Terbukti, Indonesia Mampu Bertahan

Rabu, 29 Mei 2019 - 18:17 WIB
Terbukti, Indonesia...
Terbukti, Indonesia Mampu Bertahan
A A A
PADANG - Walau diganggu oleh berbagai macam persoalan, masa depan bangsa tetap optmistis. Sejarah telah membuktikan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap mampu bertahan.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan hal tersebut saat diwawancarai oleh tim dari Lemhanas RI, awal Mei lalu di Ruang Tamu Rumah Gubernur Sumbar.

Wawancara Lemhanas RI dengan Gubernur Sumatera Barat dilakukan dalam rangka Pemutakhiran Skenario Indonesia 2045. Terkait pandangannya terhadap Visi Indonesia 2045, Gubernur Sumatera Barat menitikberatkan terhadap pentingnya pembangunan yang berbasis rendah karbon dalam meningkatkan ketahanan energi dalam negeri.

Menurut Irwan, pemakaian energi terbarukan harus menjadi fokus pemerintah sehingga Indonesia tidak tergantung lagi pada energi fosil. Karena saat ini Indonesia bukan lagi negara produsen minyak bumi, namun telah menjelma sebagai negara konsumen.

Indonesia juga harus beralih terhadap pemanfaatan energi panas bumi, pemanfaatan air dan sebagainya sebagai sumber energi. Sumber-sumber energi tersebut tersedia di Indonesia dan tidak akan pernah habis.

Gubernur Sumbar juga mengatakan bahwa kita perlu mewaspadai pengaruh ancaman dari luar terhadap integrasi bangsa Indonesia. Adanya keinginan daerah untuk memisahkan diri terjadi karena pengaruh kepentingan negara asing terhadap Indonesia.

Sedangkan dalam hal permasalahan Ideologi, Pancasila merupakan ideologi yang sudah final bagi bangsa Indonesia yang tidak perlu diragukan lagi. Permasalah yang terjadi pada bangsa Indonesia yang beraneka ragam adalah masalah pemahaman toleransi. Toleransi bukan berarti menyamakan keberagaman yang ada menjadi satu tetapi biarkan keberagaman yang ada itu berjalan masing-masing akan tetapi tetap satu dalam konteks Negara Indonesia.

Sebagaimana diketahui, wawancara dilakukan oleh Lemhanas RI dengan tujuan melakukan pemutakhiran terhadap skenario Indonesia 2045. Skenario Indonesia 2045 tersebut bertujuan untuk menjawab hal hal seperti Bagaimanakah kondisi NKRI pada saat itu? Apakah peluang dan tantangan yang dihadapi pada saat itu? Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat diketahui, apakah kita dapat memengaruhi dan membentuk masa depan tersebut? Jawaban atas pertanyaan pertanyaan tersebut diperoleh dengan menerapkan metode skenario transformatif.

Esensi dari metode skenario transformatif adalah aktor-aktor utama dari sistem berbicara satu sama lain tentang apa yang telah, sedang, dan perlu terjadi di sistem tersebut serta merumuskan tindakan bersama. Aktor-aktor utama yang dimaksud adalah kalangan birokrat, politikus, pelaku bisnis, pemuka masyarakat, dan akademisi. Mereka dianggap mewakili sistem yang tengah bergerak dan menjadi narasumber dalam riset ini.

Ada empat skenario yang menggambarkan situasi NKRI 2045 yang dipicu empat kekuatan penggerak. Skenario yang dihasilkan diberi nama Skenario Mata Air, Skenario Sungai, Skenario Kepulauan, dan Skenario Air Terjun. Setiap kekuatan penggerak untuk empat skenario itu ialah faktor demografi, ekonomi, geopolitik, dan perubahan iklim.

Gubernur Sumatera Barat merupakan narasumber ke 18 yang dimintai keterangan oleh Lemhannas RI mengenai Indonesia 2045. Wawancara dilakukan oleh Tim Lemhanas RI yang terdiri dari Dr. Panutan S. Sulendrakusuma (Tenaga Profesional Bidang Ekonomi dan Straregi Lemhanas RI) sebagai Ketua Tim, Marsda TNI (Purn) Yoyok Yekti Setiyono (Tenaga Profesional Bidang Sismennas Lemhannas RI), Drs. Edijan Tanjung, MSi (Tenaga Profesional Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Lemhannas RI) dan Dhaniel Juliandra Siregar, S.Kom, M.T.I (Kasubbag Standarisasi Jaringan Komunikasi Bag. Jaringan Rotelematika Settama Lemhannas RI).
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8128 seconds (0.1#10.140)