36 Mahasiswa Australia-Indonesia Digembleng 3 Minggu di Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 18 mahasiswa Australia dan 18 mahasiswa lokal akan melaksanakan program Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) atau pertukaran pelajar di Kota Surabaya selama tiga Minggu.
Salah satu peserta AIYEP Miranda Rey-Fleming menuturkan, dirinya bakal tinggal di Kota Surabaya selama tiga minggu. Nantinya, Miranda akan tinggal bersama orang tua asuh dan berpasangan dengan salah satu mahasiswi asal Indonesia. (Baca juga: Pelajar Indonesia Raih 14 Medali di Genius Olympiad Amerika)
“Ini merupakan pengalaman pertama kali saya berkunjung di Surabaya,” kata Miranda ketika datang ke Balai Kota Surabaya, Kamis (2/1/2020).
Sebelumnya, mahasiswi asal Melbourne Australia ini mengaku bersama mahasiswa lain telah melaksakan program student exchange AIYEP, fase desa di Malang selama tiga minggu. Sementara untuk fase kota, Surabaya dipilih sebagai lokasi student exchange tersebut.
“Saya suka Indonesia, suka belajar bahasa Indonesia, dan banyak juga teman di sini. Mungkin pada masa depan saya bisa tinggal dan bekerja di Indonesia,” ucapnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, atas nama pemkot dan warga Surabaya, pihaknya menyambut baik kedatangan para peserta AIYEP tersebut. Bahkan, dia mengaku senang sebab Kota Surabaya dipilih menjadi lokasi fase kota program pertukaran pelajar itu.
Risma mengungkapkan, pihaknya memastikan Kota Surabaya terus memberikan fasilitas bagi anak-anak agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Salah satunya dengan menyediakan beasiswa gratis bagi pelajar prestasi dari keluarga kurang mampu.
“Lebih dari 2000 anak mendapat beasiswa untuk mereka bisa kuliah tinggi. Bahkan, pendidikan di Surabaya mulai jenjang SD sampai SMP gratis,” ujarnya.
Selain menyediakan beasiswa gratis, Risma mengakui, bahwa Pemkot Surabaya juga menyiapkan berbagai peralatan, fasilitas hingga bangunan gedung untuk mewadahi anak-anak tersebut. Bahkan, ratusan lapangan olahraga dibangun di Surabaya agar anak-anak dapat mengembangkan bakat kreatifitasnya.
“Kami membangun kurang lebih 579 lebih lapangan olahraga di seluruh wilayah Surabaya. Ini sesuai permintaaan warga sekitar, mereka mintanya lapangan apa, kemudian kita bangunkan, dan ini semua sifatnya gratis,” jelasnya.
Kegiatan student exchange AIYEP ini merupakan program rutin yang dilaksanakan Kemenpora dalam setiap tahun. Setiap tahun, program AIYEP mengirimkan 18 pemuda Indonesia berusia 21-25 tahun ke Australia. Mereka berpartisipasi dalam penempatan kerja, pertunjukan budaya, homestay, serta kunjungan ke sekolah dan masyarakat setempat. Sementara itu, 18 pemuda Australia juga melakukan program serupa di Indonesia dengan rekan-rekan Indonesia mereka.
Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada muda-mudi Indonesia dan Australia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya, perkembangan dan gaya hidup satu sama lain.
Salah satu peserta AIYEP Miranda Rey-Fleming menuturkan, dirinya bakal tinggal di Kota Surabaya selama tiga minggu. Nantinya, Miranda akan tinggal bersama orang tua asuh dan berpasangan dengan salah satu mahasiswi asal Indonesia. (Baca juga: Pelajar Indonesia Raih 14 Medali di Genius Olympiad Amerika)
“Ini merupakan pengalaman pertama kali saya berkunjung di Surabaya,” kata Miranda ketika datang ke Balai Kota Surabaya, Kamis (2/1/2020).
Sebelumnya, mahasiswi asal Melbourne Australia ini mengaku bersama mahasiswa lain telah melaksakan program student exchange AIYEP, fase desa di Malang selama tiga minggu. Sementara untuk fase kota, Surabaya dipilih sebagai lokasi student exchange tersebut.
“Saya suka Indonesia, suka belajar bahasa Indonesia, dan banyak juga teman di sini. Mungkin pada masa depan saya bisa tinggal dan bekerja di Indonesia,” ucapnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, atas nama pemkot dan warga Surabaya, pihaknya menyambut baik kedatangan para peserta AIYEP tersebut. Bahkan, dia mengaku senang sebab Kota Surabaya dipilih menjadi lokasi fase kota program pertukaran pelajar itu.
Risma mengungkapkan, pihaknya memastikan Kota Surabaya terus memberikan fasilitas bagi anak-anak agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Salah satunya dengan menyediakan beasiswa gratis bagi pelajar prestasi dari keluarga kurang mampu.
“Lebih dari 2000 anak mendapat beasiswa untuk mereka bisa kuliah tinggi. Bahkan, pendidikan di Surabaya mulai jenjang SD sampai SMP gratis,” ujarnya.
Selain menyediakan beasiswa gratis, Risma mengakui, bahwa Pemkot Surabaya juga menyiapkan berbagai peralatan, fasilitas hingga bangunan gedung untuk mewadahi anak-anak tersebut. Bahkan, ratusan lapangan olahraga dibangun di Surabaya agar anak-anak dapat mengembangkan bakat kreatifitasnya.
“Kami membangun kurang lebih 579 lebih lapangan olahraga di seluruh wilayah Surabaya. Ini sesuai permintaaan warga sekitar, mereka mintanya lapangan apa, kemudian kita bangunkan, dan ini semua sifatnya gratis,” jelasnya.
Kegiatan student exchange AIYEP ini merupakan program rutin yang dilaksanakan Kemenpora dalam setiap tahun. Setiap tahun, program AIYEP mengirimkan 18 pemuda Indonesia berusia 21-25 tahun ke Australia. Mereka berpartisipasi dalam penempatan kerja, pertunjukan budaya, homestay, serta kunjungan ke sekolah dan masyarakat setempat. Sementara itu, 18 pemuda Australia juga melakukan program serupa di Indonesia dengan rekan-rekan Indonesia mereka.
Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada muda-mudi Indonesia dan Australia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya, perkembangan dan gaya hidup satu sama lain.
(shf)