4 Tahun Digembleng di AAU, 99 Taruna Siap Jadi Perwira Udara
A
A
A
YOGYAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna berharap kepada kepada para lulusan taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) dapat menjadi perwira udara yang berkarakter luhur, profesional, dan memiliki daya juang yang tangguh dalam pengabdian.
“Untuk itu kalian harus tetap memegang teguh tiga pilar pola pendidikan, yakni tanggap, tangguh, dan trengginas di manapun nantinya mereka bertugas. Selain itu juga jangan gentar dan jangan pernah meragukan potensi diri kalian,” kata Yuyu Sutisna saat mewisuda 99 taruna tingkat IV AAU di Gedung Sabang Merauke (GSM) AAU, Yogyakarta, Kamis (20/6/2019).
Tahun 2019 ini, AAU meluluskan 99 taruna tingkat IV bergelar Sarjana Terapan Pertahanan (sTrHan). Mereka terdiri dari 44 lulusan aeronautika pertahanan, 22 lulusan elektronika pertahanan, dan 33 lulusan manajemen industri pertahanan.
Para taruna itu bersama lulusan Akmil, AAL, dan Akpol selanjutnya akan dilantik dan disumpah menjadi Perwira Remaja (Pama) TNI oleh Presiden Joko Widodo dalam Upacara Prasetya Perwira (Praspa) di Istana Merdeka Jakarta pada 16 Juli 2019 mendatang.
Menurut KSAU, upacara tupdik dan wisuda tersebut bukan merupakan buah dari ketekunan dan kerja keras, selama empat tahun menempuh pendidikan di Lembah Tidar dan Bumi Maguwo. Namun ini bukan akhir perjalanan taruna. Melainkan sebagai lembaran baru untuk bekerja lebih keras dan lebih baik bagi bangsa dan negara melalui TNI Angkatan Udara.
“Kalian merupakan selembar kertas putih yang di dalamnya menyediakan banyak ruang untuk menorehkan prestasi masa depan,” tandasnya.
Yuyu dalam kesempatan itu juga menegaskan kembali, posisi strategis sivitas akademika AAU dalam pembangunan kader pimpinan TNI Angkatan Udara. Sebab dihadapkan dengan revolusi industri 4,0 yang kebetulan hadir bersamaan dengan era peperangan generasi kelima atau peperangan hibrida yang menggabungkan strategi perang konvensional, ancaman konflik skala kecil dan serangan non-kinetik telah dipersepsikan akan menjadi bentuk ancaman paling mungkin di abad ke-21. “AAU harus mampu menjadi center of excellence lembaga pendidikan TNI Angkatan Udara dalam menghadapi kemajuan teknologi dan mengatasi ancaman hibrida,” tandasnya.
Kepala penerangan (Kapen) AAU Mayor Sus Subiyah menambahkan, terpilih sebagai lulusan terbaik dan mendapat penghargaan Adimakayasa, yaitu Sermatutar Muhammad Ihza Nurrabbani dari Jurusan Teknik Aeronautika Pertahanan.
“Dalam lulusan ini, juga dipilih tiga lulusan terbaik dari masing-masing jurusan dan mendapatkan trofi gubernur AAU,” tandasnya.
“Untuk itu kalian harus tetap memegang teguh tiga pilar pola pendidikan, yakni tanggap, tangguh, dan trengginas di manapun nantinya mereka bertugas. Selain itu juga jangan gentar dan jangan pernah meragukan potensi diri kalian,” kata Yuyu Sutisna saat mewisuda 99 taruna tingkat IV AAU di Gedung Sabang Merauke (GSM) AAU, Yogyakarta, Kamis (20/6/2019).
Tahun 2019 ini, AAU meluluskan 99 taruna tingkat IV bergelar Sarjana Terapan Pertahanan (sTrHan). Mereka terdiri dari 44 lulusan aeronautika pertahanan, 22 lulusan elektronika pertahanan, dan 33 lulusan manajemen industri pertahanan.
Para taruna itu bersama lulusan Akmil, AAL, dan Akpol selanjutnya akan dilantik dan disumpah menjadi Perwira Remaja (Pama) TNI oleh Presiden Joko Widodo dalam Upacara Prasetya Perwira (Praspa) di Istana Merdeka Jakarta pada 16 Juli 2019 mendatang.
Menurut KSAU, upacara tupdik dan wisuda tersebut bukan merupakan buah dari ketekunan dan kerja keras, selama empat tahun menempuh pendidikan di Lembah Tidar dan Bumi Maguwo. Namun ini bukan akhir perjalanan taruna. Melainkan sebagai lembaran baru untuk bekerja lebih keras dan lebih baik bagi bangsa dan negara melalui TNI Angkatan Udara.
“Kalian merupakan selembar kertas putih yang di dalamnya menyediakan banyak ruang untuk menorehkan prestasi masa depan,” tandasnya.
Yuyu dalam kesempatan itu juga menegaskan kembali, posisi strategis sivitas akademika AAU dalam pembangunan kader pimpinan TNI Angkatan Udara. Sebab dihadapkan dengan revolusi industri 4,0 yang kebetulan hadir bersamaan dengan era peperangan generasi kelima atau peperangan hibrida yang menggabungkan strategi perang konvensional, ancaman konflik skala kecil dan serangan non-kinetik telah dipersepsikan akan menjadi bentuk ancaman paling mungkin di abad ke-21. “AAU harus mampu menjadi center of excellence lembaga pendidikan TNI Angkatan Udara dalam menghadapi kemajuan teknologi dan mengatasi ancaman hibrida,” tandasnya.
Kepala penerangan (Kapen) AAU Mayor Sus Subiyah menambahkan, terpilih sebagai lulusan terbaik dan mendapat penghargaan Adimakayasa, yaitu Sermatutar Muhammad Ihza Nurrabbani dari Jurusan Teknik Aeronautika Pertahanan.
“Dalam lulusan ini, juga dipilih tiga lulusan terbaik dari masing-masing jurusan dan mendapatkan trofi gubernur AAU,” tandasnya.
(shf)