Kawasan Wisata Tanjung Kajuwulu Terbakar
A
A
A
SIKKA - Puluhan hektare lahan di kawasan wisata Tanjung Kajuwulu, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibakar orang tak dikenal.
Lokasi kebakaran berada persis di pinggir jalan negara dalam kawasan Wisata Tanjung Kajuwulu.
Kebakaran ini diketahui setelah petugas meninjau sekitar lokasi , yakni di Kolisoro, Desa Reroroja yang terancam bencana kekeringan.
Pantauan di lapangan, api tampak membakar pepohonan dan rumput di tepi jalan negara.
Kobaran api terus menjalar menuju kawasan perbukitan yang dipenuhi rerumputan kering.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana.
Di antaranya dengan potongan kayu dan dedaunan, namun api belum berhasil dipadamkan dan terus merambat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka, M Daeng Bakir mengatakan, kebakaran di kawasan perbukitan itu selalu terjadi setiap musim kemarau.
“Lokasi kebakaran kali ini tepatnya di area perbukitan yang dilindungi yang merupakan kawasan wisata andalan Kabupaten Sikka, yaitu objek wisata Tanjung Kajuwulu,” katanya.
Dia menduga, kebakaran ini terjadi karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, kebiasaan masyarakat membakar lahan masih banyak dilakukan.
Sehingga setiap tahun selalu ada kebakaran di sepanjang pantai utara Sikka.
“Dampak dan radius kebakaran akan berkembang, apalagi saat ini musim kering dan musim angin. Kita belum bisa pastikan luas area yang terbakar, tapi akan merambat terus karena banyak areal lahan kering,” tutur Daeng Bakir.
Pemerintah sebenarnya sudah mengimbau aparat kemanan untuk sering mengawasi hutan dan lahan. Namun kebakaran lahan masih terus terjadi.
BPBD Kabupaten Sikka akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan wisata tersebut.
Lokasi kebakaran berada persis di pinggir jalan negara dalam kawasan Wisata Tanjung Kajuwulu.
Kebakaran ini diketahui setelah petugas meninjau sekitar lokasi , yakni di Kolisoro, Desa Reroroja yang terancam bencana kekeringan.
Pantauan di lapangan, api tampak membakar pepohonan dan rumput di tepi jalan negara.
Kobaran api terus menjalar menuju kawasan perbukitan yang dipenuhi rerumputan kering.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana.
Di antaranya dengan potongan kayu dan dedaunan, namun api belum berhasil dipadamkan dan terus merambat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sikka, M Daeng Bakir mengatakan, kebakaran di kawasan perbukitan itu selalu terjadi setiap musim kemarau.
“Lokasi kebakaran kali ini tepatnya di area perbukitan yang dilindungi yang merupakan kawasan wisata andalan Kabupaten Sikka, yaitu objek wisata Tanjung Kajuwulu,” katanya.
Dia menduga, kebakaran ini terjadi karena ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, kebiasaan masyarakat membakar lahan masih banyak dilakukan.
Sehingga setiap tahun selalu ada kebakaran di sepanjang pantai utara Sikka.
“Dampak dan radius kebakaran akan berkembang, apalagi saat ini musim kering dan musim angin. Kita belum bisa pastikan luas area yang terbakar, tapi akan merambat terus karena banyak areal lahan kering,” tutur Daeng Bakir.
Pemerintah sebenarnya sudah mengimbau aparat kemanan untuk sering mengawasi hutan dan lahan. Namun kebakaran lahan masih terus terjadi.
BPBD Kabupaten Sikka akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan wisata tersebut.
(shf)