Gubernur Jabar Ridwan Kamil Harap Santri Jadi Ahli Alquran dan Teknologi
A
A
A
BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Jami Jannatul Firdaus dan meresmikan Gedung Asrama Al-Quds di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab (UBK) Plus Bogor di Desa Gunung Malang, Kabupaten, Bogor, Rabu (25/9/19).
Emil–demikian Ridwan Kamil disapa—menggunakan bahasa Arab dalam pidato sambutannya. Dia mengaku, sudah sepuluh bulan belajar Bahasa Arab. "Pada kesempatan ini, saya ingin berpidato dalam bahasa Arab. Karena saya sudah 10 bulan les bahasa Arab," ujarnya.
Dalam pidatonya, Emil berpesan kepada para santri, khususnya santri UBK Plus Bogor, agar tidak hanya menjadi ahli Alquran, tetapi juga menguasi bidang teknologi informasi, terutama di era industri 4.0.
"Harapan kita semuanya adalah agar (santri) pesantren Umar Bin Khattab Plus ini terus menjadi ladang subur bertumbuhnya santri yang berakhlak mulia," kata Emil.
"Juga kami berharap di era 4.0 ini (para santri) tidak hanya juara dalam urusan hafidz-nya tapi juga teknologinya. Saya ingat betul nasehat Almarhum Pak Habibie kepada kami, kalau mau selamat dunia akhirat harus gabungkan Iptek dan Imtaq," imbuhnya.
Emil mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar serius dalam menangani urusan batiniah. Hal itu terlihat dari sejumlah program seperti Satu Desa Satu Hafidz, Maghrib Mengaji, Shubuh Berjamaah, English for Ulama, Kredit Mesra, dan One Pesantren One Product.
Sementara itu, Ketua MPR RI Zulakifli Hasan menuturkan, salah satu cita-cita Indonesia merdeka dan menjadi fondasi kokoh kehidupan berbangsa dan bernegara adalah mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara ini menjadi kewajiban, artinya kewajiban yang diperintahkan konstitusi. Itu kewajiban negara," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu.
"Oleh karena itu, saya berharap (kepada pemerintah daerah) tolong dibantu pondok pesantren kita ini, yang memiliki cita-cita yang luhur (mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara)," tambahnya.
Pondok pesantren UBK Plus Bogor memiliki cita-cita untuk melahirkan generasi Alquran dan ahli teknologi informasi. Kegiatan pokok pengajaran di UBK Plus, yakni Tahfidz Alquran, Teknologi Informasi, Broadcasting, Leadership, dan Entrepreneurship. Dalam berkomunikasi, para santri menggunaka Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Sedangkan, asrama santri Al Quds dapat menampung hingga 100 orang santri dan akan digunakan untuk kegiatan pesantren weekend. Pesantren weekend UBK Plus Bogor menargetkan para santrinya bisa memperbaiki bacaan sekaligus penghafal Alquran.
Turut hadir dalam acara tersebut para ulama Timur Tengah seperti Wakil Rektor Universitas Islam Madinah Bidang Kepesantrenan Syaikh Kholid Al-Tsubaity, Pendiri Museum Alquran dan Asmaul Husna Madinah Syaikh Tholal.
Emil–demikian Ridwan Kamil disapa—menggunakan bahasa Arab dalam pidato sambutannya. Dia mengaku, sudah sepuluh bulan belajar Bahasa Arab. "Pada kesempatan ini, saya ingin berpidato dalam bahasa Arab. Karena saya sudah 10 bulan les bahasa Arab," ujarnya.
Dalam pidatonya, Emil berpesan kepada para santri, khususnya santri UBK Plus Bogor, agar tidak hanya menjadi ahli Alquran, tetapi juga menguasi bidang teknologi informasi, terutama di era industri 4.0.
"Harapan kita semuanya adalah agar (santri) pesantren Umar Bin Khattab Plus ini terus menjadi ladang subur bertumbuhnya santri yang berakhlak mulia," kata Emil.
"Juga kami berharap di era 4.0 ini (para santri) tidak hanya juara dalam urusan hafidz-nya tapi juga teknologinya. Saya ingat betul nasehat Almarhum Pak Habibie kepada kami, kalau mau selamat dunia akhirat harus gabungkan Iptek dan Imtaq," imbuhnya.
Emil mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar serius dalam menangani urusan batiniah. Hal itu terlihat dari sejumlah program seperti Satu Desa Satu Hafidz, Maghrib Mengaji, Shubuh Berjamaah, English for Ulama, Kredit Mesra, dan One Pesantren One Product.
Sementara itu, Ketua MPR RI Zulakifli Hasan menuturkan, salah satu cita-cita Indonesia merdeka dan menjadi fondasi kokoh kehidupan berbangsa dan bernegara adalah mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara ini menjadi kewajiban, artinya kewajiban yang diperintahkan konstitusi. Itu kewajiban negara," kata pria yang akrab disapa Zulhas itu.
"Oleh karena itu, saya berharap (kepada pemerintah daerah) tolong dibantu pondok pesantren kita ini, yang memiliki cita-cita yang luhur (mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara)," tambahnya.
Pondok pesantren UBK Plus Bogor memiliki cita-cita untuk melahirkan generasi Alquran dan ahli teknologi informasi. Kegiatan pokok pengajaran di UBK Plus, yakni Tahfidz Alquran, Teknologi Informasi, Broadcasting, Leadership, dan Entrepreneurship. Dalam berkomunikasi, para santri menggunaka Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Sedangkan, asrama santri Al Quds dapat menampung hingga 100 orang santri dan akan digunakan untuk kegiatan pesantren weekend. Pesantren weekend UBK Plus Bogor menargetkan para santrinya bisa memperbaiki bacaan sekaligus penghafal Alquran.
Turut hadir dalam acara tersebut para ulama Timur Tengah seperti Wakil Rektor Universitas Islam Madinah Bidang Kepesantrenan Syaikh Kholid Al-Tsubaity, Pendiri Museum Alquran dan Asmaul Husna Madinah Syaikh Tholal.
(akn)