1.403 Siswa dari Keluarga Kurang Mampu Terima Bantuan Baju Seragam
A
A
A
SINGARAJA - Kegembiraan terlihat jelas di wajah anak-anak sekolah dasar (SD) dengan kategori anak yatim, anak piatu dan anak yatim piatu, ketika menerima bantuan seragam merah putih, sepatu dan tas dari Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra.
Sebanyak 1.403 siswa SD se-Kabupaten Buleleng terbagi menjadi sembilan kecamatan yakni Kecamatan Tejakula mendapat bantuan untuk 218 Siswa, Kubutambahan untuk 145 siswa, Sawan untuk 148 Siswa, Buleleng untuk 175 Siswa, Sukasada untuk 154 Siswa, Banjar untuk 159 Siswa, Seririt untuk 147 Siswa, Busungbiu untuk 106 Siswa, dan Kecamatan Gerokgak untuk 151 Siswa.
Sutjidra mengatakan, pendidikan bisa memutus rantai kemiskinan. Anak-anak SD se-Kabupaten Buleleng khususnya anak yatim, piatu dan anak yatim piatu harus tetap bersekolah. Walau pun keterpurukan kondisi ekonomi. "Jangan patah semangat untuk bersekolah, karena kalianlah calon-calon pemimpin bangsa," kata Wabup Sutjidra, Senin (2/12/2019).
Wabup Sutjidra mengatakan bahwa penyerahan bantuan ini secara rutin digelar oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam rangka meningkatkan minat anak sekolah dan meringankan beban orang tua siswa Khususnya siswa yang baru masuk sekolah di tingkat SD. “Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga para siswa memiliki semangat dan motivasi dengan adanya seragam gratis ini,” katanya.
Selain itu, pemberian pakaian seragam bagi anak yatim, piatu dan anak yatim piatu, Wabub Sutjidra menegaskan dapat meringankan beban orang tua peserta didik, sehingga tidak ada lagi alasan untuk putus sekolah.
”Setelah dilakukan Verifikasi dan Validasi ada Anak-anak yang tinggal dengan Bapaknya saja atau Ibunya saja bahkan ada anak yang tinggal hanya dengan neneknya, sehingga dengan bantuan ini dapat meringankan beban bagi orang tua siswa,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng mengatakan, penyerahan bantuan didasari atas rasa prihatin terhadap siswa-siswi SD se-Kabupaten Buleleng, saat melaksanakan monitoring masih banyak siswa yang menggunakan baju yang kurang layak dan juga menggunakan alas kaki seadanya tanpa menggunakan sepatu.
Dirinya menambahkan dengan diserahkannya bantuan paket seragam sekolah, diharapkan dapat lebih memotivasi para penerima bantuan, sehingga anak-anak yatim, piatu dan anak yatim piatu bisa bersekolah kembali.
”Saya berharap bantuan ini, dapat mengurangi siswa se-Kabupaten Buleleng drop out atau malu karena pakaian yang digunakan sudah kusut,” imbuhnya.
Sebanyak 1.403 siswa SD se-Kabupaten Buleleng terbagi menjadi sembilan kecamatan yakni Kecamatan Tejakula mendapat bantuan untuk 218 Siswa, Kubutambahan untuk 145 siswa, Sawan untuk 148 Siswa, Buleleng untuk 175 Siswa, Sukasada untuk 154 Siswa, Banjar untuk 159 Siswa, Seririt untuk 147 Siswa, Busungbiu untuk 106 Siswa, dan Kecamatan Gerokgak untuk 151 Siswa.
Sutjidra mengatakan, pendidikan bisa memutus rantai kemiskinan. Anak-anak SD se-Kabupaten Buleleng khususnya anak yatim, piatu dan anak yatim piatu harus tetap bersekolah. Walau pun keterpurukan kondisi ekonomi. "Jangan patah semangat untuk bersekolah, karena kalianlah calon-calon pemimpin bangsa," kata Wabup Sutjidra, Senin (2/12/2019).
Wabup Sutjidra mengatakan bahwa penyerahan bantuan ini secara rutin digelar oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam rangka meningkatkan minat anak sekolah dan meringankan beban orang tua siswa Khususnya siswa yang baru masuk sekolah di tingkat SD. “Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga para siswa memiliki semangat dan motivasi dengan adanya seragam gratis ini,” katanya.
Selain itu, pemberian pakaian seragam bagi anak yatim, piatu dan anak yatim piatu, Wabub Sutjidra menegaskan dapat meringankan beban orang tua peserta didik, sehingga tidak ada lagi alasan untuk putus sekolah.
”Setelah dilakukan Verifikasi dan Validasi ada Anak-anak yang tinggal dengan Bapaknya saja atau Ibunya saja bahkan ada anak yang tinggal hanya dengan neneknya, sehingga dengan bantuan ini dapat meringankan beban bagi orang tua siswa,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng mengatakan, penyerahan bantuan didasari atas rasa prihatin terhadap siswa-siswi SD se-Kabupaten Buleleng, saat melaksanakan monitoring masih banyak siswa yang menggunakan baju yang kurang layak dan juga menggunakan alas kaki seadanya tanpa menggunakan sepatu.
Dirinya menambahkan dengan diserahkannya bantuan paket seragam sekolah, diharapkan dapat lebih memotivasi para penerima bantuan, sehingga anak-anak yatim, piatu dan anak yatim piatu bisa bersekolah kembali.
”Saya berharap bantuan ini, dapat mengurangi siswa se-Kabupaten Buleleng drop out atau malu karena pakaian yang digunakan sudah kusut,” imbuhnya.
(akn)