Isu Telur Terkontaminasi Racun Bikin Harga Turun di Blitar
A
A
A
BLITAR - Beredarnya isu telur terkontaminasi racun (dioksin) dari ayam yang memakan limbah plastik di Sidoarjo, berimbas ke peternakan ayam petelur di Kabupaten Blitar. Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jatim, Hidayat Tur Rahman mengatakan, isu telur dioksin sempat mengguncang harga telur dipasaran. "Sempat ada pengaruh, terjadi penurunan harga telur," ujar Hidayat, Rabu (20/11/2019).
Meski sentimen pasar tidak berlangsung lama, yakni harga telur ayam di Blitar, kembali diangka Rp20.300 per kilogram, namun Hidayat sempat cemas. Kerisauan itu cukup beralasan, mengingat Kabupaten Blitar merupakan basis peternakan ayam petelur yang menyumbang 20% dari kebutuhan telur nasional.
Kabupaten Blitar memiliki 4.431 peternak dengan populasi ternak 11 juta ekor, di mana produksi rata rata mencapai 450 ton per hari. Secara regional, Provinsi Jatim telah menyumbang 27,37 persen dari kebutuhan telur nasional. Dayat berharap dalam waktu dekat perlu ada konsolidasi dan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk sosialisasi dari pemda tingkat dua maupun Provinsi Jatim.
"Perlu kita lakukan konsolidasi dan koordinasi dengan pihak terkait," paparnya. Lebih jauh Dayat mengatakan telur yang dihasilkan peternak ayam yang menggunakan cara good farming practice dipastikan aman.
Di sisi lain, peternak juga menggunakan bahan baku yang baik dan berkualitas. Kendati demikian, ia berharap para peternak ikut pro aktif bersosialisasi ke masyarakat konsumen bahwa peristiwa di Sidoarjo tidak terjadi pada telur komersil. Kasus yang ditemukan terjadi pada telur ayam kampung yang pemeliharaannya dilepas atau liar. "Kita mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima Informasi," paparnya.
Seperti diberitakan International Polluttans Elimination Network (IPEN) bersama Asosiasi Arnika dan beberapa organisasi lokal Indonesia merilis laporan "Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain". Dari hasil penelitian yang dirilis November 2019 disebutkan pabrik tahu di Tropodo, Sidoarjo, terkontaminasi dioksin atau senyawa beracun hasil pembakaran sampah plastik.
Lokasi limbah plastik impor dari China itu juga mengkontaminasi telur yang dihasilkan ayam yang mencari makan disana. Tingkat dioksin telur ayam di Tropodo, Sidoarjo, dianggap sama dengan telur ayam di Bien Hoa Vietnam, yang dikenal memiliki kontaminasi dioksin terparah di dunia.
Meski sentimen pasar tidak berlangsung lama, yakni harga telur ayam di Blitar, kembali diangka Rp20.300 per kilogram, namun Hidayat sempat cemas. Kerisauan itu cukup beralasan, mengingat Kabupaten Blitar merupakan basis peternakan ayam petelur yang menyumbang 20% dari kebutuhan telur nasional.
Kabupaten Blitar memiliki 4.431 peternak dengan populasi ternak 11 juta ekor, di mana produksi rata rata mencapai 450 ton per hari. Secara regional, Provinsi Jatim telah menyumbang 27,37 persen dari kebutuhan telur nasional. Dayat berharap dalam waktu dekat perlu ada konsolidasi dan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk sosialisasi dari pemda tingkat dua maupun Provinsi Jatim.
"Perlu kita lakukan konsolidasi dan koordinasi dengan pihak terkait," paparnya. Lebih jauh Dayat mengatakan telur yang dihasilkan peternak ayam yang menggunakan cara good farming practice dipastikan aman.
Di sisi lain, peternak juga menggunakan bahan baku yang baik dan berkualitas. Kendati demikian, ia berharap para peternak ikut pro aktif bersosialisasi ke masyarakat konsumen bahwa peristiwa di Sidoarjo tidak terjadi pada telur komersil. Kasus yang ditemukan terjadi pada telur ayam kampung yang pemeliharaannya dilepas atau liar. "Kita mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima Informasi," paparnya.
Seperti diberitakan International Polluttans Elimination Network (IPEN) bersama Asosiasi Arnika dan beberapa organisasi lokal Indonesia merilis laporan "Plastic Waste Poisons Indonesia's Food Chain". Dari hasil penelitian yang dirilis November 2019 disebutkan pabrik tahu di Tropodo, Sidoarjo, terkontaminasi dioksin atau senyawa beracun hasil pembakaran sampah plastik.
Lokasi limbah plastik impor dari China itu juga mengkontaminasi telur yang dihasilkan ayam yang mencari makan disana. Tingkat dioksin telur ayam di Tropodo, Sidoarjo, dianggap sama dengan telur ayam di Bien Hoa Vietnam, yang dikenal memiliki kontaminasi dioksin terparah di dunia.
(zil)