Nasabah Terus Berdatangan, Rumah Bos Radio di Cimahi Sepi
A
A
A
CIMAHI - Terus didatangi oleh ratusan nasabah yang diduga korban investasi bodong, rumah pemilik Koperasi Jasa Hukum Radio Mora, Monang Saragih, di Kompleks Alam Asri Residence, Jalan Ciawitali, Kota Cimahi, terlihat sepi. Pantauan pada Jumat (14/6/2019) siang, rumah Monang Saragih seperti tidak menandakan ada penghuninya.
Meskipun sempat digerudug namun rumah yang berada di belakang kompleks perkantoran Pemkot Cimahi itu tidak dijaga oleh polisi. Hanya ada seorang satpam dan beberapa petugas kebersihan sedang menjalankan aktivitasnya.
"Sejak kasus ini mencuat pada tiga tahun ke belakang, Pa Monang Saragih sudah jarang kelihatan," kata salah seorang satpam kompleks, Hermansyah kepada wartawan, Jumat (14/6/2019). (Baca juga; Ratusan Warga Datangi Rumah Bos Radio di Cimahi Tagih Penyelesaian Investasi Rp82 M )
Dia menceritakan, sebelum ada kasus tersebut rumah Monang Saragih selalu terlihat ramai. Anak-anak dari Monang Saragih selalu datang berkunjung, biasanya terlihat dari mobil-mobil yang berjejer di rumah tersebut.
Tapi sekarang berubah total, selain sepi dari aktivitas di rumah itupun sudah tidak tampak ada mobil satu pun juga dan anak-anaknya sudah tidak pernah datang. Bahkan sejak kasus investasi bodong tersebut merebak dalam pemberitaan, justru banyak orang tidak dikenal yang datang ke kompleks menanyakan rumah Monang Saragih.
Dari pengakuannya dalam sebulan dia bisa menerima 100 tamu yang menanyakan tujuan yang sama. "Dari pagi sampai siang ini saja sudah datang lima orang yang tanya, enggak tahu kalau nanti malam," sambungnya.
Dirinya pun tidak menduga bakal muncul kasus ini, apalagi Monang Saragih dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah. Dia juga gemar memberikan uang tip dan makanan kepada satpam kompleks ketika pulang berpergian atau dari aktivitas kerjanya. Tapi sejak ada kasus ini sudah enggak pernah lagi memberi dan jarang kelihatan.
Secara terpisah, Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara meminta masyarakat atau nasabah yang merasa menjadi korban invetasi untuk bersabar dan mempercayakan kasus ini kepada kepolisian. Apalagi kasusnya sudah dilaporkan dan sedang ditangani.
"Permasalahan ini sudah dilaporkan ke Polda Jabar. Kami mengimbau masyarakat untuk mempercayakannya kepada petugas kepolisian dan tidak mengambil tindakan sendiri," ucapnya.
Meskipun sempat digerudug namun rumah yang berada di belakang kompleks perkantoran Pemkot Cimahi itu tidak dijaga oleh polisi. Hanya ada seorang satpam dan beberapa petugas kebersihan sedang menjalankan aktivitasnya.
"Sejak kasus ini mencuat pada tiga tahun ke belakang, Pa Monang Saragih sudah jarang kelihatan," kata salah seorang satpam kompleks, Hermansyah kepada wartawan, Jumat (14/6/2019). (Baca juga; Ratusan Warga Datangi Rumah Bos Radio di Cimahi Tagih Penyelesaian Investasi Rp82 M )
Dia menceritakan, sebelum ada kasus tersebut rumah Monang Saragih selalu terlihat ramai. Anak-anak dari Monang Saragih selalu datang berkunjung, biasanya terlihat dari mobil-mobil yang berjejer di rumah tersebut.
Tapi sekarang berubah total, selain sepi dari aktivitas di rumah itupun sudah tidak tampak ada mobil satu pun juga dan anak-anaknya sudah tidak pernah datang. Bahkan sejak kasus investasi bodong tersebut merebak dalam pemberitaan, justru banyak orang tidak dikenal yang datang ke kompleks menanyakan rumah Monang Saragih.
Dari pengakuannya dalam sebulan dia bisa menerima 100 tamu yang menanyakan tujuan yang sama. "Dari pagi sampai siang ini saja sudah datang lima orang yang tanya, enggak tahu kalau nanti malam," sambungnya.
Dirinya pun tidak menduga bakal muncul kasus ini, apalagi Monang Saragih dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah. Dia juga gemar memberikan uang tip dan makanan kepada satpam kompleks ketika pulang berpergian atau dari aktivitas kerjanya. Tapi sejak ada kasus ini sudah enggak pernah lagi memberi dan jarang kelihatan.
Secara terpisah, Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara meminta masyarakat atau nasabah yang merasa menjadi korban invetasi untuk bersabar dan mempercayakan kasus ini kepada kepolisian. Apalagi kasusnya sudah dilaporkan dan sedang ditangani.
"Permasalahan ini sudah dilaporkan ke Polda Jabar. Kami mengimbau masyarakat untuk mempercayakannya kepada petugas kepolisian dan tidak mengambil tindakan sendiri," ucapnya.
(wib)