Akibat Korsleting, Empat Rumah di Grobogan Ludes Dilalap Api
A
A
A
GROBOGAN - Empat unit rumah warga ludes dilalap si jago merah di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Angin kencang dan banyaknya barang yang mudah terbakar membuat api kian bertambah besar dan tak mudah dikendalikan.
Kabag Ops Polres Grobogan, Kompol Sutomo, mengatakan, empat rumah yang terbakar terdapat di Dusun Satreyan RT 1/7, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Grobogan. Api pertama kali diketahui dari sebuah rumah kosong yang dijadikan gudang pertanian, milik Darso, kemudian terus menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya.
"Kejadian tadi malam berawal saat saksi lewat jalan di depan rumah korban H. Darso, dan melihat di dalamnya ada kobaran api. Selanjutnya memberitahu kepada saksi lain yang rumahnya berada di depan rumah yang terbakar," kata Sutomo, Sabtu (30/11/2019).
Kemudian mereka spontan berteriak memberitahu kepada warga sekitar tentang kebakaran rumah. Tidak berselang lama warga berdatangan dan secara bersama-sama membantu memadamkan api. Sebagian warga melapor ke polisi dan petugas pemadam kebakaran.
"Sambil memadamkan api, sebagian warga berusaha menyelamatkan barang-barang milik korban. Tidak lama berselang datang tiga unit mobil Damkar Purwodadi yang kemudian berusaha melakukan penyemprotan dan pendinginan," terangnya.
Menurutnya, rumah milik Darso tidak dihuni melainkan sebagai gudang pertanian untuk menyimpan hasil panen, mesin diesel pompa air, tangki semprot manual, dan genset. Api diduga berasal dari korsleting listrik karena meski tak dihuni juga tersambung dengan jaringan listrik PLN. "Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik PLN yang ada di dalam rumah milik Darso," tuturnya.
Selain Darso, tiga unit rumah yang terbakar masing-masing milik Priyanto, Suparmin, dan Siti Aminatun. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kabag Ops Polres Grobogan, Kompol Sutomo, mengatakan, empat rumah yang terbakar terdapat di Dusun Satreyan RT 1/7, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Grobogan. Api pertama kali diketahui dari sebuah rumah kosong yang dijadikan gudang pertanian, milik Darso, kemudian terus menjalar ke rumah-rumah di sekitarnya.
"Kejadian tadi malam berawal saat saksi lewat jalan di depan rumah korban H. Darso, dan melihat di dalamnya ada kobaran api. Selanjutnya memberitahu kepada saksi lain yang rumahnya berada di depan rumah yang terbakar," kata Sutomo, Sabtu (30/11/2019).
Kemudian mereka spontan berteriak memberitahu kepada warga sekitar tentang kebakaran rumah. Tidak berselang lama warga berdatangan dan secara bersama-sama membantu memadamkan api. Sebagian warga melapor ke polisi dan petugas pemadam kebakaran.
"Sambil memadamkan api, sebagian warga berusaha menyelamatkan barang-barang milik korban. Tidak lama berselang datang tiga unit mobil Damkar Purwodadi yang kemudian berusaha melakukan penyemprotan dan pendinginan," terangnya.
Menurutnya, rumah milik Darso tidak dihuni melainkan sebagai gudang pertanian untuk menyimpan hasil panen, mesin diesel pompa air, tangki semprot manual, dan genset. Api diduga berasal dari korsleting listrik karena meski tak dihuni juga tersambung dengan jaringan listrik PLN. "Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik PLN yang ada di dalam rumah milik Darso," tuturnya.
Selain Darso, tiga unit rumah yang terbakar masing-masing milik Priyanto, Suparmin, dan Siti Aminatun. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
(ysw)