirai bambu tersebut terjangkit virus corona.
Menurut peserta aksi, di berbagai negara banyak yang menolak kedatangan turis China. Warga khawatir turis China ini membawa virus corona yang meski sudah dinyatakan aman saat dilakukan pemeriksaan, namun tidak menjamin para turis China bersih dari corona.
Para peserta aksi memastikan penolakan dilakukan terhadap virusnya dan bukan terhadap etnis. Sementara aksi dilakukan hingga Senin pagi hingga para wisatawan meninggalkan Bukittinggi.
Dalam jadwalnya, para wisatawan asal China ini setelah dari Bukittinggi akan bertolak mengunjungi daerah wisata di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan, hingga Kota Padang.
Massa juga membawa spanduk bertuliskan penolakan sebagai bentuk mewaspadai penyebaran virsu corona. Selain di depan hotel, massa juga berjaga-jaga di objek wisata kawasan taman jam gadang, tempat rencana tujuan para rombongan wisatawan china tersebut.
Dalam aksi ini warga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak keamanan agar kegiatan wisata malam dibatalkan sehingga para wisatawan tidak diperbolehkan keluar hotel.
“Kita khawatir virus tersebut menyebar di daerah kita ini, jadi tadi diambil sebuah keputusan bahwa mereka tidak boleh keluar dari hotel. Mereka tidak boleh beraktifitas di luar hotel apapaun namanya, mau ke Jam Gadang, ke Ngarai, kita tidak ijinkan dan itu sudah diketahui oleh pihak keamanan. Seandainya mereka memaksakan diri keluar maka jangan salahkan massa aksi nanti, besok pagi kan mereka akan meninggalkan Bukittinggi,” kata Humas GNPF-Ulama Bukittinggi, Sutan Mangkuto dalam aksinya, Senin (27/1/2020).
Sebelumnya diberitakan, pada Minggu (26/1) dilaporkan sebanyak 155 warga negara asing asal China datang ke Indonesia untuk berwisata disaat negri tirai bambu tersebut terjangkit virus corona.
Menurut peserta aksi, di berbagai negara banyak yang menolak kedatangan turis China. Warga khawatir turis China ini membawa virus corona yang meski sudah dinyatakan aman saat dilakukan pemeriksaan, namun tidak menjamin para turis China bersih dari corona.
Para peserta aksi memastikan penolakan dilakukan terhadap virusnya dan bukan terhadap etnis. Sementara aksi dilakukan hingga Senin pagi hingga para wisatawan meninggalkan Bukittinggi.
Dalam jadwalnya, para wisatawan asal China ini setelah dari Bukittinggi akan bertolak mengunjungi daerah wisata di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan, hingga Kota Padang.
(shf)