Desa Sudaji Bentuk Tempat Pengelolaan Sampah Berbasis 3R
A
A
A
SINGARAJA - Desa Sudaji, Kecamatan Sawan kini memiliki Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) berbasis Reduce, Reuse, Recycle (3R). TPS3R ini merupakan sistem pengelolaan dan teknologi pengolahan sampah sebagai solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan dampak yang ditimbulkannya.
Melalui TPS3R ini tidak hanya persoalan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang dapat dikurangi, namun juga dihasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah tersebut.
Teknologi TPS3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan dijual kepada masyarakat atau pengepul. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas hasil pengomposan akan diterapkan teknologi kompos cacing (kascing).
TPS3R Desa Sudaji terbentuk berkat inisiatif masyarakat Desa Sudaji yang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. TPS3R ini dibangun menggunakan dana Swadaya oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ganda Meru Desa Sudaji dengan nilai proyek Rp438.720.000. Pembangunan TPS3R ini dikerjakan mulai 1 September sampai dengan 20 Oktober 2019.
Saat ini TPS3R Desa Sudaji sudah memiliki mesin pres plastik, mesin pencacah sampah organik dan mesin pengolah kompos bantuan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Ada sebanyak 5 petugas yang nantinya akan bekerja di TPS3R Desa Sudaji.
TPS3R Desa Sudaji secara resmi dibuka Sabtu 7 Desember 2019 bertepatan dengan hari raya Saraswati. Peresmian TPS3R Desa Sudaji ini, dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Putu Ariadi Pribadi dan sekaligus menjadi narasumber pada sarasehan yang digelar saat peresmian tersebut.
Selain Putu Ariadi, sarasehan tersebut juga menghadirkan Gede Ardika mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata sebagai narasumber. Topik sarasehan tersebut membahas tentang pengelolaan sampah.
Putu Ariadi Pribadi sangat mengapresiasi masyarakat Desa Sudaji yang sangat bersemangat memperhatikan lingkungan dengan membentuk TPS3R. Ia menjelaskan, dalam hal pendistribusian hasil dari TPS3R ini, pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait agar hasil dari TPS3R ini bisa didistibusikan dengan baik.
DLH Kabupaten Buleleng juga mendorong Desa Sudaji untuk membentuk Bank Sampah unit agar terbentuk integrasi antara Bank Sampah dan TPS3R. “Artinya sampah yang sudah dipilah di Rumah Tangga berbahan organik bisa dijadikan pupuk kompos dan sampah yang unorganik bisa ditabung oleh masyarakat di Bank sampah unit Sudaji, dan nantinya Bank sampah unit ini akan menjadi bagian dari Bank Sampah induk Kabupaten Buleleng,” ujar Putu Ariadi.
Selain itu, Putu Ariadi mengatakan, pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap desa-desa di Kabupaten Buleleng agar bersedia membentuk TPS3R. Namun, ada beberapa Desa yang masih terkendala untuk membangun TPS3R. Kendala tersebut seperti tidak adanya lahan di desa untuk membangun TPS3R. Mengatasi kendala tersebut, mantan Camat Gerokgak ini mengungkapkan, akan melakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait untuk membahas pengadaan lahan melalui dana APBDes. Untuk saat ini, di Kabupaten Buleleng sudah ada 26 unit TPS3R.
“Nanti kita akan koordinasikan dengan para Asisten untuk melaksanakan rapat dengan instansi terkait, sehingga para Perbekel tidak ragu atau tidak takut memprogramkan pengadaan lahan untuk membangun TPS3R,” jelasnya.
Melalui TPS3R ini tidak hanya persoalan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang dapat dikurangi, namun juga dihasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah tersebut.
Teknologi TPS3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efesien. Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan dijual kepada masyarakat atau pengepul. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas hasil pengomposan akan diterapkan teknologi kompos cacing (kascing).
TPS3R Desa Sudaji terbentuk berkat inisiatif masyarakat Desa Sudaji yang sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. TPS3R ini dibangun menggunakan dana Swadaya oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ganda Meru Desa Sudaji dengan nilai proyek Rp438.720.000. Pembangunan TPS3R ini dikerjakan mulai 1 September sampai dengan 20 Oktober 2019.
Saat ini TPS3R Desa Sudaji sudah memiliki mesin pres plastik, mesin pencacah sampah organik dan mesin pengolah kompos bantuan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Ada sebanyak 5 petugas yang nantinya akan bekerja di TPS3R Desa Sudaji.
TPS3R Desa Sudaji secara resmi dibuka Sabtu 7 Desember 2019 bertepatan dengan hari raya Saraswati. Peresmian TPS3R Desa Sudaji ini, dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Putu Ariadi Pribadi dan sekaligus menjadi narasumber pada sarasehan yang digelar saat peresmian tersebut.
Selain Putu Ariadi, sarasehan tersebut juga menghadirkan Gede Ardika mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata sebagai narasumber. Topik sarasehan tersebut membahas tentang pengelolaan sampah.
Putu Ariadi Pribadi sangat mengapresiasi masyarakat Desa Sudaji yang sangat bersemangat memperhatikan lingkungan dengan membentuk TPS3R. Ia menjelaskan, dalam hal pendistribusian hasil dari TPS3R ini, pihaknya akan bekerjasama dengan instansi terkait agar hasil dari TPS3R ini bisa didistibusikan dengan baik.
DLH Kabupaten Buleleng juga mendorong Desa Sudaji untuk membentuk Bank Sampah unit agar terbentuk integrasi antara Bank Sampah dan TPS3R. “Artinya sampah yang sudah dipilah di Rumah Tangga berbahan organik bisa dijadikan pupuk kompos dan sampah yang unorganik bisa ditabung oleh masyarakat di Bank sampah unit Sudaji, dan nantinya Bank sampah unit ini akan menjadi bagian dari Bank Sampah induk Kabupaten Buleleng,” ujar Putu Ariadi.
Selain itu, Putu Ariadi mengatakan, pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap desa-desa di Kabupaten Buleleng agar bersedia membentuk TPS3R. Namun, ada beberapa Desa yang masih terkendala untuk membangun TPS3R. Kendala tersebut seperti tidak adanya lahan di desa untuk membangun TPS3R. Mengatasi kendala tersebut, mantan Camat Gerokgak ini mengungkapkan, akan melakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait untuk membahas pengadaan lahan melalui dana APBDes. Untuk saat ini, di Kabupaten Buleleng sudah ada 26 unit TPS3R.
“Nanti kita akan koordinasikan dengan para Asisten untuk melaksanakan rapat dengan instansi terkait, sehingga para Perbekel tidak ragu atau tidak takut memprogramkan pengadaan lahan untuk membangun TPS3R,” jelasnya.
(akn)