Bertemu Bhayangkari, KPU Lubuk Linggau Sosialisasikan Pencoblosan
A
A
A
LUBUK LINGGAU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Lubuk Linggau melakukan sosialisasi cara pencoblosan saat melakukan pertemuan rutin bulanan dengan pengurus cabang Bhayangkari Polres Lubuk Linggau.
Dalam sambutannya Ketua Cabang Bhayangkari Polres Lubuk Linggau Ninis Dwi Hartono mengatakan, dalam kegiatan pertemuan rutin kali ini sengaja menggandeng KPU Kota Lubuk Linggau untuk mensosialisasi pemilihan presiden dan legislatif. Yang mana para bhayangkari memiliki hak pilih.
"Saya berharap agar semua Bhayangkari dapat menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani, oleh karena ini hari ini KPU sengaja datang untuk memberikan sosialisi terkait cara pencoblosan yang benar agar suara tidak terbuang sia-sia," kata Dwi di lokasi, Sabtu 13 April 2019.
Sosialisasi cara pencoblosan di TPS dipimpin langsung oleh ketua KPU Kota sedangkan Ketua KPU Kota Lubuk Linggau Topandri menjelaskan, ini merupakan sosialisasi terakhir karena minggu sudah masuk masa tenang kampanye. Selain itu, pemilu kali ini adalah pemilu serentak pertama dalam pemilihan presiden dan legislatif serta Pemilihan terumit sedunia. Namun hal itu tidak membuat kita pusing dan tidak melaksanakan pencoblosan di TPS.
Dalam penjelasannya Topandri menyampaikan, bahwa pada pemilu kali ini ada 5 surat suara yang pertama warna abu-abu untuk presiden, warna merah DPR RI, warna kuning DPD, warna biru provinsi dan warna hijau untuk DPRD.
"Untuk pemilihan DPR RI karena surat suara lebih besar dari bilik suara hendaknya para ibu-ibu berhati-hati untuk membuka dan melakukan pencoblosan, karena takut tercoblos ganda, maka surat suara tidak sah," pungkasnya.
Selanjutnya Topandri mengharapkan, para ibu Bhayangkari Polres Lubuk Linggau menjadi pemilih cerdas yang dapat memilih berdasarkan track record calon yang memang mewakili suara lapisan masyarakat karena rekam jejak seorang caleg menjadi syarat penting bagi seorang pemilih cerdas.
"Mengetahui rekam jejak caleg menjadi syarat penting bagi seorang pemilih cerdas. Pemilih cerdas mengambil putusan berdasarkan pertimbangan atas informasi yang dimilikinya," hara Topandri.
Dalam sambutannya Ketua Cabang Bhayangkari Polres Lubuk Linggau Ninis Dwi Hartono mengatakan, dalam kegiatan pertemuan rutin kali ini sengaja menggandeng KPU Kota Lubuk Linggau untuk mensosialisasi pemilihan presiden dan legislatif. Yang mana para bhayangkari memiliki hak pilih.
"Saya berharap agar semua Bhayangkari dapat menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani, oleh karena ini hari ini KPU sengaja datang untuk memberikan sosialisi terkait cara pencoblosan yang benar agar suara tidak terbuang sia-sia," kata Dwi di lokasi, Sabtu 13 April 2019.
Sosialisasi cara pencoblosan di TPS dipimpin langsung oleh ketua KPU Kota sedangkan Ketua KPU Kota Lubuk Linggau Topandri menjelaskan, ini merupakan sosialisasi terakhir karena minggu sudah masuk masa tenang kampanye. Selain itu, pemilu kali ini adalah pemilu serentak pertama dalam pemilihan presiden dan legislatif serta Pemilihan terumit sedunia. Namun hal itu tidak membuat kita pusing dan tidak melaksanakan pencoblosan di TPS.
Dalam penjelasannya Topandri menyampaikan, bahwa pada pemilu kali ini ada 5 surat suara yang pertama warna abu-abu untuk presiden, warna merah DPR RI, warna kuning DPD, warna biru provinsi dan warna hijau untuk DPRD.
"Untuk pemilihan DPR RI karena surat suara lebih besar dari bilik suara hendaknya para ibu-ibu berhati-hati untuk membuka dan melakukan pencoblosan, karena takut tercoblos ganda, maka surat suara tidak sah," pungkasnya.
Selanjutnya Topandri mengharapkan, para ibu Bhayangkari Polres Lubuk Linggau menjadi pemilih cerdas yang dapat memilih berdasarkan track record calon yang memang mewakili suara lapisan masyarakat karena rekam jejak seorang caleg menjadi syarat penting bagi seorang pemilih cerdas.
"Mengetahui rekam jejak caleg menjadi syarat penting bagi seorang pemilih cerdas. Pemilih cerdas mengambil putusan berdasarkan pertimbangan atas informasi yang dimilikinya," hara Topandri.
(mhd)