Sulteng Dinilai Strategis sebagai Pusat Pembangunan Industri Mobil Listrik
A
A
A
JAKARTA - Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai pemasok bahan baku baterei jenis lithium yang notabene adalah komponen utama mobil listrik, didorong menjadi pusat pembangunan industri mobil listrik. Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali meminta agar Sulteng tidak sekedar menjadi pabrik baterei, melainkan sekaligus pusat perakitan mobil listrik.
"Morowali, Sulawesi Tengah merupakan pemasok utama bahan baku Lithium. Harapan kita bukan hanya pabrik baterei yang dibangun tetapi juga perakitan mobil listrik juga," ujar Ahmad Ali di Jakarta, Minggu (11/8/2019).
Dikatakan Ahmad Ali, Sulawesi Tengah memiliki posisi yang strategis, tidak hanya karena bahan baku bersumber dari Sulteng, tetapi juga karena Sulteng sudah punya dua lokasi Kawasan strategis yakni Kawasan Ekonomi Khusus Palu dan IMIP Morowali. "Kita punya keunggulan dari segi komparatif, dan lebih unggul dari sisi penyediaan tenaga kerja," ucapnya.
Ia lebih jauh menggambarkan bahwa migrasi pencari kerja ke Sulteng dalam satu dekade terakhir meningkat tajam karena dipicu oleh Kawasan Industri Morowali, KEK Palu, dan Kawasan Industri Gas Alam Cair di Kabupaten Banggai.
"Sulteng merupakan tujuan utama pencari kerja. Sulteng memiliki letak kondusif untuk pasar kerja. Ini keunggulan yang baik bagi masa depan industri," tukasnya.
Selain itu, kata Ahmad, bila industri mobil listrik dipusatkan di Sulteng maka akan sinergis dengan rencana pemindahan ibu kota sebagai pasar masa depan kendaraan ramah lingkungan tersebut.
"Jika Industri mobil listrik dibangun di Sulteng, maka posisinya akan lebih mudah menjangkau ibu kota masa depan, dan kawasan timur Indonesia, dan naik ke atas langsung ke arah Utara Philipina," pungkasnya.
"Morowali, Sulawesi Tengah merupakan pemasok utama bahan baku Lithium. Harapan kita bukan hanya pabrik baterei yang dibangun tetapi juga perakitan mobil listrik juga," ujar Ahmad Ali di Jakarta, Minggu (11/8/2019).
Dikatakan Ahmad Ali, Sulawesi Tengah memiliki posisi yang strategis, tidak hanya karena bahan baku bersumber dari Sulteng, tetapi juga karena Sulteng sudah punya dua lokasi Kawasan strategis yakni Kawasan Ekonomi Khusus Palu dan IMIP Morowali. "Kita punya keunggulan dari segi komparatif, dan lebih unggul dari sisi penyediaan tenaga kerja," ucapnya.
Ia lebih jauh menggambarkan bahwa migrasi pencari kerja ke Sulteng dalam satu dekade terakhir meningkat tajam karena dipicu oleh Kawasan Industri Morowali, KEK Palu, dan Kawasan Industri Gas Alam Cair di Kabupaten Banggai.
"Sulteng merupakan tujuan utama pencari kerja. Sulteng memiliki letak kondusif untuk pasar kerja. Ini keunggulan yang baik bagi masa depan industri," tukasnya.
Selain itu, kata Ahmad, bila industri mobil listrik dipusatkan di Sulteng maka akan sinergis dengan rencana pemindahan ibu kota sebagai pasar masa depan kendaraan ramah lingkungan tersebut.
"Jika Industri mobil listrik dibangun di Sulteng, maka posisinya akan lebih mudah menjangkau ibu kota masa depan, dan kawasan timur Indonesia, dan naik ke atas langsung ke arah Utara Philipina," pungkasnya.
(thm)