Jangan Rayakan Malam Tahun Baru di 'Negeri di Atas Awan', Ini Alasannya
A
A
A
SERANG - Direktur Lalu Lintas Polda Banten Kombes Pol Wibowo meminta masyarakat tidak merayakan malam pergantian tahun di 'Negeri di Atas Awan', Gunung Luhur, Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak. Sebab, kondisi jalan yang sempit dan tidak adanya penerangan yang dinilai dapat membahayakan wisatawan.
"Tadi malam sudah melakukan survei jalur wisata Gunung Luhur, Citorek, Kabupaten Lebak atau yang lebih dikenal wisata ‘negeri di atas awan’. Dapat saya deskripsikan bahwa jalur yang menuju lokasi wisata ini memiliki jalanan yang cukup kecil, kemudian kurangnya penarangan jalan umum,” ujar Wibowo kepada wartawan. Sabtu (28/12/20190.
Selain kondisi jalanan yang kecil dan tak adanya penerangan jalan di sepanjang jalan menuju objek wisata Negeri di Atas Awan, tidak adanya gadril atau pelindung sisi jalan juga membuat rawan dilintasi kendaraan saat ramai. Ditambah, kondisi jalan yang curam baik pada saat mendaki mau pun menurun.
Disamping itu, tidak adanya lahan parkir yang dapat menampung jumlah kendaraaan yang banyak di lokasi wisata yang viral karena keindahannya itu juga menjadi pertimbangan agar masyarakat tidak merayakan malam tahu baru di Negeri di Atas Awan.
"Sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah Kabupatan Lebak, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak menggunakan lokasi wisata Gunung Luhur atau Negeri di Atas Awan sebagai tempat kegiatan khsusunya pada saat perayaan malam tahun baru," ujarnya.
Mantan Kapolres Serang itu menambahkan, ajakan atau himbauan tersebut juga dalam rangka memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi belum lama ini bencana longsor dan banjir di kaki Gunung Luhur mengganggu jalur menuju lokasi wisata alam tersebut.
"Kami menghibau untuk masyarakat yang akan berkendara selalu patuhi peraturan lalulintas, patuhi petunjuk dari petugas dilapangan, cek kelengkapan kendaraan cek kelengkapan pengemudi dan jangan lupa berdoa," pungkasnya.
"Tadi malam sudah melakukan survei jalur wisata Gunung Luhur, Citorek, Kabupaten Lebak atau yang lebih dikenal wisata ‘negeri di atas awan’. Dapat saya deskripsikan bahwa jalur yang menuju lokasi wisata ini memiliki jalanan yang cukup kecil, kemudian kurangnya penarangan jalan umum,” ujar Wibowo kepada wartawan. Sabtu (28/12/20190.
Selain kondisi jalanan yang kecil dan tak adanya penerangan jalan di sepanjang jalan menuju objek wisata Negeri di Atas Awan, tidak adanya gadril atau pelindung sisi jalan juga membuat rawan dilintasi kendaraan saat ramai. Ditambah, kondisi jalan yang curam baik pada saat mendaki mau pun menurun.
Disamping itu, tidak adanya lahan parkir yang dapat menampung jumlah kendaraaan yang banyak di lokasi wisata yang viral karena keindahannya itu juga menjadi pertimbangan agar masyarakat tidak merayakan malam tahu baru di Negeri di Atas Awan.
"Sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah Kabupatan Lebak, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak menggunakan lokasi wisata Gunung Luhur atau Negeri di Atas Awan sebagai tempat kegiatan khsusunya pada saat perayaan malam tahun baru," ujarnya.
Mantan Kapolres Serang itu menambahkan, ajakan atau himbauan tersebut juga dalam rangka memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi belum lama ini bencana longsor dan banjir di kaki Gunung Luhur mengganggu jalur menuju lokasi wisata alam tersebut.
"Kami menghibau untuk masyarakat yang akan berkendara selalu patuhi peraturan lalulintas, patuhi petunjuk dari petugas dilapangan, cek kelengkapan kendaraan cek kelengkapan pengemudi dan jangan lupa berdoa," pungkasnya.
(nag)