Fasha Serukan Jumat Besok Imam Baca Qunut Nazilah
A
A
A
JAMBI - Guna melindungi warganya dari dampak kabut asap, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, bergerak cepat. Setelah sebelumnya mengeluarkan Maklumat Antisipasi Dampak Kabut Asap, kini Fasha menginisiasi salat Istisqa, yang berlangsung di Lapangan Utama Kantor Wali Kota Jambi, Rabu (21/8/2019).
Ribuan warga dengan busana muslim tampak sedari pagi telah berkumpul di Balaikota. Kedatangan Wali Kota Fasha pun disambut hangat warga. Sholawat yang dilantunkan pun turut mengiringi Fasha menuju lapangan utama.
Salat Istisqa yang berlangsung khidmat itu, di imami oleh Ustadz H. Muhammad Sulhi H.M Daud Alhafizh, LC, MA, dengan Khatibnya Ustadz H. Muhammad Amin Abdullah, M. Kes. Tampak pula hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi, Ketua MUI Kota Jambi beserta jajaran, alim ulama, pengurus masjid, kelompok majelis taklim, BKMT, ormas serta ASN Kota Jambi.
"Pagi ini (kemarin,red) kami dari pemerintah kota bersama para tokoh agama serta berbagai elemen masyarakat di Kota Jambi melaksanakan salat istisqa," kata Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dalam sambutannya.
Dirinya berharap, hujan segera turun agar kebakaran yang melanda lahan dan kawasan hutan di beberapa wilayah Provinsi Jambi cepat padam.
"Sehingga kabut asap tebal yang menyelimuti kota kita sejak beberapa waktu lalu menghilang atau minimal berkurang," sebutnya.
Fasha juga menjelaskan salat Istisqa hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan), seperti salat ied, yang merupakan salah satu media dalam syariat Islam dalam mengatasi kekeringan.
"Ini adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, berserah diri dan bertawakal bermohon agar Allah menurunkan hujan di Kota Jambi," terangnya.
Wali Kota Jambi dua periode itu juga berpesan, agar imam-imam masjid di Kota Jambi, membacakan doa Qunut Nazilah pada rakaat terkahir salat Jumat (besok-red), dengan hajat bermohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan dan Kota Jambi terhindar dari dampak kabut asap.
Sementara itu, khatib Ustadz H Muhammad Amin Abdullah berpesan kepada masyarakat Kota Jambi khususnya, agar menyempurnakan ibadah dan berdoa kepada Allah SWT. Selain itu, ia juga berpesan khusus agar umat muslim memunaikan kewajiban bersedekah atau mengeluarkan zakat, karena menurutnya karunia hujan dari Allah tidak akan turun dan tertahan karena masih adanya orang-orang yang enggan bersedekah.
“Ketika orang-orang enggan membayar zakat, maka hujan akan tertahan untuk turun. Jika di antara kita belum menyempurnakan zakat, sempurnakan lah. Karena ini salah satu bentuk pertolongan Allah kepada kita, melalui turunnya hujan,” sebutnya.
Tak hanya zakat, namun lanjutnya, perilaku manusia itu sendiri juga perlu diperbaiki. Di antaranya yakni dengan lebih bertakwa kepada Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya.
“Masjid bermegah-megah dibangun diharapkan diimbangi dengan ketaatan kita untuk beribadah di sana,” tutupnya.
Salat Istisqa yang berlangsung khidmat itu tampak khusyu diikuti ribuan orang. Tak sedikit dari jamaah berurai air mata saat khatib memimpin doa dan bermunajat kepada Allah SWT.
Salat Istisqa atau salat minta hujan dengan bermohon kepada yang maha kuasa, dianggap dapat menjadi salah satu cara mengantisipasi kekeringan dan dampak kabut asap di Kota Jambi
Ribuan warga dengan busana muslim tampak sedari pagi telah berkumpul di Balaikota. Kedatangan Wali Kota Fasha pun disambut hangat warga. Sholawat yang dilantunkan pun turut mengiringi Fasha menuju lapangan utama.
Salat Istisqa yang berlangsung khidmat itu, di imami oleh Ustadz H. Muhammad Sulhi H.M Daud Alhafizh, LC, MA, dengan Khatibnya Ustadz H. Muhammad Amin Abdullah, M. Kes. Tampak pula hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi, Ketua MUI Kota Jambi beserta jajaran, alim ulama, pengurus masjid, kelompok majelis taklim, BKMT, ormas serta ASN Kota Jambi.
"Pagi ini (kemarin,red) kami dari pemerintah kota bersama para tokoh agama serta berbagai elemen masyarakat di Kota Jambi melaksanakan salat istisqa," kata Wali Kota Jambi, Syarif Fasha dalam sambutannya.
Dirinya berharap, hujan segera turun agar kebakaran yang melanda lahan dan kawasan hutan di beberapa wilayah Provinsi Jambi cepat padam.
"Sehingga kabut asap tebal yang menyelimuti kota kita sejak beberapa waktu lalu menghilang atau minimal berkurang," sebutnya.
Fasha juga menjelaskan salat Istisqa hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan), seperti salat ied, yang merupakan salah satu media dalam syariat Islam dalam mengatasi kekeringan.
"Ini adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, berserah diri dan bertawakal bermohon agar Allah menurunkan hujan di Kota Jambi," terangnya.
Wali Kota Jambi dua periode itu juga berpesan, agar imam-imam masjid di Kota Jambi, membacakan doa Qunut Nazilah pada rakaat terkahir salat Jumat (besok-red), dengan hajat bermohon kepada Allah SWT agar segera turun hujan dan Kota Jambi terhindar dari dampak kabut asap.
Sementara itu, khatib Ustadz H Muhammad Amin Abdullah berpesan kepada masyarakat Kota Jambi khususnya, agar menyempurnakan ibadah dan berdoa kepada Allah SWT. Selain itu, ia juga berpesan khusus agar umat muslim memunaikan kewajiban bersedekah atau mengeluarkan zakat, karena menurutnya karunia hujan dari Allah tidak akan turun dan tertahan karena masih adanya orang-orang yang enggan bersedekah.
“Ketika orang-orang enggan membayar zakat, maka hujan akan tertahan untuk turun. Jika di antara kita belum menyempurnakan zakat, sempurnakan lah. Karena ini salah satu bentuk pertolongan Allah kepada kita, melalui turunnya hujan,” sebutnya.
Tak hanya zakat, namun lanjutnya, perilaku manusia itu sendiri juga perlu diperbaiki. Di antaranya yakni dengan lebih bertakwa kepada Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya.
“Masjid bermegah-megah dibangun diharapkan diimbangi dengan ketaatan kita untuk beribadah di sana,” tutupnya.
Salat Istisqa yang berlangsung khidmat itu tampak khusyu diikuti ribuan orang. Tak sedikit dari jamaah berurai air mata saat khatib memimpin doa dan bermunajat kepada Allah SWT.
Salat Istisqa atau salat minta hujan dengan bermohon kepada yang maha kuasa, dianggap dapat menjadi salah satu cara mengantisipasi kekeringan dan dampak kabut asap di Kota Jambi
(atk)