Pemprov Riau Santuni 13 Penyelenggara Pemilu yang Meninggal
A
A
A
PEKANBARU - Sebanyak 13 petugas penyelenggara Pemilu di Riau meninggal dunia saat bertugas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Pemberian santunan kepada petugas Pemilu itu diserahkan oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Bupati Siak dua priode ini menyatakan kesedihannya terhadap belasan KPU maupun Bawaslu yang meninggal dunia saat bertugas.
"Kita berbelangsungkawa dengan meninggalnya petugas penyelenggara Pemilu. Ada 13 orang penyelenggara yang meninggal, 12 orang petugas KPU dan satu orang petugas Bawaslu," ucapnya Senin (6/5/2019) di Kantor KPU Riau.
Gubernur Riau menjelaskan, pihaknya memberikan santunan sebesar Rp 20 juta untuk masing masing keluarga korban. Uang sagu hati itu nantinya diharapkan bisa mengurangi beban keluarga.
"Sagu hati ini salah satu bentuk penghormatan kita kepada petugas. Pekerjaan mereka memang sangat berat dari proses persiapan Pilkada serentak, saat pencoblasan sampai penghitungan. Mereka gugur demi penyelenggaraan Pemilu," imbuhnya.
Selain petugas yang meninggal dunia, ada 104 petugas di TPS yang dirawat di rumah sakit. Terkait seratus petugas yang dirawat, Syamsuar mengaku mereka akan dibebaskan dari biaya.
"Sesuai intruksi dari Kementerian Kesehatan RI mereka bebas biaya pengobatan. Kita bangga dengan dedikasi petugas penyelenggara Pemilu. Saya pernah merasakan jadi petugas KPU memang berat, tapi tidak seberat seperti sekarang ini, apalagi kali ini Pemilu serentak," pungkasnya.
Pemberian santunan kepada petugas Pemilu itu diserahkan oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Bupati Siak dua priode ini menyatakan kesedihannya terhadap belasan KPU maupun Bawaslu yang meninggal dunia saat bertugas.
"Kita berbelangsungkawa dengan meninggalnya petugas penyelenggara Pemilu. Ada 13 orang penyelenggara yang meninggal, 12 orang petugas KPU dan satu orang petugas Bawaslu," ucapnya Senin (6/5/2019) di Kantor KPU Riau.
Gubernur Riau menjelaskan, pihaknya memberikan santunan sebesar Rp 20 juta untuk masing masing keluarga korban. Uang sagu hati itu nantinya diharapkan bisa mengurangi beban keluarga.
"Sagu hati ini salah satu bentuk penghormatan kita kepada petugas. Pekerjaan mereka memang sangat berat dari proses persiapan Pilkada serentak, saat pencoblasan sampai penghitungan. Mereka gugur demi penyelenggaraan Pemilu," imbuhnya.
Selain petugas yang meninggal dunia, ada 104 petugas di TPS yang dirawat di rumah sakit. Terkait seratus petugas yang dirawat, Syamsuar mengaku mereka akan dibebaskan dari biaya.
"Sesuai intruksi dari Kementerian Kesehatan RI mereka bebas biaya pengobatan. Kita bangga dengan dedikasi petugas penyelenggara Pemilu. Saya pernah merasakan jadi petugas KPU memang berat, tapi tidak seberat seperti sekarang ini, apalagi kali ini Pemilu serentak," pungkasnya.
(nag)