ACT Bantu Air Bersih untuk Atasi Kekeringan di Tegal
Kamis, 18 Juli 2019 - 18:47 WIB

ACT Bantu Air Bersih untuk Atasi Kekeringan di Tegal
A
A
A
TEGAL - Merespons kekeringan di Tegal, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tegal lalu mendistribusikan 14.000 liter air bersih kepada warga di dua dukuh di Desa Harjasari, Kecamatan Suradadi.
Kekekeringan dan kesulitan air bersih ini sudah terjadi paling tidak dalam satu bulan terakhir. Hal ini sesuai dengan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk pantauan hari tanpa hujan (HTH), kondisi di Tegal dan wilayah Jawa lainnya ditandai dengan warna merah karena dalam beberapa bulan terakhir tak lagi diguyur hujan.
Sebanyak 22 desa di 5 kecamatan di Tegal terkena dampak kekeringan. Kondisi ini diperkirakan akan semakin meluas seiring mendekati puncak musim kemarau yang diprediksi pada Agustus mendatang.
![ACT Bantu Air Bersih untuk Atasi Kekeringan di Tegal]()
Marto, selaku Kepala Desa Harjasari mengungkapkan, desanya memang sudah menjadi langganan kekeringan setiap musim kemarau. Karena itu, warganya sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih dari ACT dan MRI.
“Bantuan air ini sangat meringankan warga, terlebih mereka yang tinggal di Dukuh Randu dan Wanasari. Dampak kekeringan sangat menyulitkan warga untuk mendapatkan air. Apalagi masih sangat jarang yang memberi bantuan air seperti ini,” ungkap Marto.
Anggota tim ACT Jateng, Giyanto mengatakan, sejak awal Juli hingga saat ini timnya terus melakukan pemantauan ke berbagai daerah di Jateng yang mulai terdampak kekeringan. ACT Jateng pun telah mengirimkan ribuan liter air ke berbagai titik bagi warga terdampak.
“Musim kemarau tahun ini datang lebih cepat, akibatnya banyak warga yang mulai terdampak kekeringan. ACT Jateng sampai saat ini juga terus mendistribusikan air bersih untuk mengurangi dampak kekeringan,” jelasnya.
Sebagai lembaga kemanusiaan terdepan dan terbesar di Indonesia, ACT bersama MRI terus bergerak melakukan evakuasi dan mendistribusikan bantuan. Tidak hanya di Tegal, ACT juga telah mendistribusikan belasan hingga puluhan ribu liter air di lokasi lainnya, seperti di Gunungkidul, Tasikmalaya, Semarang, Karangasem, Pamekasan, Sukabumi, Pacitan, dan wilayah yang terdampak bencana kekeringan.
Hingga saat ini, ACT terus menggalang bantuan dari para donator dan telah mendistribusikannya agar kebutuhan primer para warga terdampak dapat terpenuhi.
Kekekeringan dan kesulitan air bersih ini sudah terjadi paling tidak dalam satu bulan terakhir. Hal ini sesuai dengan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk pantauan hari tanpa hujan (HTH), kondisi di Tegal dan wilayah Jawa lainnya ditandai dengan warna merah karena dalam beberapa bulan terakhir tak lagi diguyur hujan.
Sebanyak 22 desa di 5 kecamatan di Tegal terkena dampak kekeringan. Kondisi ini diperkirakan akan semakin meluas seiring mendekati puncak musim kemarau yang diprediksi pada Agustus mendatang.

Marto, selaku Kepala Desa Harjasari mengungkapkan, desanya memang sudah menjadi langganan kekeringan setiap musim kemarau. Karena itu, warganya sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih dari ACT dan MRI.
“Bantuan air ini sangat meringankan warga, terlebih mereka yang tinggal di Dukuh Randu dan Wanasari. Dampak kekeringan sangat menyulitkan warga untuk mendapatkan air. Apalagi masih sangat jarang yang memberi bantuan air seperti ini,” ungkap Marto.
Anggota tim ACT Jateng, Giyanto mengatakan, sejak awal Juli hingga saat ini timnya terus melakukan pemantauan ke berbagai daerah di Jateng yang mulai terdampak kekeringan. ACT Jateng pun telah mengirimkan ribuan liter air ke berbagai titik bagi warga terdampak.
“Musim kemarau tahun ini datang lebih cepat, akibatnya banyak warga yang mulai terdampak kekeringan. ACT Jateng sampai saat ini juga terus mendistribusikan air bersih untuk mengurangi dampak kekeringan,” jelasnya.
Sebagai lembaga kemanusiaan terdepan dan terbesar di Indonesia, ACT bersama MRI terus bergerak melakukan evakuasi dan mendistribusikan bantuan. Tidak hanya di Tegal, ACT juga telah mendistribusikan belasan hingga puluhan ribu liter air di lokasi lainnya, seperti di Gunungkidul, Tasikmalaya, Semarang, Karangasem, Pamekasan, Sukabumi, Pacitan, dan wilayah yang terdampak bencana kekeringan.
Hingga saat ini, ACT terus menggalang bantuan dari para donator dan telah mendistribusikannya agar kebutuhan primer para warga terdampak dapat terpenuhi.
(shf)