Pejabat Kemdikbud Belajar Jurus Silat Kaserangan
A
A
A
SERANG - Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia antusis belajar Jurus Silat Kaserangan yang digagas Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Jurus silat ini ditampilkan dalam Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) yang digelar Kemdikbud bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang di lingkungan Pendopo Bupati Serang, Jumat (24/3/2019).
Turut memperagakan Jurus Silat Kaserangan Sekretaris Jenderal Didik Suhardi, Inspektur Jenderal Muchlis Rantoni Luddin, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano, dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar. Turut mendampingi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya dan jajaran, serta ratus pelajar SD dan SMP di Kabupaten Serang.
Bupati Serang dan para pejabat Kemendikbud secara kompak mengikuti gerakan Silat Kaserangan yang dipandu langsung para pelajar di atas panggung. Mereka semua mengenakan baju silat berwarna hitam. Bukan hanya itu, Didik juga melihat langsung debus asli Kabupaten Serang serta diberi Golok Ciomas yang telah bersertifikat. “Gebyar pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Serang sangat luas biasa, menampikan kebudayaan dan juga pencapaian prestasi pendidikan di Kabupaten Serang dan Indonesia pada umumnya,” kata Didik dalam keterangan tertulis yang dikirimkan Pemkab Serang, Sabtu (25/3/2019).
Kepala Dindikud Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya mengungkapkan, jurus Silat Kaserangan diciptakan oleh 13 sesepuh pendekar dari 12 aliran silat yang berada di Kabupaten Serang. Jurus ini merupakan gabungan dari 12 aliran silat di Kabupaten Serang. Silat Kaserangan merupakan gabungan dari seni silat, tari, dan debus. Seni bela diri ini terlihat penuh nuansa seni dan jiwa ketegasan jawara dengan iringan gendang silat.
Asep menambahkan, Silat Kaserangan telah secara resmi diajarkan di SD dan SMP sebagai bagian dari pelajaran muatan lokal. Kebijakan yang diterapkan oleh Bupati Serang ini bertujuan untuk mengenalkan budaya daerah kepada generasi muda, sehingga mereka bisa ikut melestarikan budaya bangsa. “Selain itu, rutin dilombakan dalam ajang Anyer Krakatau Culture Festival,” ujarnya.
Ribuan orang yang hadir di Gebyar Dikbud 2019 juga terhibur dengan beragam mata acara yang dihadirkan dalam Pameran Pendidikan dan Kebudayaan. Di pameran terdapat berbagai stan dengan tema yang berbeda-beda, antara lain Panggung Kreativitas SD, SMP, SMA/SMK; Stan Kuliner Nusantara; Panggung Kebudayaan; UMKM Kabupaten Serang; serta Perpustakaan Keliling. Hadir juga stan layanan dari unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud di Provinsi Banten, yaitu Kantor Bahasa Banten, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB Banten), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten.
Di Gebyar Dikbud ini, Kemendikbud dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bersama-sama memberikan apresiasi untuk tujuh siswa berprestasi. Mereka menerima beasiswa pendidikan dari Pemkab Serang dan hadiah sepeda dari Kemendikbud. Dalam kesempatan itu juga, Pemkab Serang menyerahkan santunan kepada korban bencana tsunami Kabupaten Pandeglang yang berasal dari Kabupaten Serang.
Turut memperagakan Jurus Silat Kaserangan Sekretaris Jenderal Didik Suhardi, Inspektur Jenderal Muchlis Rantoni Luddin, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano, dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dadang Sunendar. Turut mendampingi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya dan jajaran, serta ratus pelajar SD dan SMP di Kabupaten Serang.
Bupati Serang dan para pejabat Kemendikbud secara kompak mengikuti gerakan Silat Kaserangan yang dipandu langsung para pelajar di atas panggung. Mereka semua mengenakan baju silat berwarna hitam. Bukan hanya itu, Didik juga melihat langsung debus asli Kabupaten Serang serta diberi Golok Ciomas yang telah bersertifikat. “Gebyar pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Serang sangat luas biasa, menampikan kebudayaan dan juga pencapaian prestasi pendidikan di Kabupaten Serang dan Indonesia pada umumnya,” kata Didik dalam keterangan tertulis yang dikirimkan Pemkab Serang, Sabtu (25/3/2019).
Kepala Dindikud Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya mengungkapkan, jurus Silat Kaserangan diciptakan oleh 13 sesepuh pendekar dari 12 aliran silat yang berada di Kabupaten Serang. Jurus ini merupakan gabungan dari 12 aliran silat di Kabupaten Serang. Silat Kaserangan merupakan gabungan dari seni silat, tari, dan debus. Seni bela diri ini terlihat penuh nuansa seni dan jiwa ketegasan jawara dengan iringan gendang silat.
Asep menambahkan, Silat Kaserangan telah secara resmi diajarkan di SD dan SMP sebagai bagian dari pelajaran muatan lokal. Kebijakan yang diterapkan oleh Bupati Serang ini bertujuan untuk mengenalkan budaya daerah kepada generasi muda, sehingga mereka bisa ikut melestarikan budaya bangsa. “Selain itu, rutin dilombakan dalam ajang Anyer Krakatau Culture Festival,” ujarnya.
Ribuan orang yang hadir di Gebyar Dikbud 2019 juga terhibur dengan beragam mata acara yang dihadirkan dalam Pameran Pendidikan dan Kebudayaan. Di pameran terdapat berbagai stan dengan tema yang berbeda-beda, antara lain Panggung Kreativitas SD, SMP, SMA/SMK; Stan Kuliner Nusantara; Panggung Kebudayaan; UMKM Kabupaten Serang; serta Perpustakaan Keliling. Hadir juga stan layanan dari unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud di Provinsi Banten, yaitu Kantor Bahasa Banten, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB Banten), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten.
Di Gebyar Dikbud ini, Kemendikbud dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bersama-sama memberikan apresiasi untuk tujuh siswa berprestasi. Mereka menerima beasiswa pendidikan dari Pemkab Serang dan hadiah sepeda dari Kemendikbud. Dalam kesempatan itu juga, Pemkab Serang menyerahkan santunan kepada korban bencana tsunami Kabupaten Pandeglang yang berasal dari Kabupaten Serang.
(akn)