Jenazah Aktivis Walhi Dimakamkan di Kampung Opungnya Tiga Dolok
A
A
A
SIMALUNGUN - Jenazah Kuasa Hukum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara (Sumut), Golfrid Siregar dimakamkan di kampung halaman opungnya Kampung Gereja, Kecamatan Tiga Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumut.
"Pemakaman dilakukan pukul 16.00 WIB tadi di makam keluarga. Kampung opungnya di sini," ujar Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Sumut, Roy Lumbangaol kepada wartawan, Selasa 8 Oktober 2019 malam.
Dia mengungkapkan dirinya bersama Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan serta beberapa rekan dari Walhi ikut hadiri pemakaman Golfrid. "Kita sangat kehilangan dan berduka atas kepergian rekan seperjuangan Golfrid sebagai aktivis lingkungan hidup dan HAM Walhi Sumut," ungkapnya.
Pihak keluarga, kata Toy, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Walhi Sumut dan pihak-pihak yang telah memberikan waktu, tenaga, mengurus dari awal Golfrid masuk rumah sakit hingga dimakamkan pada saat ini. "Keluarga meminta Walhi harus mengusut tuntas peristiwa menimpa Golfrid demi keadilan dan kebenaran," tegasnya.
Diketahui, pihak keluarga setuju untuk dilakukan autopsi. Proses autopsi pun sudah dilakukan. Pihak keluarga berharap, penyebab meninggalnya Golfrid dapat diungkap dan diusut sampai tuntas. Seperti diberitakan, Aktivis HAM dan juga Walhi, Golfrid Siregar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
Senin dini hari, dia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis 3 Oktober 2019 sekitar pukul 01.00 WIB. Dia ditemukan oleh penarik becak yang kebetulan melintas di kawasan tersebut. Kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.
Walhi Sumut menilai banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum Golfrid. Sebab, kepala korban mengalami luka serius, seperti dipukul keras dengan senjata tumpul. Hal itupun dilaporkan pihak keluarga ke polisi. Pihak kepolisian pun telah menyatakan akan mengusut meninggalnya Golfrid.
"Pemakaman dilakukan pukul 16.00 WIB tadi di makam keluarga. Kampung opungnya di sini," ujar Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Sumut, Roy Lumbangaol kepada wartawan, Selasa 8 Oktober 2019 malam.
Dia mengungkapkan dirinya bersama Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan serta beberapa rekan dari Walhi ikut hadiri pemakaman Golfrid. "Kita sangat kehilangan dan berduka atas kepergian rekan seperjuangan Golfrid sebagai aktivis lingkungan hidup dan HAM Walhi Sumut," ungkapnya.
Pihak keluarga, kata Toy, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Walhi Sumut dan pihak-pihak yang telah memberikan waktu, tenaga, mengurus dari awal Golfrid masuk rumah sakit hingga dimakamkan pada saat ini. "Keluarga meminta Walhi harus mengusut tuntas peristiwa menimpa Golfrid demi keadilan dan kebenaran," tegasnya.
Diketahui, pihak keluarga setuju untuk dilakukan autopsi. Proses autopsi pun sudah dilakukan. Pihak keluarga berharap, penyebab meninggalnya Golfrid dapat diungkap dan diusut sampai tuntas. Seperti diberitakan, Aktivis HAM dan juga Walhi, Golfrid Siregar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
Senin dini hari, dia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di flyover Simpang Pos Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis 3 Oktober 2019 sekitar pukul 01.00 WIB. Dia ditemukan oleh penarik becak yang kebetulan melintas di kawasan tersebut. Kemudian korban dibawa ke RS Mitra Sejati lalu diarahkan untuk ditangani ke RSUP Haji Adam Malik.
Walhi Sumut menilai banyak kejanggalan dari peristiwa yang menimpa almarhum Golfrid. Sebab, kepala korban mengalami luka serius, seperti dipukul keras dengan senjata tumpul. Hal itupun dilaporkan pihak keluarga ke polisi. Pihak kepolisian pun telah menyatakan akan mengusut meninggalnya Golfrid.
(wib)