Sakit karena Keletihan, Dua Gajah Latih Terpaksa Ditarik
A
A
A
PEKANBARU - Dua gajah latih mengalami keletihan saat menghalau gajah liar yang memasuki permukiman di Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Dua gajah bernama Indro dan Rahman terpaksa ditarik dari lokasi untuk mendapatkan perawatan tim medis.
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, Indro dan Rahman terdeteksi sakit dilihat dari kotorannya. "Dari gejalanya, menunjukan kotorannya ada tanda-tanda tidak sehat. Kotoran kedua gajah latih kita itu menghitam dan ada cacing," ucap Andri Hansen Siregar, Senin (24/6/2019).
Dari analisa di lapangan, diduga kedua gajah latih itu mengalami kekurangan asupan gizi dan sumber makanan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Jadi harus ada penanganan khusus agar kedua gajah bisa pulih seperti sediakala.
"Sepertinya gajah latih kita mengalami cacingan. Ini karena asupan makanan untuk kedua gajah latih yang tidak terkontrol. Saat diperbantukan merelokasi gajah liar, Indro dan Rahman kebanyakan makan batang pisang," terangnya.
Indro dan Rahman sebelumnya sudah membantu merelokasi empat ekor gajah liar dari Kecamatan Peranap menuju Cerenti Kabupaten Kuansing. Selanjutnya tim akan menggiring ke Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN).
Setelah itu, kedua gajah latih itu terakhir diperbantukan merelokasi gajah di Kecamatan Kelayang, Inhu. "Kedua gajah itu sempat berhadapan dengan ekor gajah liar di Kelayang. Namun belakangan, kedua gajah kelelahan. Kedua jinak itu kita kembalikan ke ke Lubuk Kembang Bungo, Taman Nasional Tesso Nilo. Untuk mengevakuasi kedua gajah liar di Kelayang, kita mengandalkan tim gabungan," pungkasnya.
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, Indro dan Rahman terdeteksi sakit dilihat dari kotorannya. "Dari gejalanya, menunjukan kotorannya ada tanda-tanda tidak sehat. Kotoran kedua gajah latih kita itu menghitam dan ada cacing," ucap Andri Hansen Siregar, Senin (24/6/2019).
Dari analisa di lapangan, diduga kedua gajah latih itu mengalami kekurangan asupan gizi dan sumber makanan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Jadi harus ada penanganan khusus agar kedua gajah bisa pulih seperti sediakala.
"Sepertinya gajah latih kita mengalami cacingan. Ini karena asupan makanan untuk kedua gajah latih yang tidak terkontrol. Saat diperbantukan merelokasi gajah liar, Indro dan Rahman kebanyakan makan batang pisang," terangnya.
Indro dan Rahman sebelumnya sudah membantu merelokasi empat ekor gajah liar dari Kecamatan Peranap menuju Cerenti Kabupaten Kuansing. Selanjutnya tim akan menggiring ke Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN).
Setelah itu, kedua gajah latih itu terakhir diperbantukan merelokasi gajah di Kecamatan Kelayang, Inhu. "Kedua gajah itu sempat berhadapan dengan ekor gajah liar di Kelayang. Namun belakangan, kedua gajah kelelahan. Kedua jinak itu kita kembalikan ke ke Lubuk Kembang Bungo, Taman Nasional Tesso Nilo. Untuk mengevakuasi kedua gajah liar di Kelayang, kita mengandalkan tim gabungan," pungkasnya.
(nag)