Kemarau, 3.000 Hektare Sawah di Sumsel Terancam Kekeringan
A
A
A
PALEMBANG - Akibat kemarau panjang di Sumatera Selatan (Sumsel), sekitar 3.000 hektare sawah terancam mengalami kekeringan. Kepala Balai Besar Sungai Wilayah Sumatera VIII, Birendrajana mengatakan, saluran irigasi Kelingi tidak bisa beroperasi secara optimal akibat berkurangnya debit air selama kemarau.
"Untuk mengatasi kondisi ini, sebanyak empat unit mesin pompa air berkapasitas 17 liter per detik dioperasikan untuk mengairi areal persawahan yang mulai mengalami kesulitan air sejak Juli lalu," ujar Birend saat diwawancarai SINDOnews di ruang kerjanya, Senin (2/9/2019).
Dia menjelaskan, mesin pompa dioperasikan setiap hari sejak pertengahan Agustus guna memastikan areal persawahan tetap mendapatkann air. Meski tidak semua areal persawahan dapat teraliri, namun langkah ini dapat meminimalisir dampak kekeringan akibat kemarau.
"Kami siagakan pompa-pompa terutama di derah irigasi yang kekeringan seperti di Kelingi – Tugu Mulyo. Daerah yang bisa kita pompa, maka akan kita pompa. Airnya kami ambil dari sungai ataupun saluran yang airnya memang tidak bisa naik ke permukaan," jelasnya.
Tidak hanya Musi Rawas, Birend mengatakan, penggunaan mesin pompa air untuk irigasi karena kekeringan juga dilakukan di Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Empat Lawang.
"Untuk mengatasi kondisi ini, sebanyak empat unit mesin pompa air berkapasitas 17 liter per detik dioperasikan untuk mengairi areal persawahan yang mulai mengalami kesulitan air sejak Juli lalu," ujar Birend saat diwawancarai SINDOnews di ruang kerjanya, Senin (2/9/2019).
Dia menjelaskan, mesin pompa dioperasikan setiap hari sejak pertengahan Agustus guna memastikan areal persawahan tetap mendapatkann air. Meski tidak semua areal persawahan dapat teraliri, namun langkah ini dapat meminimalisir dampak kekeringan akibat kemarau.
"Kami siagakan pompa-pompa terutama di derah irigasi yang kekeringan seperti di Kelingi – Tugu Mulyo. Daerah yang bisa kita pompa, maka akan kita pompa. Airnya kami ambil dari sungai ataupun saluran yang airnya memang tidak bisa naik ke permukaan," jelasnya.
Tidak hanya Musi Rawas, Birend mengatakan, penggunaan mesin pompa air untuk irigasi karena kekeringan juga dilakukan di Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Empat Lawang.
(wib)