Beragam Kejadian di Pintu Tol Balikpapan-Samarinda
A
A
A
SAMARINDA - Jalan Tol Balsam yang menghubungan Samarinda-Balikpapan belum lama ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Hingga awal tahun, pihak pengelola jalan tol masih menggratiskan penggunaan jalan tol pertama di Kalimantan tersebut. Selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, warga Kalimantan Timur seolah berlomba-lomba menggunakan jalan tol. (Baca: Jalan Tol Pertama di Pulau Kalimantan Dibuka untuk Umum 19 Desember 2019) Wajar saja, jika menggunakan jalan biasa membutuhkan waktu sekira tiga jam untuk menghubungkan Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Sedangkan jalan tol mempersingkat waktu hingga separuhnya.
Namun, banyak kejadian unik di pintu tol. Warga Kaltim yang tak terbiasa menggunakan jalur tol, tampak kikuk dan sedikit kaku. Apalagi pengelola tol tetap mewajibkan menggunakan e-toll meski masih gratis dalam rangka ujicoba.
Menurut petugas jaga pintu tol, selama dua pekan sejak tol dibuka, banyak pengguna jalan tol yang butuh penjelasan di pintu tol. Kebanyakan bertanya soal cara masuk dan cara penggunaan mesin tap e-tol.
“Kebanyakan kami harus melayani banyak pertanyaan di pintu tol. Mereka menanyakan soal bagaimana cara masuk tol, apa yang harus dibeli, dan cara tap di mesin e-tol,” kata seorang petugas jaga di pintu tol Samboja, Kutai Kartanegara.
Akibatnya, meski lalu lintas lengang, penumpukan kendaraan terjadi di pintu tol. Bahkan ada kendaraan yang memilih mundur dari pintu tol padahal kendaraan di belakangnya sedang ikut antre sehingga menyebabkan sedikit keruwetan.
Petugas jaga tersebut tampak kelelahan. Satu per satu kendaraan dia layani meski terik matahari semakin menyengat.
“Kita harus sabar menjelaskan, sebab animo masyarakat menggunakan jalan tol cukup tinggi,” katanya.
Untungnya petugas jaga menyediakan penjualan e-tol di depan pintu tol. Di sini juga membutuhkan waktu cukup lama bagi petugas menjelaskan ke pengguna jalan.
Salah seorang pengguna jalan tol, Akbar Adi, mengakui baru kali ini menggunakan jalan tol dengan kendaraan sendiri. Meski sering bepergian ke Pulau Jawa dan gunakan jalan tol, dia tidak pernah membawa kendaraan sendiri.
“Kalau ke Jakarta misalnya, biasanya naik taksi bandara atau taksi online. Jadi tidak pernah repot untuk beli e-tol maupun top up saldo. Tinggal jalan dan bayarnya diakumulasikan. Kalau di sini kan baru kali ini gunakan tol sendiri,” kata Akbar.
Pembangunan Jalan Tol Balsam sendiri belum rampung sepenuhnya. Seksi I yang menghubungkan Balikpapan-Samboja belum bisa dilintasi. Sedangkan seksi II, mulai dari Samboja hingga Seksi IV yakni Palaran sudah bisa dilintasi.
Namun, banyak kejadian unik di pintu tol. Warga Kaltim yang tak terbiasa menggunakan jalur tol, tampak kikuk dan sedikit kaku. Apalagi pengelola tol tetap mewajibkan menggunakan e-toll meski masih gratis dalam rangka ujicoba.
Menurut petugas jaga pintu tol, selama dua pekan sejak tol dibuka, banyak pengguna jalan tol yang butuh penjelasan di pintu tol. Kebanyakan bertanya soal cara masuk dan cara penggunaan mesin tap e-tol.
“Kebanyakan kami harus melayani banyak pertanyaan di pintu tol. Mereka menanyakan soal bagaimana cara masuk tol, apa yang harus dibeli, dan cara tap di mesin e-tol,” kata seorang petugas jaga di pintu tol Samboja, Kutai Kartanegara.
Akibatnya, meski lalu lintas lengang, penumpukan kendaraan terjadi di pintu tol. Bahkan ada kendaraan yang memilih mundur dari pintu tol padahal kendaraan di belakangnya sedang ikut antre sehingga menyebabkan sedikit keruwetan.
Petugas jaga tersebut tampak kelelahan. Satu per satu kendaraan dia layani meski terik matahari semakin menyengat.
“Kita harus sabar menjelaskan, sebab animo masyarakat menggunakan jalan tol cukup tinggi,” katanya.
Untungnya petugas jaga menyediakan penjualan e-tol di depan pintu tol. Di sini juga membutuhkan waktu cukup lama bagi petugas menjelaskan ke pengguna jalan.
Salah seorang pengguna jalan tol, Akbar Adi, mengakui baru kali ini menggunakan jalan tol dengan kendaraan sendiri. Meski sering bepergian ke Pulau Jawa dan gunakan jalan tol, dia tidak pernah membawa kendaraan sendiri.
“Kalau ke Jakarta misalnya, biasanya naik taksi bandara atau taksi online. Jadi tidak pernah repot untuk beli e-tol maupun top up saldo. Tinggal jalan dan bayarnya diakumulasikan. Kalau di sini kan baru kali ini gunakan tol sendiri,” kata Akbar.
Pembangunan Jalan Tol Balsam sendiri belum rampung sepenuhnya. Seksi I yang menghubungkan Balikpapan-Samboja belum bisa dilintasi. Sedangkan seksi II, mulai dari Samboja hingga Seksi IV yakni Palaran sudah bisa dilintasi.
(sms)