Gempa Bumi 5,9 SR Guncang Maluku Utara Dirasakan hingga Manado
A
A
A
MANADO - Wilayah Maluku Utara (Malut) diguncang gempa tektonik, Selasa (12/11/2019) pukul 07.41.00 Wita. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 5,9 skala Richter (SR) yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,7 SR.
Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 1.48 Lintang Utara dan 127.05 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 119 km.
Kepala Stasiun Geofisika Manado Abraham F Mustamu dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi antara Lempeng Mikro Laut Maluku dan Lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme oblique (oblique fault).
"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kotamobagu, Ternate, Tobelo II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Bolaang Mongondow Timur, Manado, Tondano, Minahasa Utara, Bitung II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),"ujarnya.
Dikatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga hari Selasa, 12 November 2019 pukul 08.00 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya.
Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 1.48 Lintang Utara dan 127.05 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 119 km.
#Gempa Mag:5.9, 12-Nov-19 06:41:00 WIB, Lok:1.38 LU, 126.96 BT (Pusat gempa berada di laut 66 km Barat Laut Jailolo), Kedlmn:83 Km Dirasakan (MMI) II-III Kotamobagu, II-III Ternate, II-III Tobelo, II Bolaang Mongondow, II Manado, II Tondano, II Minahasa Utara, II Bitung #BMKG pic.twitter.com/8rRxhk5TZr
— BMKG (@infoBMKG) November 12, 2019
Kepala Stasiun Geofisika Manado Abraham F Mustamu dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi antara Lempeng Mikro Laut Maluku dan Lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme oblique (oblique fault).
"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kotamobagu, Ternate, Tobelo II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Bolaang Mongondow Timur, Manado, Tondano, Minahasa Utara, Bitung II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),"ujarnya.
Dikatakan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga hari Selasa, 12 November 2019 pukul 08.00 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tandasnya.
(sms)