Kronologis Demo Massa di Deiyai Papua Berujung Gugurnya Anggota TNI
A
A
A
JAYAPURA - Unjuk rasa yang terjadi di halaman Kantor Bupati Deiyai, Rabu siang (28/8/2019) pukul 13.00 WIT berujung tindakan anarkis oleh massa pendemo. Seorang anggota TNI AD gugur dipanah oleh kelompok bersenjata.
Informasi yang diterima dari Subbid Penmas Bid Humas Polda Papua menyebutkan kronologis peristiwa berdarah itu. Pada pukul 13.00 WIT, sekitar 100 orang menggelar demo damai di halaman kantor Bupati. Setelah 1 jam berorasi, situasi masih terkendali sembari menunggu kehadiran Bupati Deiyai.
"Pada pukul 14.00 WIT, tiba-tiba sekitar 1.000 orang bersenjata tajam berupa panah, tombak dan parang datang bergabung dengan pendemo yang sudah ada sebelumnya sambil menari Waita (tarian adat perang)," ungkap Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua, Kompol Anton Ampang, dalam keterangan tertulisnya.
Mereka melakukan pelemparan batu kepada aparat yang sedang melaksanakan pengamanan. Mereka juga memprovokasi dengan teriakan-teriakan, namun anggota yang melaksanakan pengamanan tidak terprovokasi.
Tiba-tiba massa melakukan penyerangan dan penganiayaan kepada anggota TNI yang berada di mobil kijang super di samping kantor Bupati Deiyai. Saat itu anggota yang melaksanakan pengamanan berupaya menghentikan tindakan kekerasan yang dilakukan massa.
Namun terjadi perlawanan secara membabi buta dengan menggunakan alat tajam yang sudah dibawa sebelumnya. Kemudian massa memanah dan melempar batu anggota yang sedang melaksankan pengamanan di halaman kantor Bupati Deiyai. Bahkan terdengar suara tembakan dari arah massa, sehingga anggota membalas tembakan massa yang menyerang anggota TNI dan Polri.
6 Anggota TNI-Polri menjadi korban (TNI 2 orang dan Polri 4 orang):
1). 1 personel TNI meninggal dunia.
2). 1 personel TNI terkena panah.
3). 1 personel Brimob terkena panah.
4). 3 personel Samapta Polres Paniai kena panah.
Dari pihak massa 2 orang meninggal dunia, di antaranya :
1). 1 orang massa kena tembakan di kaki dan meninggal dunia di RS Enarotali.
2). 1 orang massa meninggal dunia terkena panah di perut di halaman kantor Bupati Deiyai.
Semua korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Enarotali untuk mendapatkan perawatan. Saat ini situasi di Kabupaten Deiyai sudah aman dan kondusif, Bupati dan Forkopimda Deiyai sedang melaksanakan rapat untuk mengimbau massa agar tidak melakukan aksi anarkis pascaunjuk rasa hari ini. (Baca Juga: 1 Anggota TNI AD Gugur Dipanah di Papua, 2 Polisi Terluka)
Informasi yang diterima dari Subbid Penmas Bid Humas Polda Papua menyebutkan kronologis peristiwa berdarah itu. Pada pukul 13.00 WIT, sekitar 100 orang menggelar demo damai di halaman kantor Bupati. Setelah 1 jam berorasi, situasi masih terkendali sembari menunggu kehadiran Bupati Deiyai.
"Pada pukul 14.00 WIT, tiba-tiba sekitar 1.000 orang bersenjata tajam berupa panah, tombak dan parang datang bergabung dengan pendemo yang sudah ada sebelumnya sambil menari Waita (tarian adat perang)," ungkap Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua, Kompol Anton Ampang, dalam keterangan tertulisnya.
Mereka melakukan pelemparan batu kepada aparat yang sedang melaksanakan pengamanan. Mereka juga memprovokasi dengan teriakan-teriakan, namun anggota yang melaksanakan pengamanan tidak terprovokasi.
Tiba-tiba massa melakukan penyerangan dan penganiayaan kepada anggota TNI yang berada di mobil kijang super di samping kantor Bupati Deiyai. Saat itu anggota yang melaksanakan pengamanan berupaya menghentikan tindakan kekerasan yang dilakukan massa.
Namun terjadi perlawanan secara membabi buta dengan menggunakan alat tajam yang sudah dibawa sebelumnya. Kemudian massa memanah dan melempar batu anggota yang sedang melaksankan pengamanan di halaman kantor Bupati Deiyai. Bahkan terdengar suara tembakan dari arah massa, sehingga anggota membalas tembakan massa yang menyerang anggota TNI dan Polri.
6 Anggota TNI-Polri menjadi korban (TNI 2 orang dan Polri 4 orang):
1). 1 personel TNI meninggal dunia.
2). 1 personel TNI terkena panah.
3). 1 personel Brimob terkena panah.
4). 3 personel Samapta Polres Paniai kena panah.
Dari pihak massa 2 orang meninggal dunia, di antaranya :
1). 1 orang massa kena tembakan di kaki dan meninggal dunia di RS Enarotali.
2). 1 orang massa meninggal dunia terkena panah di perut di halaman kantor Bupati Deiyai.
Semua korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Enarotali untuk mendapatkan perawatan. Saat ini situasi di Kabupaten Deiyai sudah aman dan kondusif, Bupati dan Forkopimda Deiyai sedang melaksanakan rapat untuk mengimbau massa agar tidak melakukan aksi anarkis pascaunjuk rasa hari ini. (Baca Juga: 1 Anggota TNI AD Gugur Dipanah di Papua, 2 Polisi Terluka)
(shf)