Potret Buram Pendidikan di Merangin, Siswa Belajar Beratap Terpal
A
A
A
MERANGIN - Kondisi SD Negeri 310 Desa Tunggul Bulin, Kecamatan Tabir Ilir kabupaten Merangin, Jambi sungguh memprihatinkan. Pasalnya SD yang baru beberapa tahun berdiri ini, terpaksa menggunakan ruang kelas yang tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar.
Bangunan yang diperuntukkan siswa kelas dua tersebut kondisinya sangat memperihatinkan, dibangun swadaya oleh wali murid dan bangunan tersebut hanya berdinding papan serta beratap terpal.
Informasi yang didapat, mulai Senin (12/8/2019) lusa bangunan kelas ini akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas 1 dan 2.
Ahmad Rozali, guru SD N 310 yang dikonfirmasi menyebutkan, bangunan tersebut dibangun lantaran sekolah kekurangan ruangan belajar.
"Kami kan cuma punya tiga kelas, sedangkan murid kami sekarang sudah ada yang kelas lima, makanya dengan kesepakatan wali murid, dibangunlah bangunan kelas tersebut secara swadaya," ujar Rozali.
Dikatakannya, sebelumnya para murid ini sempat menumpang di salah satu madrasah yang berada di Desa Tunggul Bulin, namun karena jarak cukup jauh, maka pihak sekolah melakukan rapat secara bersama. "Jarak madrasah itu lumayan jauh, sehingga kami kesulitan mengontrol murid, makanya kita swadaya saja bangun kelasnya," katanya.
Untuk itu, Rozali sangat berharap bantuan dari Pemerintah Daerah menyikapi permasalahan ini. "Ya tentunya bantuan sangat diharapkan, kitakan sama-sama tahu, bagaimana kalau belajar dibawah terpal, pasti panas, kasihan lihat murid-murid," katanya.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin, M Zubir, yang dikonfirmasi menyebutkan akan secepatnya turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. "Kita pasti turun, akan kita cek, yang jelas itukan sekolah baru, kita membangunnya pasti bertahap," pungkasnya.
Bangunan yang diperuntukkan siswa kelas dua tersebut kondisinya sangat memperihatinkan, dibangun swadaya oleh wali murid dan bangunan tersebut hanya berdinding papan serta beratap terpal.
Informasi yang didapat, mulai Senin (12/8/2019) lusa bangunan kelas ini akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas 1 dan 2.
Ahmad Rozali, guru SD N 310 yang dikonfirmasi menyebutkan, bangunan tersebut dibangun lantaran sekolah kekurangan ruangan belajar.
"Kami kan cuma punya tiga kelas, sedangkan murid kami sekarang sudah ada yang kelas lima, makanya dengan kesepakatan wali murid, dibangunlah bangunan kelas tersebut secara swadaya," ujar Rozali.
Dikatakannya, sebelumnya para murid ini sempat menumpang di salah satu madrasah yang berada di Desa Tunggul Bulin, namun karena jarak cukup jauh, maka pihak sekolah melakukan rapat secara bersama. "Jarak madrasah itu lumayan jauh, sehingga kami kesulitan mengontrol murid, makanya kita swadaya saja bangun kelasnya," katanya.
Untuk itu, Rozali sangat berharap bantuan dari Pemerintah Daerah menyikapi permasalahan ini. "Ya tentunya bantuan sangat diharapkan, kitakan sama-sama tahu, bagaimana kalau belajar dibawah terpal, pasti panas, kasihan lihat murid-murid," katanya.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin, M Zubir, yang dikonfirmasi menyebutkan akan secepatnya turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. "Kita pasti turun, akan kita cek, yang jelas itukan sekolah baru, kita membangunnya pasti bertahap," pungkasnya.
(nag)