Gempa Lombok Sebabkan Longsor, ACT Kirim Relawan Bantu Evakuasi Korban
A
A
A
LOMBOK - Gempa bumi berkekuatan 5,8 SR mengguncang Timur Laut, Lombok Timur, NTB, Minggu (17/2/2019). Gempa yang terjadi pukul 15.07 Wita dengan kedalaman 10 kilometer merusak puluhan rumah warga di Sambelia, Lombok Timur.
Dua menit kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 5,2 SR di Barat Laut Lombok Timur dengan kedalaman 11 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Data yang didapatkan Aksi Cepat Tanggap Nusa Tenggara Barat (ACT NTB) menyebutkan, ada 23 rumah yang mengalami rusak berat dan 13 unit rumah roboh akibat gempa bumi ini.
Di saat bersamaan juga terjadi longsor di daerah wisata Air Terjun Tiu Kelep dan Sendang Gile Senaru, Lombok Utara, akibat gempa tersebut. Sekitar 40 orang wisatawan terjebak longsoran di sekitar kejadian. Wisatawan berasal dari Malaysia dan domestik.
Pukul 17.30 Wita, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan ACT NTB memberangkatkan 9 personel rescue ke lokasi longsor. Tim bertugas membantu proses evakuasi korban longsor yang di tempat wisata Air Terjun Tiu Kelep.
“Tim malam ini akan langsung berkoordinasi dengan tim evakuasi yang sudah ada di lokasi longsor, mereka akan fokus mengevakuasi korban longsor yang masih selamat,” ujar Kepala Program ACT NTB Romi Saifudin.
Sementara itu, pihak BPBD dan Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, telah menurunkan 4 ambulans ke lokasi bencana beserta sejumah personel dan paramedis. Korban yang baru bisa dievakuasi sebanyak 5 orang, sementara 2 orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka, 1 orang dirawat di Puskesmas Bayan.
Data terbaru yang diisampaikan BPBD, dua korban jiwa di daerah longsoran sekitar air terjun Tiu Kelep telah ditemukan.
Dua menit kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 5,2 SR di Barat Laut Lombok Timur dengan kedalaman 11 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Data yang didapatkan Aksi Cepat Tanggap Nusa Tenggara Barat (ACT NTB) menyebutkan, ada 23 rumah yang mengalami rusak berat dan 13 unit rumah roboh akibat gempa bumi ini.
Di saat bersamaan juga terjadi longsor di daerah wisata Air Terjun Tiu Kelep dan Sendang Gile Senaru, Lombok Utara, akibat gempa tersebut. Sekitar 40 orang wisatawan terjebak longsoran di sekitar kejadian. Wisatawan berasal dari Malaysia dan domestik.
Pukul 17.30 Wita, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan ACT NTB memberangkatkan 9 personel rescue ke lokasi longsor. Tim bertugas membantu proses evakuasi korban longsor yang di tempat wisata Air Terjun Tiu Kelep.
“Tim malam ini akan langsung berkoordinasi dengan tim evakuasi yang sudah ada di lokasi longsor, mereka akan fokus mengevakuasi korban longsor yang masih selamat,” ujar Kepala Program ACT NTB Romi Saifudin.
Sementara itu, pihak BPBD dan Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, telah menurunkan 4 ambulans ke lokasi bencana beserta sejumah personel dan paramedis. Korban yang baru bisa dievakuasi sebanyak 5 orang, sementara 2 orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka, 1 orang dirawat di Puskesmas Bayan.
Data terbaru yang diisampaikan BPBD, dua korban jiwa di daerah longsoran sekitar air terjun Tiu Kelep telah ditemukan.
(thm)