KLHK Genjot 17 Ekowisata di Gunung Halimun-Salak

Sabtu, 21 September 2019 - 16:03 WIB
KLHK Genjot 17 Ekowisata...
KLHK Genjot 17 Ekowisata di Gunung Halimun-Salak
A A A
SUKABUMI - Pemerintah serius menggarap potensi ekowisata di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun dan Gunung Salak (TNGHS). Sebanyak 17 obyek wisata yang dinilai memiliki potensi ekowisata kini tengah dikembangkan.

Dari 17 jenis obyek wisata di TNGHS itu terdiri dari 10 obyek wisata berstatus sudah berjalan pengembangan dan pengelolaannya serta 7 obyek wisata yang kini sedang dilirik untuk dikembangkan.

"Salah satu yang sudah kita kembangkan dengan konsep ekowisata itu adalah di kawasan Cikaniki," ujar Koko Komarudin, salah seorang Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNGHS Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat diskusi bertema "Menggali Potensi Ekowisata TNGHS dengan wartawan di Sukabumi, Jumat 20 September 2019.

Menurut Koko, selain melakukan manajemen konservasi sebagai tugas utama, saat ini pihaknya juga tengah fokus mengenjot potensi ekowisata di kawasan TN Halimun Salak. Koko menambahkan, selain 10 obyek ekowisata yang sudah dikembangkan saat ini pihaknya juga tengah mengkaji keberadaan tujuh obyek ekowisata lain yang dianggap memiliki potensi.

Wardi Septiana, petugas PEH taman nasional Halimun-Salak lainya menambahkan, salah satu ekowisata yang saat ini tengah dikembangkan intensif adalah ekowosata kawasan Cikaniki yang difokuskan pada research penelitian. "Dalam konsep ini kita tidak hanya semata mata memberi pilihan wisata pemandangan tetapi juga edukasi mengenai ekosistem tumbuhan maupun binatang, " katanya.

Awalnya, kata Wardi, pengembangan ekowisata baru sebatas dikembangkan di taman nasional Gunung Halimun. Namun, sejak 2003 pengembanganya meluas ke Taman Nasional Gunung Salak hingga saat ini. Sejumlah obyek ekowisata Gunung Halimun yang memiliki potensi bagus adalah penangkaran elang Jawa di Loji dan ekowisata Sukamantri.

Menurut data, kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak saat ini memiliki lebih dari 264 spesias burung dan lebih dari 700 tumbuh tumbuhan. Kawasan taman nasional Halimun-Salak pada data 2017 disebutkan memiliki luas 87.699 ha yang berstatus sebagai taman nasional dan berstatus sebagai kawasan hutan lindung dan produksi seluas 105.072 ha.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1836 seconds (0.1#10.140)