Indahnya Pulau Siput-Awulolong di Lembata NTT
A
A
A
LEMBATA - Bila Jakarta harus mengeluarkan biaya triliunan demi membuat pulau buatan melalui program reklamasi. Kabupaten Lembata di Nusa Tenggar Timur (NTT) punya banyak pulau alami nan indah permai.Salah satunya Pulau Siput-Awulolong dengan pasir putih indah dihuni jutaan siput. Itu semua anugerah cuma-cuma dari Tuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia dan dikelola secara arif dan bijaksana untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak ekologi.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Lembata yang dinakhodai duet Eliaser Yentji Sunur dan Thomas Ola sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lembata, menempatkan sektor pariwisata sebagai leading sector.
Terkait hal tersebut, Pulau Awulolong yang lazim disebut Pulau Siput hendak dijadikan sebagai obyek Wisata Konservasi. Artinya, dikelola secara baik dan bertanggungjawab. Dikelola sebagai destinasi wisata dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal yang tidak merusak lingkungan. Bahkan nantinya, pencurian pasir yang marak oleh oknum tertentu dapat dicegah.
Menurut Karolus Kia Burin, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata, membangun daerah, khususnya Kabupaten Lembata, tidak bisa lepas dari rencana pembangunan nasional."Karena Lembata merupakan bagian dari adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pariwisata sebagai sektor yang ditargetkan secara nasional untuk peningkatkan devisa negara. Ibarat gayung bersambut, membangun pariwisata di Lembata harus bersinergi dengan pemerintah pusat.
Pemerintah Kabupaten Lembata, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memang harus kreatif dan inovatif berupaya secara optimal dalam pengembangan dan penataan Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang Visitable dan Marketable dengan mengeksplore potensi dimaksud untuk ditampilkan sebagai Image Branding yang lain selain Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat untuk Kepariwisataan NTT, nasional dan dunia agar menjadi The New Destinationn Tourism.
Dalam rangka menciptakan Lembata sebagai The New Destination Tourism, diperlukan penataan dan pengembangan sektor pariwisata yang tepat dalam desain arah kebijakan dan pembangunan dan strategi serta penguatan perencanaan pembangunan pariwisata Kabupaten Lembata yang sinergi dengan kebijakan kepariwisataan nasional.
Produk wisata yang dikembangkan di Kabupaten Lembata di antaranya wisata alam, wisata bahari, wisata petualangan, wisata budaya dan sejarah, wisata kuliner, travel village, budaya even, wisata sport integrrated tourism, dan masih banyak lagi.
Pulau Siput yang terkenal dengan nama Awulolong harus dikelola, ditata menjadi destinasi wisata konservasi yang unggul dan menarik dengan membangun kolam apung dengan berbagai fasilitas dan sarana pendukung. Kolam apung yang bakal rampung dibangun itu, punya daya tarik sendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Wisatawan dapat menikmati indahnya pulau siput berpasir putih dan masyarakat setempat dapat mencari siput atau kerang sebagimana biasa, sesuai budaya turun temurun. Bahkan budaya ini patut dilestarikan. Budaya masyarakat mencari siput pun tidak akan hilang dengan kehadiran kolam apung dan fasilitas yang tersedia.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola menjelaskan soal manfaat pembangunan Jeti Apung di Pulau Siput. Dari aspek ekonomi, kehadiran wisatawan domestik dan mancanegara menikmati Pulau Siput-Awulolong sebagai obyek Wisata Konservasi yang jelas membayar segala fasilitas dan saran yang tersedia tentu berdampak meningkatkan pendapatan daerah.
Menikmati kuliner dan berbelanja cindramata dan berbagai produk kerajinan masyarakat akan meningkatkan pendapatan masyarkat. Belum lagi lama tinggal di Lembata, pasti harus menginap di hotel, yang secara ekonomis uang beredar di Lembata. Ada juga manfaat pengetahuan budaya dan pengetahuan bahari.
Rencana Pengembangan Wisata Konservasi Pulau Siput Awulolong, dirancang dalam nomenklatur Program Pengembangan Destinasi Wisata dan Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata (Belanja Modal Perencanaan Teknis Pembangunan Pusat Kuliner di Pulau Siput Awulolong.Sarana dan prasarana itu antara lain, Dermaga Apung HDPE atau Jembatan Titian (Jeti). Komponennya berupa Kubus Apung atau Modular Float System adalah produk inovatif-kreatif dengan fitur yang serbaguna dan multifungsi di mana produk ini berbentuk kubus dan dapat mengapung. Produk ini didesain dengan sangat aman dan ramah lingkungan.
Produk ini memiliki 4 konstruksi penghubung disetiap sudutnya yang berfungsi untuk menghubungkan dengan satu sama lain sehingga dapat dibongkar-pasang dengan sangat mudah untuk menyesuaikan desain yang diinginkan. Produk ini sangat berguna dan multifungsi karena dapat menunjang beberapa bidang pekerjaan yaitu untuk dermaga apung, jembatan apung, rumah apung dan support pekerjaan engineering. Jika rampung dibangun, betapa indahnya Pulau Siput dengan dermaga apung yang dapat dimanfaatkan bagi wisatawan sambil berenang di Kolam Apung.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Lembata yang dinakhodai duet Eliaser Yentji Sunur dan Thomas Ola sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lembata, menempatkan sektor pariwisata sebagai leading sector.
Terkait hal tersebut, Pulau Awulolong yang lazim disebut Pulau Siput hendak dijadikan sebagai obyek Wisata Konservasi. Artinya, dikelola secara baik dan bertanggungjawab. Dikelola sebagai destinasi wisata dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal yang tidak merusak lingkungan. Bahkan nantinya, pencurian pasir yang marak oleh oknum tertentu dapat dicegah.
Menurut Karolus Kia Burin, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata, membangun daerah, khususnya Kabupaten Lembata, tidak bisa lepas dari rencana pembangunan nasional."Karena Lembata merupakan bagian dari adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pariwisata sebagai sektor yang ditargetkan secara nasional untuk peningkatkan devisa negara. Ibarat gayung bersambut, membangun pariwisata di Lembata harus bersinergi dengan pemerintah pusat.
Pemerintah Kabupaten Lembata, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memang harus kreatif dan inovatif berupaya secara optimal dalam pengembangan dan penataan Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang Visitable dan Marketable dengan mengeksplore potensi dimaksud untuk ditampilkan sebagai Image Branding yang lain selain Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat untuk Kepariwisataan NTT, nasional dan dunia agar menjadi The New Destinationn Tourism.
Dalam rangka menciptakan Lembata sebagai The New Destination Tourism, diperlukan penataan dan pengembangan sektor pariwisata yang tepat dalam desain arah kebijakan dan pembangunan dan strategi serta penguatan perencanaan pembangunan pariwisata Kabupaten Lembata yang sinergi dengan kebijakan kepariwisataan nasional.
Produk wisata yang dikembangkan di Kabupaten Lembata di antaranya wisata alam, wisata bahari, wisata petualangan, wisata budaya dan sejarah, wisata kuliner, travel village, budaya even, wisata sport integrrated tourism, dan masih banyak lagi.
Pulau Siput yang terkenal dengan nama Awulolong harus dikelola, ditata menjadi destinasi wisata konservasi yang unggul dan menarik dengan membangun kolam apung dengan berbagai fasilitas dan sarana pendukung. Kolam apung yang bakal rampung dibangun itu, punya daya tarik sendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Wisatawan dapat menikmati indahnya pulau siput berpasir putih dan masyarakat setempat dapat mencari siput atau kerang sebagimana biasa, sesuai budaya turun temurun. Bahkan budaya ini patut dilestarikan. Budaya masyarakat mencari siput pun tidak akan hilang dengan kehadiran kolam apung dan fasilitas yang tersedia.
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola menjelaskan soal manfaat pembangunan Jeti Apung di Pulau Siput. Dari aspek ekonomi, kehadiran wisatawan domestik dan mancanegara menikmati Pulau Siput-Awulolong sebagai obyek Wisata Konservasi yang jelas membayar segala fasilitas dan saran yang tersedia tentu berdampak meningkatkan pendapatan daerah.
Menikmati kuliner dan berbelanja cindramata dan berbagai produk kerajinan masyarakat akan meningkatkan pendapatan masyarkat. Belum lagi lama tinggal di Lembata, pasti harus menginap di hotel, yang secara ekonomis uang beredar di Lembata. Ada juga manfaat pengetahuan budaya dan pengetahuan bahari.
Rencana Pengembangan Wisata Konservasi Pulau Siput Awulolong, dirancang dalam nomenklatur Program Pengembangan Destinasi Wisata dan Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata (Belanja Modal Perencanaan Teknis Pembangunan Pusat Kuliner di Pulau Siput Awulolong.Sarana dan prasarana itu antara lain, Dermaga Apung HDPE atau Jembatan Titian (Jeti). Komponennya berupa Kubus Apung atau Modular Float System adalah produk inovatif-kreatif dengan fitur yang serbaguna dan multifungsi di mana produk ini berbentuk kubus dan dapat mengapung. Produk ini didesain dengan sangat aman dan ramah lingkungan.
Produk ini memiliki 4 konstruksi penghubung disetiap sudutnya yang berfungsi untuk menghubungkan dengan satu sama lain sehingga dapat dibongkar-pasang dengan sangat mudah untuk menyesuaikan desain yang diinginkan. Produk ini sangat berguna dan multifungsi karena dapat menunjang beberapa bidang pekerjaan yaitu untuk dermaga apung, jembatan apung, rumah apung dan support pekerjaan engineering. Jika rampung dibangun, betapa indahnya Pulau Siput dengan dermaga apung yang dapat dimanfaatkan bagi wisatawan sambil berenang di Kolam Apung.
(rhs)