Hindari Kebakaran Hutan, Gajah Lari ke Perkebunan Warga
A
A
A
PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhuta) yang terjadi berbagai daerah Riau lebih dari satu bulan, berdampak pada kehidupan gajah liar.
Gajah Sumatera yang diperkirakan berasal dari kantong Taman Nasional Tesso Nilo Riau ini keluar hutan dan mendekati pemukiman. Gajah gajah terpaksa lari ke dekat pemukiman menghindari kebakaran hutan dan lahan
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan gajah tersebut berpencar dalam dua kelompok kecil.
"Karena terjadi Karhutla di mana-mana gajah terpaksa menghindar ke tempat yang aman. Salah satu kelompok berada di daerah Kelayang Kabupaten Inhu. Di sana gajah memasuki perkebunan warga. Jumlahnya dua ekor," kata Andri.
Selain itu kebakaran juga membuat gajah keluar dari hutan di daerah Kabupaten Kuansing. Gajah tersebut juga diperkirakan berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
"Laporan warga katanya ada tiga ekor. Setelah kelapangan kita melihat dua ekor berada di perkebunan warga. Hampir sama gajah gajah di Cerenti ini juga tidak tahan dengan asap Karhutla. Gajah mencari teman yang aman,” imbuhnya.
TNTN memiliki luas 83.000 hektare dan menjadi habitat gajah Sumatera yang terbentang dari Kabupaten Inhu dan Pelalawan. Namun, kondisi TNTN porak-poranda akibat penjarahan lahan oleh perusahaan maupun para cukong. TNTN bukan lagi bentangan hutan luas, tetapi sudah berubah jadi permukiman, perkebunan sawit, karet dan lainnya.
Saat ini juga terjadi kebakaran di berbagai titik di TNTN. Bahkan kamp Flying Squad tempat gajah latih berada juga terbakar. Delapan ekor gajah latih yang selama ini bertugas menangani konflik manusia dan gajah liar juga terpaksa dievakuasi.
Gajah Sumatera yang diperkirakan berasal dari kantong Taman Nasional Tesso Nilo Riau ini keluar hutan dan mendekati pemukiman. Gajah gajah terpaksa lari ke dekat pemukiman menghindari kebakaran hutan dan lahan
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan gajah tersebut berpencar dalam dua kelompok kecil.
"Karena terjadi Karhutla di mana-mana gajah terpaksa menghindar ke tempat yang aman. Salah satu kelompok berada di daerah Kelayang Kabupaten Inhu. Di sana gajah memasuki perkebunan warga. Jumlahnya dua ekor," kata Andri.
Selain itu kebakaran juga membuat gajah keluar dari hutan di daerah Kabupaten Kuansing. Gajah tersebut juga diperkirakan berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
"Laporan warga katanya ada tiga ekor. Setelah kelapangan kita melihat dua ekor berada di perkebunan warga. Hampir sama gajah gajah di Cerenti ini juga tidak tahan dengan asap Karhutla. Gajah mencari teman yang aman,” imbuhnya.
TNTN memiliki luas 83.000 hektare dan menjadi habitat gajah Sumatera yang terbentang dari Kabupaten Inhu dan Pelalawan. Namun, kondisi TNTN porak-poranda akibat penjarahan lahan oleh perusahaan maupun para cukong. TNTN bukan lagi bentangan hutan luas, tetapi sudah berubah jadi permukiman, perkebunan sawit, karet dan lainnya.
Saat ini juga terjadi kebakaran di berbagai titik di TNTN. Bahkan kamp Flying Squad tempat gajah latih berada juga terbakar. Delapan ekor gajah latih yang selama ini bertugas menangani konflik manusia dan gajah liar juga terpaksa dievakuasi.
(wib)