Aparat-Penyelenggara Pemilu di Distrik Alama Ditembaki, 2 Heli Evakuasi 28 Personel
A
A
A
MIMIKA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka melakukan serangkaian teror dengan melakukan gangguan tembakan di Distrik Alama Pegunungan Kabupaten Mimika, Papua pada Kamis pagi (18/4/2019). Komandan Kodim (Dandim) 1710/Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan mengatakan, gangguan itu diarahkan kepada aparat keamanan (TNI-Polri) beserta penyelengara pemilu 2019 di Distrik Alama bukan kepada Heli Bell milik Penerbad yang hendak menjemput logistik pemilu 2019 tersebut.
"Sekitar pukul 06.00 WIB itu sebenarnya sudah ada tembakan yang diarahkan kepada TNI Polri, tim pengaman dan pengawal disana beserta penyelenggara pemilu Pilpres dan Pileg yang berada di Distrik Alama. Selanjutnya sekitar pukul 08.00 WIB KKSB kembali mengganggu lagi dengan tembakan yang diarahkan ke Pesawat Susi Air yang berada di lapangan terbang yang ada disana," kata Dandim.
Terkait gangguan ini, kata dia, aparat keamanan di Distrik Alama sempat memberikan balasan tembakan namun kontak tembak tidak berlangsung lama dan atas peristiwa itu tidak ada korban.
Menurut dia, Sekitar pukul 11.00 WIB setelah melakukan koordinasi dengan komando atas dan bersama Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto dengan menggunakan dua unit Heli Bell milik Penerbad menuju Distrik Alama untuk melakukan proses evakuasi terhadap 28 personel. Ke 28 personel tersebut terdiri dari 2 personel Kodim 1710/Mimika, 7 Personel Yon B Brimob Timika dan 13 personel Polres Mimika, 6 orang penyelenggara pemilu dan 1 orang dari kontraktor selaku pihak ketiga yang mendistribusi logistik pemilu di Kabupaten Mimika.
"Jadi seluruhnya 28 orang dalam keadaan sehat sudah kembali dengan selamat terkecuali ada 7 personal dari Yon B Brimob Timika sementara masih berada di Distrik Agimuga karena dua shortly heli yang terakhir tidak bisa kembali mengingat cuaca buruk. Namun akan dijemput kembali besok pagi dengan Heli Penerbad yang sama kita gunakan," kata Komandan Kodim Mimika.
Dandim menjelaskan, proses evakuasi juga sekaligus dengan mengamankan dokumen C1 plano yang kini diamankan di Polres Mimika untuk selanjutnya akan diserahkan ke KPU.
Sedangkan untuk logistik berupa kota suara dan dokumen lainnya, kata Dandim, masih berada di Distrik Alama sambil menunggu situasi benar-benar aman barulah dijemput.
"Sekitar pukul 06.00 WIB itu sebenarnya sudah ada tembakan yang diarahkan kepada TNI Polri, tim pengaman dan pengawal disana beserta penyelenggara pemilu Pilpres dan Pileg yang berada di Distrik Alama. Selanjutnya sekitar pukul 08.00 WIB KKSB kembali mengganggu lagi dengan tembakan yang diarahkan ke Pesawat Susi Air yang berada di lapangan terbang yang ada disana," kata Dandim.
Terkait gangguan ini, kata dia, aparat keamanan di Distrik Alama sempat memberikan balasan tembakan namun kontak tembak tidak berlangsung lama dan atas peristiwa itu tidak ada korban.
Menurut dia, Sekitar pukul 11.00 WIB setelah melakukan koordinasi dengan komando atas dan bersama Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto dengan menggunakan dua unit Heli Bell milik Penerbad menuju Distrik Alama untuk melakukan proses evakuasi terhadap 28 personel. Ke 28 personel tersebut terdiri dari 2 personel Kodim 1710/Mimika, 7 Personel Yon B Brimob Timika dan 13 personel Polres Mimika, 6 orang penyelenggara pemilu dan 1 orang dari kontraktor selaku pihak ketiga yang mendistribusi logistik pemilu di Kabupaten Mimika.
"Jadi seluruhnya 28 orang dalam keadaan sehat sudah kembali dengan selamat terkecuali ada 7 personal dari Yon B Brimob Timika sementara masih berada di Distrik Agimuga karena dua shortly heli yang terakhir tidak bisa kembali mengingat cuaca buruk. Namun akan dijemput kembali besok pagi dengan Heli Penerbad yang sama kita gunakan," kata Komandan Kodim Mimika.
Dandim menjelaskan, proses evakuasi juga sekaligus dengan mengamankan dokumen C1 plano yang kini diamankan di Polres Mimika untuk selanjutnya akan diserahkan ke KPU.
Sedangkan untuk logistik berupa kota suara dan dokumen lainnya, kata Dandim, masih berada di Distrik Alama sambil menunggu situasi benar-benar aman barulah dijemput.
(sms)