Batik Manderubiah, mengandung Nilai Estetika Historis dan Budaya
A
A
A
PAINAN - Batik Manderubiah sebagai batik khas Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (24/8/2019) dilaunching oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni di Painan.
Acara launching batik Manderubiah dihadiri langsung Hj. Rakinah Manderubiah, serta keluarganya, ketua TP-PKK Lisda Hendrajoni, Dr. Pramono, Filolog (Peneliti naskah kuno) Fakultas Ilmu Budaya Unand Padang serta kepala perangkat daerah dan camat se-Kabupaten Pesisir Selatan.
Pada acara launching, juga dipamerkan beberapa lembar batik hasil manderubiah serta peragaan batik oleh model dari uni dan uda Pesisir Selatan tahun 2019.
Bupati Pesisir Selatan. Hendrajoni, dalam kesempatan itu, menegaskan, batik Manderubiah memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan batik lainnya, karena dia mengandung nilai estetika budaya dan sejarah.
Sebagaimna diketahui, motif batik Manderubiah, bersumber dari iluminasi ragam hias yang ada dalam naskah kuno yang tersimpan di rumah gadang Manderubiah.
"Batik Manderubiah memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan batik lainnya,"kata bupati.
Untuk itu, kata bupati, segenap masyarakat memiliki kewajiban untuk ikut mempromosikan batik khas Pesisir Selatan, seperti batik Manderubiah, serta juga ada batik loempo.
Bahkan, bupati menghimbau para pejabat, pegawai negeri (ASN), guru, siswa memakai batik khas Pesisir Selatan.
"Pejabat beserta keluarganya harus memakai batik Manderubiah,"katanya.
Sementara itu, Lisda Hendrajoni, selaku Ketua Kerajinan Nasional (Dekranasda) menyatakan, pihaknya akan terus mengembangkan batik khas Pesisir Selatan, karena daerah ini kita memiliki kekayaan historis sejarah tentang batik.
Dengan modal tersebut Dekranasda bertekat menjadikan Pesisir Selatan, sebagai sentra batik Sumatera Barat.
Ditambahkan, dalam mempromosikan batik Manderubiah, pada bulan depan pihaknya bersama Bupati Hendrajoni, akan promosikan di Yordania pada 29 dan 30 Agustus mendatang.
Selain itu, batik hasil home industri Dewi Busana Lunang, milik Dewi Hapsari Kurniasi, bakal ikut meramaikan New York Fashion Week ( NYFW) September mendatang.
Acara launching batik Manderubiah dihadiri langsung Hj. Rakinah Manderubiah, serta keluarganya, ketua TP-PKK Lisda Hendrajoni, Dr. Pramono, Filolog (Peneliti naskah kuno) Fakultas Ilmu Budaya Unand Padang serta kepala perangkat daerah dan camat se-Kabupaten Pesisir Selatan.
Pada acara launching, juga dipamerkan beberapa lembar batik hasil manderubiah serta peragaan batik oleh model dari uni dan uda Pesisir Selatan tahun 2019.
Bupati Pesisir Selatan. Hendrajoni, dalam kesempatan itu, menegaskan, batik Manderubiah memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan batik lainnya, karena dia mengandung nilai estetika budaya dan sejarah.
Sebagaimna diketahui, motif batik Manderubiah, bersumber dari iluminasi ragam hias yang ada dalam naskah kuno yang tersimpan di rumah gadang Manderubiah.
"Batik Manderubiah memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan batik lainnya,"kata bupati.
Untuk itu, kata bupati, segenap masyarakat memiliki kewajiban untuk ikut mempromosikan batik khas Pesisir Selatan, seperti batik Manderubiah, serta juga ada batik loempo.
Bahkan, bupati menghimbau para pejabat, pegawai negeri (ASN), guru, siswa memakai batik khas Pesisir Selatan.
"Pejabat beserta keluarganya harus memakai batik Manderubiah,"katanya.
Sementara itu, Lisda Hendrajoni, selaku Ketua Kerajinan Nasional (Dekranasda) menyatakan, pihaknya akan terus mengembangkan batik khas Pesisir Selatan, karena daerah ini kita memiliki kekayaan historis sejarah tentang batik.
Dengan modal tersebut Dekranasda bertekat menjadikan Pesisir Selatan, sebagai sentra batik Sumatera Barat.
Ditambahkan, dalam mempromosikan batik Manderubiah, pada bulan depan pihaknya bersama Bupati Hendrajoni, akan promosikan di Yordania pada 29 dan 30 Agustus mendatang.
Selain itu, batik hasil home industri Dewi Busana Lunang, milik Dewi Hapsari Kurniasi, bakal ikut meramaikan New York Fashion Week ( NYFW) September mendatang.
(atk)