Pejarakan Wakili Buleleng Lomba KG PKK-KKBK Kesehatan se-Provinsi Bali

Pejarakan Wakili Buleleng Lomba KG PKK-KKBK Kesehatan se-Provinsi Bali
A
A
A
SINGARAJA - Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak mewakili Kabupaten Buleleng pada penilaian Lomba Kesatuan Gerak (KG) PKK yang dipadukan dengan lomba bidang Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga Kesehatan (KKBPK) Tingkat Provinsi Bali 2019, di Gedung Serbaguna Desa Pejarakan, Senin (18/11/2019).
Tim yang dipimpin Sekretaris TP PKK Provinsi Bali Ni Made Suastini, diterima Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng Putu Karuna bersama Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng Ny. Ayu Wardhany Sutjidra, Camat Gerokgak, Made Juartawan, serta pejabat terkait.
Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng Putu Karuna mewakili Bupati Buleleng mengatakan, keberadaan PKK tidak bisa dipisahkan dengan pemerintah dalam menjalankan program-program pemberdayaan keluarga.
"Usaha yang tertuang dalam 10 program pokok PKK memang diimplementasikan untuk meningkatan kesejahteraan keluarga serta bagaimana indikator tersebut bisa diterapkan menjadi kebiasaan dimasyarakat, oleh sebab itu para kepala desa diharapkan mampu menyosialisasikan prilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya. Seperti yang tertuang dalam UUD tentang desa, di mana desa tersebut dapat menggali serta menggembangkan inovasi dalam mengolah potensi desa menjadi pendapatan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakatnya," tutur Putu Karuna.
”Perbekel harus memiliki komitmen untuk bisa mengalokasikan anggaran yang memadai utamanya dalam kegiatan PKK,PAUD,Posyandu dan kegiatan pemberdayaan lainya,” tambahnya.
Tidak hanya masalah pemberdayaan, tambah Putu Karuna, sesuai dengan isu nasional yang berkembang yaitu masalah stunting, di mana Kabupaten Buleleng merupakan salah satu dari dua kabupaten yang menjadi lokus stunting di Bali. Mengingat bahaya stunting begitu besar bagi kualitas SDM ke depan, maka perlu adanya penanganan serius melalui pemberian asupan gisi yang baik kepada ibu hamil serta pemeliharaan lingkungan yang baik.
“Kepada seluruh stakeholder untuk melakukan konvergensi program dan anggaran, dan kepada desa tahun depan mengalokasikan anggaran untuk pencegahan stanting sesuai dengan kewenangannya” tegasnya.
Sekretaris TP PKK Provinsi Bali Ni Made Suastini dalam sambutannya mengatakan, gerakan PKK merupakan salah satu langkah dalam mendukung program pemerintah dengan sasaran keluarga yang merupakan unit terkecil dimasyarakat, melalui 10 program pokok PKK proses pembangunan disegala bidang mampu terlaksana dengan baik dan cepat seperti kesehatan, ketahanan pangan,paham kebangsaan serta sektor-sektor lainnya. Dengan demikian para anggota PKK harus betul-betul semangat dalam mengemban tugas-tugasnya.
“Kita harus berbangga dapat menjadi bagian dari tim penggerak PKK dimana sebagai wujud pengabdian kita kepada masyarakat bangsa dan negara,” tegasnya.
Selain merupakan motor penggerak dalam kesejahtraan keluarga, PKK juga diharapkan mampu mengelola dengan baik kegiatan- kegiatannya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta harus dievaluasi secara periodik. Suastini menegaskan bahwa kegiatan hari ini tidak hanya sebatas perlombaan untuk mencari kejuaraan semata, tetapi merupakan wahana evaluasi pembinaan gerakan PKK yang telah dilaksanakan di sembilan kabupaten/kota di provinsi Bali.
“Ini akan menjadi feedback bagi kita dalam menyusun program kegiatan PKK pada tahun-tahun selanjutnya,” pungkasnya.
Tim yang dipimpin Sekretaris TP PKK Provinsi Bali Ni Made Suastini, diterima Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng Putu Karuna bersama Plt. Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng Ny. Ayu Wardhany Sutjidra, Camat Gerokgak, Made Juartawan, serta pejabat terkait.
Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng Putu Karuna mewakili Bupati Buleleng mengatakan, keberadaan PKK tidak bisa dipisahkan dengan pemerintah dalam menjalankan program-program pemberdayaan keluarga.
"Usaha yang tertuang dalam 10 program pokok PKK memang diimplementasikan untuk meningkatan kesejahteraan keluarga serta bagaimana indikator tersebut bisa diterapkan menjadi kebiasaan dimasyarakat, oleh sebab itu para kepala desa diharapkan mampu menyosialisasikan prilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya. Seperti yang tertuang dalam UUD tentang desa, di mana desa tersebut dapat menggali serta menggembangkan inovasi dalam mengolah potensi desa menjadi pendapatan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakatnya," tutur Putu Karuna.
”Perbekel harus memiliki komitmen untuk bisa mengalokasikan anggaran yang memadai utamanya dalam kegiatan PKK,PAUD,Posyandu dan kegiatan pemberdayaan lainya,” tambahnya.
Tidak hanya masalah pemberdayaan, tambah Putu Karuna, sesuai dengan isu nasional yang berkembang yaitu masalah stunting, di mana Kabupaten Buleleng merupakan salah satu dari dua kabupaten yang menjadi lokus stunting di Bali. Mengingat bahaya stunting begitu besar bagi kualitas SDM ke depan, maka perlu adanya penanganan serius melalui pemberian asupan gisi yang baik kepada ibu hamil serta pemeliharaan lingkungan yang baik.
“Kepada seluruh stakeholder untuk melakukan konvergensi program dan anggaran, dan kepada desa tahun depan mengalokasikan anggaran untuk pencegahan stanting sesuai dengan kewenangannya” tegasnya.
Sekretaris TP PKK Provinsi Bali Ni Made Suastini dalam sambutannya mengatakan, gerakan PKK merupakan salah satu langkah dalam mendukung program pemerintah dengan sasaran keluarga yang merupakan unit terkecil dimasyarakat, melalui 10 program pokok PKK proses pembangunan disegala bidang mampu terlaksana dengan baik dan cepat seperti kesehatan, ketahanan pangan,paham kebangsaan serta sektor-sektor lainnya. Dengan demikian para anggota PKK harus betul-betul semangat dalam mengemban tugas-tugasnya.
“Kita harus berbangga dapat menjadi bagian dari tim penggerak PKK dimana sebagai wujud pengabdian kita kepada masyarakat bangsa dan negara,” tegasnya.
Selain merupakan motor penggerak dalam kesejahtraan keluarga, PKK juga diharapkan mampu mengelola dengan baik kegiatan- kegiatannya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta harus dievaluasi secara periodik. Suastini menegaskan bahwa kegiatan hari ini tidak hanya sebatas perlombaan untuk mencari kejuaraan semata, tetapi merupakan wahana evaluasi pembinaan gerakan PKK yang telah dilaksanakan di sembilan kabupaten/kota di provinsi Bali.
“Ini akan menjadi feedback bagi kita dalam menyusun program kegiatan PKK pada tahun-tahun selanjutnya,” pungkasnya.
(akn)