Meski Difogging, Belasan Warga di Purwakarta Tetap Terjangkit DBD
Rabu, 03 April 2019 - 17:15 WIB

Meski Difogging, Belasan Warga di Purwakarta Tetap Terjangkit DBD
A
A
A
PURWAKARTA - Sejumlah warga RW 13 Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta , mulai terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Sedikitnya 12 orang harus dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegipty tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit atau klinik terdekat para pasien mengalami gejala panas tinggi serta muncul bintik-bintik merah di tubuhnya. Bahkan, ketika diperiksa dokter trombositnya ngedrop.
Sekretaris RW 13, Pipin Aripin menyebutkan, usia pasien DBD cukup beragam, dari mulai anak-anak hingga dewasa. Dari semua pasien paling banyak berasal dari RT 2, terdata sebanyak enam orang. Sisanya tersebar di RT 8, 10, 11 dan 13. (Baca Juga: 150 Pasien DBD Dirawat di Tanggamus Lampung)
“Kami khawatir jumlah penderita terus bertambah sehingga perlu penanganan cepat. Kasus ini sudah kami laporkan Pemkab Purwakarta agar segera ditindaklanjuti. Sangat tidak diinginkan DBD ini jadi wabah atau kejadian luar biasa (KLB) di lingkungan kami,” ungkap Pipin kepada SINDOnews, (3/4/2019).
Pihaknya sudah mengantisipasi jauh-jauh hari terhadap penyebaran DBD, melalui kerja bakti membersihkan lingkungan dan menerapkan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur). Bahkan, berkali-kali dilakukan fogging untuk pemberantasan nyamuk dewasa.
Namun, cara itu rupanya tidak lantas menjadi solusi terhadap penularan DBD. Karena bisa saja pasien tertular di tempat lain.
Lurah Ciseureuh Suhardiman mengaku pihaknya sudah merespons kasus tersebut dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan. “Besok ada petugas yang akan melaksanakan penyelidikan epidemoligi di lokasi kejadian,” ungkapnya.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit atau klinik terdekat para pasien mengalami gejala panas tinggi serta muncul bintik-bintik merah di tubuhnya. Bahkan, ketika diperiksa dokter trombositnya ngedrop.
Sekretaris RW 13, Pipin Aripin menyebutkan, usia pasien DBD cukup beragam, dari mulai anak-anak hingga dewasa. Dari semua pasien paling banyak berasal dari RT 2, terdata sebanyak enam orang. Sisanya tersebar di RT 8, 10, 11 dan 13. (Baca Juga: 150 Pasien DBD Dirawat di Tanggamus Lampung)
“Kami khawatir jumlah penderita terus bertambah sehingga perlu penanganan cepat. Kasus ini sudah kami laporkan Pemkab Purwakarta agar segera ditindaklanjuti. Sangat tidak diinginkan DBD ini jadi wabah atau kejadian luar biasa (KLB) di lingkungan kami,” ungkap Pipin kepada SINDOnews, (3/4/2019).
Pihaknya sudah mengantisipasi jauh-jauh hari terhadap penyebaran DBD, melalui kerja bakti membersihkan lingkungan dan menerapkan gerakan 3 M (menguras, menutup dan mengubur). Bahkan, berkali-kali dilakukan fogging untuk pemberantasan nyamuk dewasa.
Namun, cara itu rupanya tidak lantas menjadi solusi terhadap penularan DBD. Karena bisa saja pasien tertular di tempat lain.
Lurah Ciseureuh Suhardiman mengaku pihaknya sudah merespons kasus tersebut dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan. “Besok ada petugas yang akan melaksanakan penyelidikan epidemoligi di lokasi kejadian,” ungkapnya.
(rhs)