Kabar Gembira, Insentif Guru Honorer di Sulsel Bakal Naik

Senin, 02 Desember 2019 - 18:45 WIB
Kabar Gembira, Insentif Guru Honorer di Sulsel Bakal Naik
Kabar Gembira, Insentif Guru Honorer di Sulsel Bakal Naik
A A A
MAKASSAR - Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menaikkan insentif guru honorer di bawah penanganan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel baik di tingkat SMA/SMK/SLB tahun 2020 mendatang. Rencana pemprov tersebut, jelas menjadi kabar gembira bagi para guru honorer.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sulsel, Asri Sahrun Said mengatakan, peningkatan itu khusus untuk guru honorer yang gajinya selama ini diakomodir dari APBD Provinsi Sulsel. Totalnya tercatat ada sebanyak 7.000 guru honorer."Yang bisa di-backup dari APBD sebanyak 7.000 guru honorer, itupun masih dengan jumlah (insentif) yang masih terbatas," sebut Asri ditemui usai peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Sulsel 2019 di Hotel Claro Makassar, Senin (2/12/2019).
Menurut Asri, insentif para guru honorer yang ada saat ini masih terbilang rendah. Mereka dibayar Rp10.000/jam. Jika diasumsikan harus memenuhi 24 jam mengajar selama seminggu, maka insentifnya dibayar Rp240.000 per minggu atau sebulannya hanya mencapai Rp960.000.

"Itu sekarang dibayar 10.000/jam. Kalau dihitung-hitung di atas kertas, kalau Rp10.000 per jam dengan maksimal 24 jam seminggu, kan cuma Rp240.000 seminggu. Kalau itu dikali empat dalam sebulan, cuma Rp900.000, itupun tidak standar," imbuhnya.

Pemprov Sulsel berupaya menaikkan insentif guru menjadi Rp20.000/jam. Kata Asri, nilai maksimal yang bakal diusulkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anggaran provinsi. Rencana ini akan dibawa dan dibahas ke DPRD Sulsel. "Kita lagi berupaya mengkomunikasikan dengan DPRD. Bapak gubernur juga sudah memberikan lampu hijau, sekiranya insentif guru per jam ini kita tingkatkan. Saya sih, berharap kalau bisa 20.000 per jam, biar mereka bisa layak," kata Asri.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel ini, menambahkan ke depan guru honorer yang ada juga bakal dievaluasi tiap tahun. Dengan melihat kebutuhan per mata pelajaran di tiap sekolah yang masih butuh tenaga pendidik berstatus honorer.

"Yang jelas kita sesuaikan dengan kebutuhan. Kan jangan sampai ada mata pelajaran tertentu yang sudah berlebih terus kita paksakan terima honorer. Di satu sisi ada mata pelajaran yamg sangat dibutuhkan, belum ada direkrut di situ, terutama SMK untuk mata pelajaran produktif, itukan butuh lebih besar lagi," tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menekankan, kinerja guru honorer mesti dievaluasi tiap tahun. Dirinya tak ingin ada tenaga pendidik yang bekerja tidak sesuai target. Di satu sisi, pemerintah sudah memberikan insetif.

"Kita akan evaluasi. Kan bisa saja tidam pernah datang, tapi terima gaji. Guru-guru yang bagus harus diperbaiki dan dipertahankan Tunjangan itu harus seiring dengan kapasitas dia. Kalau kapasitas bagus, guru ini dibutuhkan, kita perbaiki tunjangannya," jelas Nurdin.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6673 seconds (0.1#10.140)