61 Kios dan 3 Rumah di Tolikara Hangus Terbakar
A
A
A
TOLIKARA - Sebanyak 61 rumah kios dan tiga rumah di Kota Karubaga, ibukota Tolikara hangus terbakar, Jumat (9/8/2019) sekitar pukul 11.00 Waktu Indonesia Timur. Tiga rumah tersebut adalah rumah pastori Gereja GIDI Ebenhaezer Karubaga. Sementara kios yang terbakar dibangun sejak 2015 oleh Pemkab Tolikara.
Kronologis kejadian kebakaran diawali dari ruki milik Asmin Kogoya yang merupakan warga asli Tolikara. Dimana Asmin membeli bensin 20 liter di kios enceran untuk bahan sensor kayu di kampungnya.
Sesampai di rumahnya dia menyuling bensin tersebut ke jeriken miliknya. Saat menyuling bensin tersebut tidak cukup di jeriken milik Kogoya sehingga separuhnya dituang ke dalam ember yang ada di kamar mandi tak jauh dari dapur tempat masak.
Disaat bersamaan ibu dari Aamin Kogoya nyalakan kompor untuk memasak. Sehingga dengan cepat api menyambar bensin yang terisi di dalam ember dan menyebar ke sisi rumah dengan cepat.
Karena semua bangunan berbahan kayu sehingga api dengan cepat membakar 61 rumah kios dan tiga rumah pastori milik Gereja GIDI.
Masyarakat setempat telah berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya namun usaha mereka tidak dapat memadamkan api tersebut.
Salah satu korban kebakaran bernama Lindia mengatakan, pada saat api membesar posisi dia dan keluarganya masih berada di dalam rumah. Hal itu membuat dia kaget dan berteriak keluarganya agar segera keluar rumah.
Pemda Tolikara melalui instansi terkait BPBD Tolikara bersama Dinas Sosial saat ini sedang mendata kerugian dan telah mengungsikan warga korban musibah kebakaran ke rumah terdekat di Kota Karubaga.
Dari hasil pantauan sementara di lapangan belum ada korban jiwa. Namun kerugian harta benda ditaksir mencapai ratusan juta. Karena kejadiannya di siang hari warga sedang beraktifitas di luar rumah sehingga tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka.
Kronologis kejadian kebakaran diawali dari ruki milik Asmin Kogoya yang merupakan warga asli Tolikara. Dimana Asmin membeli bensin 20 liter di kios enceran untuk bahan sensor kayu di kampungnya.
Sesampai di rumahnya dia menyuling bensin tersebut ke jeriken miliknya. Saat menyuling bensin tersebut tidak cukup di jeriken milik Kogoya sehingga separuhnya dituang ke dalam ember yang ada di kamar mandi tak jauh dari dapur tempat masak.
Disaat bersamaan ibu dari Aamin Kogoya nyalakan kompor untuk memasak. Sehingga dengan cepat api menyambar bensin yang terisi di dalam ember dan menyebar ke sisi rumah dengan cepat.
Karena semua bangunan berbahan kayu sehingga api dengan cepat membakar 61 rumah kios dan tiga rumah pastori milik Gereja GIDI.
Masyarakat setempat telah berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya namun usaha mereka tidak dapat memadamkan api tersebut.
Salah satu korban kebakaran bernama Lindia mengatakan, pada saat api membesar posisi dia dan keluarganya masih berada di dalam rumah. Hal itu membuat dia kaget dan berteriak keluarganya agar segera keluar rumah.
Pemda Tolikara melalui instansi terkait BPBD Tolikara bersama Dinas Sosial saat ini sedang mendata kerugian dan telah mengungsikan warga korban musibah kebakaran ke rumah terdekat di Kota Karubaga.
Dari hasil pantauan sementara di lapangan belum ada korban jiwa. Namun kerugian harta benda ditaksir mencapai ratusan juta. Karena kejadiannya di siang hari warga sedang beraktifitas di luar rumah sehingga tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka.
(sms)