Puluhan Ribu Warga Kota Serang Antre Blanko KTP
A
A
A
SERANG - Sebanyak 20 ribu warga Kota Serang antre untuk mendapatkan blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). Akibatnya, para pemohon hanya mendapatkan Surat Keterangan (Suket) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Serang.
Sekretaris Disdukcapil Kota Serang Arif Rahman Hakim mengatakan, para pemohon didominasi oleh pemula yang berumur 17 tahun dan merubah identitas alamat.
Antrenya para pemohon ini disebabkan stok blanko KTP di Disdukcapil kosong. Setiap hari Disdukcapil melayani para pemohon rata-rata sebanyak 150. Akibatnya sampai saat ini, ada 20 ribu lebih warga antre blanko dan hanya memegang suket.
"Masih tinggi, sehari itu bisa sampai 150 pemohon. Kebanyakan merubah data dan pemula. Yang daftar masih diatas 20 ribu," katanya, Jumat, (24/01/2020).
Ia mengungkapkan, setiap bulan Disdukcapil hanya dijatah 500 blanko oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu dinilai masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah pemohon.
Untuk meminimalisir hal tersebut, mantan Camat Serang itu mengaku telah memberangkatkan pegawai Disdukcapil Kota Serang dalam rangka melayangkan permohonan blanko. "Kami hari ini memberangkatkan untuk memohon blanko untuk menyelesaikan antrian KTP yang masih berjumlah puluhan ribu. Harapan dalam jangka pendek, kami ingin permohonan itu dikabulkan. Masih ada saja yang mengeluh mah karena harus mengantri," ujarnya.
Selain itu, upaya yang dilakukan untuk mempermudah layanan masyarakat, pihaknya menyediakan pelayanan smart dukcapil melalui online. "Sudah ada. Cuma kadang jaringan yang naik turun. Bagi yang mempunyai HP android dapat melalui smart dukcapil atau online. Kami untuk memudahkan masyarakat dengan inovasi online. Lebih banyak yang manual," pungkasnya.
Sekretaris Disdukcapil Kota Serang Arif Rahman Hakim mengatakan, para pemohon didominasi oleh pemula yang berumur 17 tahun dan merubah identitas alamat.
Antrenya para pemohon ini disebabkan stok blanko KTP di Disdukcapil kosong. Setiap hari Disdukcapil melayani para pemohon rata-rata sebanyak 150. Akibatnya sampai saat ini, ada 20 ribu lebih warga antre blanko dan hanya memegang suket.
"Masih tinggi, sehari itu bisa sampai 150 pemohon. Kebanyakan merubah data dan pemula. Yang daftar masih diatas 20 ribu," katanya, Jumat, (24/01/2020).
Ia mengungkapkan, setiap bulan Disdukcapil hanya dijatah 500 blanko oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu dinilai masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah pemohon.
Untuk meminimalisir hal tersebut, mantan Camat Serang itu mengaku telah memberangkatkan pegawai Disdukcapil Kota Serang dalam rangka melayangkan permohonan blanko. "Kami hari ini memberangkatkan untuk memohon blanko untuk menyelesaikan antrian KTP yang masih berjumlah puluhan ribu. Harapan dalam jangka pendek, kami ingin permohonan itu dikabulkan. Masih ada saja yang mengeluh mah karena harus mengantri," ujarnya.
Selain itu, upaya yang dilakukan untuk mempermudah layanan masyarakat, pihaknya menyediakan pelayanan smart dukcapil melalui online. "Sudah ada. Cuma kadang jaringan yang naik turun. Bagi yang mempunyai HP android dapat melalui smart dukcapil atau online. Kami untuk memudahkan masyarakat dengan inovasi online. Lebih banyak yang manual," pungkasnya.
(nag)