Waspadai Virus Monkeypox, KKP Tanjungpinang Awasi Penumpang Singapura
A
A
A
TANJUNGPINANG - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjungpinang mengawasi penumpang dari Singapura yang datang di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa (14/5/2019). KKP mewaspadai masuknya virus Mongkeypox ke Tanjungpinang lewat penumpang dengan mendeteksi menggunakan alat thermo scanner.
"Kita mengawasi penumpang asal Singapura, terkait pengawasan masuknya virus mongkeypox di wilayah Tanjungpinang karena penyakit ini cukup berisiko," kata Kasi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Tanjungpinang Yoyok Dwi Santoso di Pelabuhan SBP Tanjungpinang.
Yoyok menyampaikan, informasi yang dihimpun bahwa pemerintah Singapura telah mengisolasi satu orang yang terpapar Mongkeypox dan 23 orang yang kontak dengannya. Meski demikian, KKP terus waspada terhadap penularan penyakit tersebut.
"Kita sendiri ingin menerapkan kewaspadaan maksimal terhadap masuknya penyakit atau virus Mongkeypox dengan mengawasi semua pelaku perjalanan yang datang dari Singapura," ujarnya.
Pengawasan yang dilakukan, kata Yoyok, dengan metode melaksanakan pengawasan terhadap penumpang dengan termo scaner. "Indikatornya kita setting 38 °C karena akan ketahuan bila ada indikasi penumpang yang demam. Kalau ditemukan akan diperiksa lanjutan. Sejauh ini belum ada ditemukan," kata Yoyok.
Seperti diketahui, gejala virus Mongkeypo mulai timbul 14-21 hari sejak pertama kali terinfeksi virus Monkeypox dengan gejala demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), sakit punggung, mialgia (nyeri otot), dan asthenia (kekurangan energi). Ruam kulit muncul mulai di wajah dan kemudian menyebar di tempat lain di tubuh.
"Kita mengawasi penumpang asal Singapura, terkait pengawasan masuknya virus mongkeypox di wilayah Tanjungpinang karena penyakit ini cukup berisiko," kata Kasi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah KKP Tanjungpinang Yoyok Dwi Santoso di Pelabuhan SBP Tanjungpinang.
Yoyok menyampaikan, informasi yang dihimpun bahwa pemerintah Singapura telah mengisolasi satu orang yang terpapar Mongkeypox dan 23 orang yang kontak dengannya. Meski demikian, KKP terus waspada terhadap penularan penyakit tersebut.
"Kita sendiri ingin menerapkan kewaspadaan maksimal terhadap masuknya penyakit atau virus Mongkeypox dengan mengawasi semua pelaku perjalanan yang datang dari Singapura," ujarnya.
Pengawasan yang dilakukan, kata Yoyok, dengan metode melaksanakan pengawasan terhadap penumpang dengan termo scaner. "Indikatornya kita setting 38 °C karena akan ketahuan bila ada indikasi penumpang yang demam. Kalau ditemukan akan diperiksa lanjutan. Sejauh ini belum ada ditemukan," kata Yoyok.
Seperti diketahui, gejala virus Mongkeypo mulai timbul 14-21 hari sejak pertama kali terinfeksi virus Monkeypox dengan gejala demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), sakit punggung, mialgia (nyeri otot), dan asthenia (kekurangan energi). Ruam kulit muncul mulai di wajah dan kemudian menyebar di tempat lain di tubuh.
(wib)