Satu Jamaah Haji Asal Palembang Hilang di Tanah Suci
A
A
A
PALEMBANG - PPIH Embarkasi/Debarkasi Haji Palembang selesai memulangkan jamaah haji hingga kloter terakhir yakni kloter 19. Namun sayang, tidak semua jamaah bisa pulang ke tanah air.
Hingga kloter terakhir tiba di tanah air Rabu (4/9/2019) malam, terdapat 12 jamaah yang meninggal di tanah suci, dua sakit dan harus dirawat, dan satu jamaah asal Palembang yang hilang.
Ketua PPIH embarkasi/debarkasi Palembang Alfajri Zabidi menjelaskan, pada musim haji tahun ini embarkasi/debarkasi Palembang memberangkatkan 8.509 jamaah dengan rincian 7.166 asal Sumsel, 1.248 asal Bangka Belitung, dan 95 petugas kloter.
Dari jumlah yang berangkat ke Tanah Suci, total jamaah yang telah kembali ke Tanah Air berjumlah 8.494 jamaah dengan rincian 7.155 asal Sumsel, 1.244 asal Babel, dan 95 petugas kloter.
“Ada 12 jamaah kita yang meninggal di Arab Saudi dengan rincian sembilan asal Sumsel dan tiga orang asal Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, masih ada dua jamaah kita yang hingga saat ini dirawat di Tanah Suci, yaitu Aminah Sulai Latif asal Bangka Tengah dan Hoirin Muhammad Qodri asal Musi Banyuasin," ujar Fajri, Kamis (5/9/2019).
"Ada juga satu jamaah yang terpisah dari rombongan saat di Muzdalifah yaitu Tapsirin Wajat Ratam dari kloter 11, hingga kini masih terus dicari keberadaannya. Kita doakan semoga jamaah yang sakit segera sembuh dan Bapak Tapsirin segera ditemukan sehingga bisa cepat pulang ke Tanah Air," tambahnya.
Fajri menambahkan, secara umum proses pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji tahun ini sudah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Nyaris tidak ada keterlambatan kedatangan pesawat yang membawa jamaah.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari bidang kesehatan, pihak penerbangan, pihak keamanan dari TNI dan Polri, pihak imigrasi, pihak Asrama Haji Sumsel, panitia debarkasi, panitia daerah, dan tentunya keluarga jamaah yang telah bekerjasama dengan baik. Sehingga proses pemberangkatan dan pemulangan dapat berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Humas PPIH Debarkasi Palembang H. Saefudin menambahkan, untuk jamaah yang masih dirawat di Arab Saudi, akan terus dipantau kondisinya. Meski proses pemulangan jamaah debarkasi Palembang telah usai, namun mereka tetap menjadi tanggung jawab pemerintah sampai mereka sembuh dan dinyatakan laik terbang.
"Saat kondisinya membaik dan dinyatakan layak terbang, mereka akan segera dipulangkan ke Indonesia. Semua tentu tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia," pungkasnya.
Hingga kloter terakhir tiba di tanah air Rabu (4/9/2019) malam, terdapat 12 jamaah yang meninggal di tanah suci, dua sakit dan harus dirawat, dan satu jamaah asal Palembang yang hilang.
Ketua PPIH embarkasi/debarkasi Palembang Alfajri Zabidi menjelaskan, pada musim haji tahun ini embarkasi/debarkasi Palembang memberangkatkan 8.509 jamaah dengan rincian 7.166 asal Sumsel, 1.248 asal Bangka Belitung, dan 95 petugas kloter.
Dari jumlah yang berangkat ke Tanah Suci, total jamaah yang telah kembali ke Tanah Air berjumlah 8.494 jamaah dengan rincian 7.155 asal Sumsel, 1.244 asal Babel, dan 95 petugas kloter.
“Ada 12 jamaah kita yang meninggal di Arab Saudi dengan rincian sembilan asal Sumsel dan tiga orang asal Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, masih ada dua jamaah kita yang hingga saat ini dirawat di Tanah Suci, yaitu Aminah Sulai Latif asal Bangka Tengah dan Hoirin Muhammad Qodri asal Musi Banyuasin," ujar Fajri, Kamis (5/9/2019).
"Ada juga satu jamaah yang terpisah dari rombongan saat di Muzdalifah yaitu Tapsirin Wajat Ratam dari kloter 11, hingga kini masih terus dicari keberadaannya. Kita doakan semoga jamaah yang sakit segera sembuh dan Bapak Tapsirin segera ditemukan sehingga bisa cepat pulang ke Tanah Air," tambahnya.
Fajri menambahkan, secara umum proses pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji tahun ini sudah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Nyaris tidak ada keterlambatan kedatangan pesawat yang membawa jamaah.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari bidang kesehatan, pihak penerbangan, pihak keamanan dari TNI dan Polri, pihak imigrasi, pihak Asrama Haji Sumsel, panitia debarkasi, panitia daerah, dan tentunya keluarga jamaah yang telah bekerjasama dengan baik. Sehingga proses pemberangkatan dan pemulangan dapat berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, Humas PPIH Debarkasi Palembang H. Saefudin menambahkan, untuk jamaah yang masih dirawat di Arab Saudi, akan terus dipantau kondisinya. Meski proses pemulangan jamaah debarkasi Palembang telah usai, namun mereka tetap menjadi tanggung jawab pemerintah sampai mereka sembuh dan dinyatakan laik terbang.
"Saat kondisinya membaik dan dinyatakan layak terbang, mereka akan segera dipulangkan ke Indonesia. Semua tentu tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia," pungkasnya.
(nag)