Peningkatan SDM dan Kompetensi Guru serta Sarpras Sekolah di Muba
A
A
A
SEKAYU - Pendidikan di Kabupaten Musi Banyuasin terus dibenahi dan ditingkatkan kualitasnya. Kabupaten pelopor sekolah gratis sejak 2002 lalu ini secara bertahap terus menggenjot kualitas pendidikan gratis menjadi semakin berkualitas ke depan.
Dalam kesempatan audiensi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba serta perangkat pendidik se-Kabupaten Muba, Rabu (22/5/2019) Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan salah satu dari yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah peningkatan kapasitas SDM guru dan tentunya seiring sejalan dengan kesejahteraan tenaga pendidiknya.
"Walaupun ada beberapa faktor yang wajib kita benahi segera seperti penguatan SDM tenaga pendidik kita (kualifikasi dan kompetensi guru) serta sarana prasarana sekolah. Hal ini tentunya wajib kita sinergikan dengan program pemerintah pusat yang telah menyampaikan rencana pembangunan SDM 2019 yang memfokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia secara global," ungkap Bupati Dodi.
Menurut Dodi, peningkatan kualitas pendidikan di Muba melalui peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru, pembenahan sarana dan prasarana. "Lalu bagaimana kita meningkatkan mutu dari proses pembelajaran di Muba ini dengan menggunakan tolak ukur pada daerah-daerah maupun negara yang telah maju di dunia pendidikan," terangnya.
Pemkab Muba juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik melalui tunjangan Perbaikan penghasilan, baik itu tenaga pendidik PNS, maupun GTT dan honorer.
"Intinya bisa memberikan kesejahteraan lebih kepada guru ASN maupunn non ASN. Kemudian di Muba kami juga berkomitmen untuk menetapkan program sekolah gratis, saya tidak akan mengizinkan sekolah untuk menarik/melakukan pungutan kepada peserta didik baik itu pungutan resmi maupun tidak resmi," tegasnya.
Dodi menambahkan, Pemkab Muba terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan operasional setiap sekolah dari sumber-sumber lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan dan tidak memberatkan wali murid yang telah bersusah payah mengantarkan anak-anak mereka bersekolah.
"Masalah kompetensi tenaga pendidik sangat memprihatinkan. Hanya berapa persen kepala sekolah yangbtelah sertifikasi, dan berapa para guru yang belum sertifikasi masih banyak tenaga pendidik kita yang belum sertifikasi," bebernya.
Terkait sarana prasarana sekolah baik bangun gedung, rehab gedung, pembangunan laboratorium, dan fasilitas lainya sebagai penunjang kenyamanan sekolah dengab anggaan yang dibutuhkan sekitar Rp1.1 triliun. Oleh karena itu dunia pendidikan prioritas bagi kita yang semuanya bersumber melalui APBD kita.
Sementara Anggarab APBD juga harus dialokasikan untuk sektor lain. Misalkan kesehatan, infrastruktur jalan, listrik, air bersih kemudian sektor lain yamg butuh pendanaan besar karena topografi Muba memang luas walaupun APBD besar namun dengan kebutuhan yang banyak, maka perlu dalam menyusun skala prioritas pembangunan yang bersumber dari APBD," sesuai dengan Viai Misi Kita Menuju Muba Maju berjaya 2022 urainya.
Sementara itu, Kadisdikbud Muba Musni Wijaya dalam kesempatan tersebut melaporkan beberapa permasalahan pendidikan di Muba seperti misalnya terkait banyaknya guru yang belum sertifikasi. "Ini akan menjadi perhatian serius pak Bupati untuk dituntaskan," jelasnya.
Musni menyebutkan, banyak peningkatan selama dua tahun belakangan dari bidang pendidikan di Muba dan salah satunya kerjasama dengan Margareth River School di Australia yang digagas Bupati Muba Dodi Reza bersama PSF.
"Pertukaran guru dan pelajar Muba ke Australia ini sangat efektif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Muba dan saat ini sangat terasa program pengimbasannya ke sekolah-sekolah yang ada di Muba," pungkasnya.
Dalam kesempatan audiensi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muba serta perangkat pendidik se-Kabupaten Muba, Rabu (22/5/2019) Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan salah satu dari yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah peningkatan kapasitas SDM guru dan tentunya seiring sejalan dengan kesejahteraan tenaga pendidiknya.
"Walaupun ada beberapa faktor yang wajib kita benahi segera seperti penguatan SDM tenaga pendidik kita (kualifikasi dan kompetensi guru) serta sarana prasarana sekolah. Hal ini tentunya wajib kita sinergikan dengan program pemerintah pusat yang telah menyampaikan rencana pembangunan SDM 2019 yang memfokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia secara global," ungkap Bupati Dodi.
Menurut Dodi, peningkatan kualitas pendidikan di Muba melalui peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru, pembenahan sarana dan prasarana. "Lalu bagaimana kita meningkatkan mutu dari proses pembelajaran di Muba ini dengan menggunakan tolak ukur pada daerah-daerah maupun negara yang telah maju di dunia pendidikan," terangnya.
Pemkab Muba juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik melalui tunjangan Perbaikan penghasilan, baik itu tenaga pendidik PNS, maupun GTT dan honorer.
"Intinya bisa memberikan kesejahteraan lebih kepada guru ASN maupunn non ASN. Kemudian di Muba kami juga berkomitmen untuk menetapkan program sekolah gratis, saya tidak akan mengizinkan sekolah untuk menarik/melakukan pungutan kepada peserta didik baik itu pungutan resmi maupun tidak resmi," tegasnya.
Dodi menambahkan, Pemkab Muba terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan operasional setiap sekolah dari sumber-sumber lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan dan tidak memberatkan wali murid yang telah bersusah payah mengantarkan anak-anak mereka bersekolah.
"Masalah kompetensi tenaga pendidik sangat memprihatinkan. Hanya berapa persen kepala sekolah yangbtelah sertifikasi, dan berapa para guru yang belum sertifikasi masih banyak tenaga pendidik kita yang belum sertifikasi," bebernya.
Terkait sarana prasarana sekolah baik bangun gedung, rehab gedung, pembangunan laboratorium, dan fasilitas lainya sebagai penunjang kenyamanan sekolah dengab anggaan yang dibutuhkan sekitar Rp1.1 triliun. Oleh karena itu dunia pendidikan prioritas bagi kita yang semuanya bersumber melalui APBD kita.
Sementara Anggarab APBD juga harus dialokasikan untuk sektor lain. Misalkan kesehatan, infrastruktur jalan, listrik, air bersih kemudian sektor lain yamg butuh pendanaan besar karena topografi Muba memang luas walaupun APBD besar namun dengan kebutuhan yang banyak, maka perlu dalam menyusun skala prioritas pembangunan yang bersumber dari APBD," sesuai dengan Viai Misi Kita Menuju Muba Maju berjaya 2022 urainya.
Sementara itu, Kadisdikbud Muba Musni Wijaya dalam kesempatan tersebut melaporkan beberapa permasalahan pendidikan di Muba seperti misalnya terkait banyaknya guru yang belum sertifikasi. "Ini akan menjadi perhatian serius pak Bupati untuk dituntaskan," jelasnya.
Musni menyebutkan, banyak peningkatan selama dua tahun belakangan dari bidang pendidikan di Muba dan salah satunya kerjasama dengan Margareth River School di Australia yang digagas Bupati Muba Dodi Reza bersama PSF.
"Pertukaran guru dan pelajar Muba ke Australia ini sangat efektif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Muba dan saat ini sangat terasa program pengimbasannya ke sekolah-sekolah yang ada di Muba," pungkasnya.
(akn)