121 Tim Mahasiswa Politeknik Berkompetisi di Pekanbaru
A
A
A
PEKANBARU - Sebanyak 121 tim bersaing dalam ajang Kompetisi Mahasiswa bidang Informatika Politeknik Nasional (KMIPN). Ajang pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) KMIPN ke-2 ini digelar di Kampus Politeknik Caltex Riau (PCR), Rumbai, Pekanbaru.
"Kita bangga bisa menjadi finalis, padahal kita satu satunya politeknik dari swasta. Kita yakni mahasiswa-mahasiswa kita bisa bersaing menjadi yang terbaik di acara KIMPN ini," kata Direktur PCR, Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid usai membuka acara Rabu (11/9/2019).
Dalam komptesi ini akan memperlombakan sebanyak delapan katagori yakni Hackathon, Cipta Inovasi di Bidang TIK, Keamanan Jaringan, Pengembangan Aplikasi Permainan, Internet of Things Smart Innovation Challenge, E-Government dan juga Perancangan Bisnis TIK.
Komptesi ini diikuti oleh 250 peserta dari 21 Politeknik se Indonesia. Pelitehnik itu adalah Politeknik Negeri Subang, Politeknik negeri samarinda, Politeknik negeri media kreatif, Politeknik negeri Bandung, Politeknik Bayuwangi, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Indramayu.
Kemudian Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Lhoksumawe, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Jakarta.
Selanjutnya adalah Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, Politeknik Jember, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Caltex Riau, Politeknik Semarang dan Politeknik Negeri Samarinda.
"Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa menciptakan budaya berkompetisi. Selain itu dalam kompetisi ini juga sekaligus untuk mengukur diri. Kemudian kita bisa belajar dari orang lain dan mereka bisa melihat hasil kerja kita. Dalam hal ini yang PCR tonjolkan adalah katagori ciber security (keamanan jaringan). Karena keamanan jaringan menjadi isu sekarang, ilmu IT terus berkembang. Selain itu ilmu animasi menjadi andalan kita," imbuhnya.
Sementara itu Fajri Mutaqin salah satu tim peserta mengatakan bahwa untuk ajang ini akan menammpilkan bagaiman cara membuat perusahaan starup. Rancangan pembuatan berbisinis aplikasi ini sudah dikerjakan bersama dua temannya. Mereka optimis bisa menjadi yang terbaik dalam kompetisi.
"Kita dari Get Sponsor menampilkan bagaimana cara membuat prodak menjadi starup. Kita nanti akan mempersentasekannya di hadapan juri tentang apa yang sudah kita rancang selama dua bulan ini. Kalau prodak yang sudah kami rancang ini belum ada saingan, jadi lebih menjanjikan," imbuh Fafri yang berasal dari salah satu tim tuan rumah.
"Kita bangga bisa menjadi finalis, padahal kita satu satunya politeknik dari swasta. Kita yakni mahasiswa-mahasiswa kita bisa bersaing menjadi yang terbaik di acara KIMPN ini," kata Direktur PCR, Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid usai membuka acara Rabu (11/9/2019).
Dalam komptesi ini akan memperlombakan sebanyak delapan katagori yakni Hackathon, Cipta Inovasi di Bidang TIK, Keamanan Jaringan, Pengembangan Aplikasi Permainan, Internet of Things Smart Innovation Challenge, E-Government dan juga Perancangan Bisnis TIK.
Komptesi ini diikuti oleh 250 peserta dari 21 Politeknik se Indonesia. Pelitehnik itu adalah Politeknik Negeri Subang, Politeknik negeri samarinda, Politeknik negeri media kreatif, Politeknik negeri Bandung, Politeknik Bayuwangi, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Indramayu.
Kemudian Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Lhoksumawe, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Jakarta.
Selanjutnya adalah Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, Politeknik Jember, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Caltex Riau, Politeknik Semarang dan Politeknik Negeri Samarinda.
"Dalam hal ini yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa menciptakan budaya berkompetisi. Selain itu dalam kompetisi ini juga sekaligus untuk mengukur diri. Kemudian kita bisa belajar dari orang lain dan mereka bisa melihat hasil kerja kita. Dalam hal ini yang PCR tonjolkan adalah katagori ciber security (keamanan jaringan). Karena keamanan jaringan menjadi isu sekarang, ilmu IT terus berkembang. Selain itu ilmu animasi menjadi andalan kita," imbuhnya.
Sementara itu Fajri Mutaqin salah satu tim peserta mengatakan bahwa untuk ajang ini akan menammpilkan bagaiman cara membuat perusahaan starup. Rancangan pembuatan berbisinis aplikasi ini sudah dikerjakan bersama dua temannya. Mereka optimis bisa menjadi yang terbaik dalam kompetisi.
"Kita dari Get Sponsor menampilkan bagaimana cara membuat prodak menjadi starup. Kita nanti akan mempersentasekannya di hadapan juri tentang apa yang sudah kita rancang selama dua bulan ini. Kalau prodak yang sudah kami rancang ini belum ada saingan, jadi lebih menjanjikan," imbuh Fafri yang berasal dari salah satu tim tuan rumah.
(nag)